Dalam rangka menutup tahun ajaran 2021, Sekolah Indonesia Pelangi, didukung oleh KJRI Sydney, menyelenggarakan acara Presentasi Akhir Tahun 2021 (04/12/2021). Acara diselenggarakan di ruang aula KJRI Sydney dan dihadiri Konsul Jenderal RI Sydney, Vedi Kurnia Buana, Kepala Sekolah Indonesia Pelangi, Epy Djulianti, dan lebih dari 50 peserta, termasuk para pengajar, murid, dan orang tua.
Dalam sambutannya, Konsul Jenderal Vedi Kurnia Buana menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Sekolah Indonesia Pelangi yang telah berdedikasi dalam mempromosikan Bahasa Indonesia kepada generasi kedua diaspora Indonesia dan publik Australia di New South Wales secara umum. “Sekolah Indonesia Pelangi berperan penting dalam mendekatkan Indonesia kepada generasi muda Australia yang dapat memperkuat people-to-people connections Indonesia dan Australia,” ujar Konjen Vedi. Tidak lupa, Konjen Vedi juga mengucapkan selamat kepada para murid yang telah menyelesaikan pembelajaran di tahun ajaran 2021.
“Mempelajari Bahasa Indonesia bagi para murid Australia sangat relevan guna mempersiapkan diri menyongsong semakin banyak kesempatan yang terbuka seiring semakin kuatnya hubungan bilateral kedua negara,” pungkas Konjen Vedi. Konjen Vedi Kurnia Buana turut menyampaikan sertifikat penghargaan kepada para murid atas komitmen dan dedikasi dalam mempelajari Bahasa Indonesia.
Sementara itu, Kepala Sekolah Indonesia Pelangi, Epy Djulianti, menyampaikan bahwa sekolah didirikan untuk menjawab kebutuhan akan fasilitas pembelajaran Bahasa Indonesia di New South Wales yang dapat mengakomodasi semua murid dari berbagai latar belakang bangsa, bahasa, dan agama. Hal tersebut bertujuan untuk pelestarian Bahasa Indonesia di New South Wales, Australia.
Acara Presentasi Akhir Tahun turut dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan para murid, di antaranya tarian “Ilir-Ilir” dan nyanyian lagu anak-anak. Selain itu, para murid juga melakukan unjuk kebolehan dengan memainkan lagu “Kasih Ibu” dengan menggunakan alat musik angklung. Percakapan tawar menawar dalam jual beli dan percakapan telpon dengan menggunakan Bahasa Indonesia juga turut dipertunjukkan oleh para murid.
Para murid mengaku senang dengan kegiatan belajar Bahasa Indonesia yang diselenggarakan Sekolah Indonesia Pelangi. “Sebagai anak yang memiliki latar belakang keturunan Indonesia, belajar Bahasa Indonesia bagi saya sangat penting untuk selalu mengingatkan saya tentang siapa saya,” disampaikan Kalyca Putri Shillingford murid kelas 5.
Sementara itu, Kiki Ratna Dewi, murid kelas 10, mengatakan bahwa pengalaman belajar di Sekolah Indonesia Pelangi sangat menyenangkan, tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga semakin mengenal budaya Indonesia. “Pengalaman belajar yang paling berkesan, yakni ketika saling berkirim surat dengan murid di Indonesia melalui program sahabat pena, saling bertukar informasi mengenai kebudayaan di kedua negara,” ujar Karina Hun, murid kelas 10, yang mengisahkan pengalaman paling berkesan belajar di Sekolah Indonesia Pelangi.
Sekolah Indonesia Pelangi didirikan pada awal tahun 2011 di bawah organisasi Indonesian-Australian Families Association of New South Wales Incorporated (IAFA Inc.) dan memulai kelas pertamanya dengan meminjam kelas di Leumeah High School, Campbelltown. Dalam perkembangannya, Sekolah Indonesia Pelangi berkembang dan membuka kelas tambahan di Smith’s Hill High School, Wollongong, dan Kogarah High School. Sejak tahun 2012 hingga saat ini, Sekolah Indonesia Pelangi mendapatkan pendanaan dan dukungan fasilitas dari Departemen Pendidikan Pemerintah Negara Bagian New South Wales. Adapun kurikulum yang digunakan, yakni Indonesian K-10 Syllabus (2018) dari NSW Education Standards Authority (NESA).
Saat ini, tercatat 58 murid Sekolah Indonesia Pelangi dengan usia yang beragam, dari usia pra-sekolah, TK, hingga kelas 12 dan peserta dewasa. Dalam kiprahnya selama lebih dari 10 tahun, Sekolah Indonesia Pelangi didukung oleh sejumlah relawan pengajar yang sangat berdedikasi dalam mengajarkan bahasa dan budaya Indonesia. [IM]