Perusahaan-perusahaan di Sydney yang dicurigai mengeksploitasi pekerja migran kembali menjadi sasaran dari Australian Border Force (ABF). ABF menyasar bisnis yang diduga membayar rendah atau mengeksploitasi pekerja migran.
Pekan lalu, petugas ABF dikerahkan di daerah Canley Heights, Strathfield, Mt Druitt, Doonside dan pinggiran timur Sydney sebagai tanggapan atas tuduhan eksploitasi dalam sistem visa dan migrasi Australia.
Tiga tempat kerja diidentifikasi beroperasi secara ilegal, mempekerjakan pekerja migran di luar hak kerja mereka, dan juga gagal menyediakan kondisi kerja yang adil.
Para perusahaan ini telah diberikan peringatan resmi dan mungkin akan dikenakan penyelidikan di masa depan, termasuk oleh Fair Work Ombudsman (FWO) atas pelanggaran terkait pembayaran.
Perusahaan di berbagai industri juga menjadi sasaran termasuk di bidang perhotelan, manajemen acara, mekanik dan balap kuda.
Sejak 1 Juli, 10 perusahaan telah menerima denda pelanggaran karena gagal memenuhi persyaratan berdasarkan Undang-Undang Migrasi 1958, dengan nilai total senilai $143.970.
Penjabat Komandan ABF Raef McDonough mengatakan ABF memiliki pesan yang jelas kepada masyarakat terkait eksploitasi pekerja migran.
“Operasi kami akan terus mendeteksi dan menghalangi mereka yang mungkin berencana melakukan eksploitasi terhadap pekerja migran,” kata McDonough
“Pesan sederhana kami adalah: eksploitasi pekerja migran akan merugikan Anda.”
Laporan mengenai kemungkinan eksploitasi pekerja migran dapat dilakukan di Border Watch.
Laporan dapat dibuat secara anonim. [IM]