Rory Leah Clements, siswa Macarthur Anglican School, New South Wales (NSW), Australia menerima Lottie Maramis Awards pada 6 Februari lalu.
Penghargaan diserahkan oleh Abdul Nazar, Konsul Penerangan, Sosial, dan Budaya KJRI Sydney, bertempat di Auditorium Macarthur Anglican School pada kesempatan pertemuan awal tahun kepala sekolah dengan seluruh siswa. Penghargaan tersebut diterima Rory atas prestasinya meraih Higher School Certificate (HSC) dengan nilai tertinggi di kategori Indonesian Extension dan Indonesian Continuers yang diujikan kepada seluruh siswa yang mengambil mata pelajaran bahasa Indonesia pada sekolah sekolah di NSW.
“Saya sangat senang bisa menerima penghargaan ini dan saya ingin terus memperdalam bahasa Indonesia” ucap Rory selepas menerima penghargaan. Rory, yang tahun ini sudah memulai perkuliahannya di University of Sydney, juga menyampaikan keinginannya untuk berkunjung dan dapat belajar seni dan budaya di Indonesia. “Saya ingin belajar seni dan budaya di Indonesia” ungkap Rory dalam bahasa Indonesia dengan lancar.
Sementara itu, Abdul Nazar dalam sambutannya mengharapkan lebih banyak lagi murid yang mengambil mata pelajaran Bahasa Indonesia. Lebih lanjut Abdul Nazar mengatakan bahwa bahasa Indonesia perlu untuk dipelajari, karena di masa depan bahasa Indonesia juga akan menjadi bahasa yang penting dalam bisnis dan ekonomi, terlebih lagi dengan hubungan Indonesia Australia yang terus meningkat diberbagai bidang. Oleh karena itu para siswa yang belajar bahasa Indonesia hari ini tentu akan merasakan manfaatnya yang besar dikemudian hari.
“KJRI Sydney dengan senang hati akan selalu mendukung dan membuka setiap peluang kolaborasi dengan sekolah-sekolah yang mengajarkan bahasa Indonesia di NSW, termasuk Macarthur Anglican School”, tutupnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah Macarthur Anglican School, Dr. David Knockles menyampaikan terima kasih dan apresiasinya atas perhatian dan dukungan yang diberikan Pemerintah Indonesia melalui perwakilan RI di Sydney terhadap pemelajaran Bahasa Indonesia di sekolah yang dipimpinnya.
Asti Blake, guru bahasa Indonesia di Macarthur Anglican School memaparkan bahwa mengajarkan bahasa Indonesia di sekolah tempat dia mengajar agar bisa diterima siswa dengan baik, dibutuhkan cara yang sedikit berbeda dibanding di Indonesia. Kita memilih cara memanfaatkan seni dan budaya serta melalui kulineri khas Indonesia untuk menumbuhkan ketertarikan dan rasa senang mereka terhadap Bahasa Indonesia.
“Yang terpenting adalah bagaimana mereka terlebih dahulu bisa merasa fun untuk belajar bahasa Indonesia” ungkap Asti.
Pat Hanna, Presiden Australia Indonesia Association (AIA) yang juga hadir pada acara penganugerahan mengungkapkan bahwa Penghargaan Lottie Maramis ini diprakarsai oleh AIA NSW dalam rangka menghormati dan mengenang Charlotte Maramis yang merupakan salah seorang pendiri AIA. Bekerja sama dengan KJRI Sydney, AIA menganugerahkan penghargaan Lottie Maramis setiap tahunnya yaitu di awal tahun pelajaran baru kepada murid yang telah meraih HSC dengan nilai tertinggi untuk memberikan motivasi kepada siswa dalam upaya mempromosikan bahasa Indonesia secara terus menerus.
AIA merupakan organisasi yang dibentuk pada Juli 1945 dan berperan penting dalam menggalang dukungan masyarakat Australia terhadap kemerdekaan Indonesia.
Penghargaan yang sama juga diberikan kepada Tobby Hill dan Putu Jayengrani. Tobby Hill, Siswa Camden Haven High School, meraih penghargaan untuk kategori Indonesian Beginners, dan Putu Jayengrani, siswi NSW School of Languages dan Chatswood High School, untuk kategori Indonesian and Literature. Keduanya meraih angka tertinggi untuk masing-masing kategori. [IM]