Rangkaian Lawatan Kerja Presiden Jokowi Di Sydney, Australia

275
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan serangkaian pertemuan dalam lawatan kerja selama dua hari di Australia. Presiden Jokowi tiba di Bandara Internasional Kingsford Smith, Sydney, pada hari Senin (3/7/2023), pukul 20.45.

Turut menyambut kedatangan Presiden Jokowi di bawah tangga pesawat diantaranya Duta Besar RI untuk Australia Siswo Pramono, Kepala Protokol Negara Australia Gerard Martin, Atase Pertahanan Republik Indonesia untuk Australia Laksma TNI Anak Agung Oka Wirayudha, Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM, Menteri Industri dan Ilmu Pengetahuan Australia Ed Husic MP, Deputi Sekretaris New South Wales Christopher Sullivan, Menteri Urusan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif New South Wales John Graham MLC, serta Direktur Protokol New South Wales Lynne Bryne.

Dari bandara, Jokowi bersama rombongan melanjutkan perjalanan menuju hotel tempatnya bermalam. Sejumlah menteri yang sudah tiba lebih dulu tampak menyambut kedatangan Jokowi. Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Selain itu, sejumlah diaspora Indonesia juga turut menyambut dengan riuh di depan hotel. Seperti biasa, tak lupa Jokowi menyalami para diaspora dan melayani mereka yang ingin berfoto dengannya.

Selasa, 4 Juli 2023 Presiden Jokowi menghadiri rangkaian pertemuan Annual Leaders’ Meeting (ALM) di Taronga Center, Sydney. Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese menyambut dan mengajak Presiden Jokowi menaiki kapal dari Dermaga Admiralty House menuju Dermaga Taronga Zoo. Presiden bersama PM Albanese terlihat menaiki kapal yang dimiliki Australian Federal Police untuk bertolak menuju lokasi penyelenggaraan Annual Leaders’ Meeting (ALM).

Selama 20 menit perjalanan, Presiden Jokowi bersama PM Albanese berbincang berdua di geladak belakang kapal sambil menikmati pemandangan sekitar. Momen tersebut menunjukan hubungan kedekatan antara kedua pemimpin.

Presiden menyebut perkembangan kerja sama antara Indonesia dan Australia telah berkembang baik. “Sejak Annual Leaders’ Meeting tahun lalu di Bogor, telah banyak perkembangan positif dan terima kasih untuk komitmennya-komitmennya,” ucap Presiden dalam keterangan pers bersama usai pertemuan.

Presiden menyebut terdapat sejumlah hal yang menjadi prioritas yang harus dilakukan oleh kedua negara, yang pertama adalah menjadikan hubungan ekonomi menjadi lebih substantif dan strategis.

“Indonesia dan Australia harus membangun kerja sama ekonomi yang lebih substantif dan strategis, melalui pengembangan bersama produksi baterai EV,” ucap Presiden.

Yang kedua, Presiden menyebut bahwa sejak diberlakukannya perjanjian Indonesia–Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), volume perdagangan telah naik menjadi 90 persen.

“Ini akan terus dioptimalkan melalui kerja sama mutual recognition agreement produk perikanan, karantina dan inspeksi buah-buahan, serta peningkatan kapasitas UMKM,” tandasnya.

Yang ketiga, terkait pengurangan emisi karbon, Presiden Jokowi terus mendorong kerja sama dalam pembangunan carbon capture and storage serta smelter orientasi energi hijau di Indonesia.

“Keempat, terkait pembangunan ibu kota nusantara, Indonesia mendorong sektor swasta Australia dan National Capital Authority Australia untuk bekerjasama dengan Otoritas IKN,” lanjut Presiden.

Kepala Negara juga menilai bahwa Indonesia dan ASEAN menginginkan kawasan Indo-Pasifik menjadi kawasan damai dan stabil, serta mengedepankan kolaborasi dan kerja sama konkret.

 “Saya mengapresiasi dukungan Australia pada keketuaan Indonesia di ASEAN, dan mengajak Australia untuk memperkuat kemitraan di Pasifik Selatan melalui kerja sama trilateral, dan berpartisipasi dalam ASEAN-Indo Pacific Forum,” lanjutnya.

Dalam keterangannya, Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese menyebut bahwa hubungan antara Indonesia dan Australia terus semakin baik sebagai mitra dalam berbagai bidang.

“Hari ini hubungan Indonesia dan Australia menjadi lebih baik dan kedua negara terus semakin dekat sebagai mitra dalam ekonomi, keamanan, dan mitra dalam transisi global menuju net zero,” ucap PM Albanese.

PM Albanese juga menilai kondisi keamanan dan kestabilan Indonesia memberikan dampak positif bagi kawasan Indo-Pasifik.

“Kemakmuran, kemanan, dan stabilitas Indonesia membuat kawasan Indo-Pasifik menjadi lebih makmur, aman, dan stabil,” tandasnya.

Meskipun cuaca gerimis saat itu, Presiden Jokowi dan PM Albanese tetap antusias untuk mengelilingi area harimau, Way Kambas yang menampilkan suasana Indonesia dan melihat harimau sumatra. Presiden Jokowi dan PM Albanese disambut oleh anak-anak Indonesia yang menampilkan gerak tari sembari menyanyikan lagu ‘abang tukang bakso’. 

Presiden Joko Widodo mengakhiri kegiatan kunjungan hari keduanya di Sydney dengan melakukan jamuan santap malam bersama Perdana Menteri (PM) Albanese di Kirribilli House. Presiden Jokowi dan PM Albanese tampak kompak mengenakan baju batik motif khas Indonesia pada malam itu. Pukul 20.05, Presiden Jokowi meninggalkan Kirribilli House untuk kembali ke hotel tempatnya bermalam.

Rabu pagi tanggal 5 Juli 2023, Presiden Jokowi melanjutkan lawatan kerjanya ke Port Moresby, Papua Nugini. [IM]

Sumber: BPMI Setpres | Photo: BPMI Setpres/Laily Rachev/Muchlis Jr/KJRI Sydney/Tiopan dan berbagai sumber

Previous articleMenko Airlangga Dorong UMKM Indonesia “Go Global”
Next articlePerayaan Hut I.W.A.N Inc. Ke-16