Kepolisian NSW belum lama ini meluncurkan opsi pelaporan online yang lebih ringkas dan mudah diakses agar korban kekerasan seksual dapat memberi informasi tanpa harus mengikuti wawancara resmi polisi.
Walaupun polisi selalu mendorong korban kejahatan apa pun untuk membuat laporan resmi, diakui bahwa karena beberapa alasan, korban kekerasan seksual sering enggan berbicara tentang pengalaman mereka atau berbicara dengan polisi dan mengikuti proses hukum.
Opsi Pelaporan Penyerangan Seksual (Sexual Assault Reporting Option – SARO) Kepolisian NSW telah ada sejak 2012. Opsi ini memungkinkan para korban untuk melaporkan serangan seksual tanpa diwajibkan untuk berpartisipasi dalam langkah penyelidikan lebih lanjut.
Mulai Jumat, 13 Januari 2023, SARO dapat diakses melalui Portal Komunitas online dan tersedia dalam 12 bahasa, sehingga opsi pelaporan ini akan lebih mudah diakses oleh para korban. Ini menggantikan proses lama berupa mencetak dan melengkapi dokumen setebal 14 halaman dan mengirimkan email ke Satuan Penanganan Kejahatan Seks di Komando Urusan Kejahatan Negara Bagian ini.
Wakil Premier NSW dan Menteri Kepolisian Paul Toole mengatakan kemajuan dalam sistem pelaporan online ini mengutamakan kepentingan korban kekerasan seksual saat melaporkan dan menyelidiki kejahatan serius ini.
“Meskipun kami ingin menghentikan calon pelaku sebelum terlambat, sangat penting bagi kami untuk mengambil pendekatan yang berfokus pada korban untuk membantu mereka yang terlibat,” kata Mr Toole.
“Melalui kerja keras dari mereka yang terlibat dalam Proyek Penanggulangan Kekerasan Seksual Pemerintah NSW, Polisi telah mampu mengidentifikasi cara untuk membantu para korban secara lebih baik dalam perjalanan mereka dan memastikan kami menggunakan peluang untuk mengurangi pelanggaran sebaik mungkin.
“Portal online ini akan memberdayakan para korban kekerasan seksual untuk mengambil langkah pertama dan membuat catatan mengenai kekerasan seksual mereka, entah mereka ingin masalah tersebut diselidiki di kemudian hari atau tidak.
“Pemerintah NSW berkomitmen untuk memberikan layanan dan dukungan terbaik bagi para korban kejahatan. Proyek ini ditujukan untuk memberi pilihan lain bagi mereka yang berada dalam posisi rentan untuk melapor dengan cara pilihan mereka sendiri.”
Komisaris Polisi NSW Karen Webb mengatakan ini adalah langkah maju yang penting untuk membantu korban-penyintas kekerasan seksual untuk memegang kendali atas seberapa besar kontak mereka dengan polisi dan apa yang akan terjadi selanjutnya.
“Bagi sejumlah besar korban-penyintas, penyelidikan polisi dan proses pengadilan adalah hal terakhir yang mereka pikirkan dan seringkali mereka merasa bertambah trauma akibat proses tersebut,” kata Komisaris Webb.
“Korban dapat melapor melalui SARO secara anonim tanpa kontak lebih lanjut dengan polisi, atau mereka dapat memilih untuk diidentifikasi dan meminta polisi menindaklanjuti dalam keadaan tertentu.
“Kami tahu bahwa kekerasan seksual masih kurang dilaporkan, dan kami berharap dengan memberikan opsi pelaporan alternatif kepada para korban, kami akan berada di posisi yang lebih baik untuk memahami kekerasan seksual di masyarakat, membantu korban, dan menuntut pertanggungjawaban pelaku.”
Komandan Satuan Penanganan Kejahatan Seks di Komando Urusan Kejahatan Negara Bagian ini, Inspektur Jayne Doherty, mengatakan Kepolisian NSW terus meninjau dan meningkatkan praktik dan prosedurnya seputar kekerasan seksual.
“Fokus berkelanjutan kami adalah untuk menciptakan tanggapan yang peka terhadap trauma, yang berfokus pada korban kekerasan seksual. SARO yang telah ditingkatkan adalah sumber daya penting lainnya bagi para penyintas dan penyelidik,” kata Det Supt Doherty.
“Sementara trauma memengaruhi individu dengan cara yang berbeda, pelaporan dapat menjadi terapi bagi para korban yang ingin berbagi pengalaman dan melakukannya secara online dari rumah mereka sendiri atau lokasi yang aman. Bagi sebagian korban, ini mungkin merupakan kali pertama mereka mengungkapkan kekerasan seksual tersebut.
“Jumlah laporan SARO terus meningkat setiap tahunnya, dengan rata-rata peningkatan per bulan dari 64 laporan pada tahun 2021 menjadi 70 laporan pada tahun 2022.
“Ini memungkinkan kami untuk terus mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan strategi masa depan yang menargetkan pelanggar berulang serta menentukan modus operandi atau hubungan antar kasus.”
Direktur Layanan Klinis dan Klien Full Stop di Australia, Tara Hunter, mengatakan ini adalah langkah maju yang bagus dalam mengatasi hambatan yang dialami oleh korban-penyintas ketika berurusan dengan sistem peradilan.
“Kami tahu kekerasan seksual di komunitas kita masih kurang dilaporkan dan kami melihat SARO sebagai alat bagi korban-penyintas untuk melakukan kontak awal dengan polisi setelah insiden kekerasan seksual. Mereka dapat mencatat rinciannya lalu kembali untuk membuat pernyataan yang lebih formal jika dan ketika mereka siap.”
“Full Stop Australia mendukung peningkatan ini untuk meningkatkan jumlah pelaporan insiden kekerasan seksual di komunitas kita dan akan terus berupaya untuk memperbaiki sistem peradilan dan dukungan kami bagi para penyintas kekerasan seksual, rumah tangga, dan keluarga.”
Laman penyerangan seksual pada Portal Komunitas memuat formulir pelaporan online (SARO) yang memungkinkan korban untuk:
• melaporkan serangan seksual yang mereka alami dalam bahasa Inggris atau 11 bahasa lainnya,
• melaporkan pelecehan seksual yang mereka alami secara anonim,
• mengunggah gambar seperti tangkapan layar media sosial atau profil aplikasi kencan,
• menanggapi pertanyaan SARO yang disesuaikan dengan pengalaman mereka,
• meminta kontak tindak lanjut dari petugas polisi,
• mengunduh laporan SARO mereka dari situs tersebut dan melalui email atau teks,
• menerima nomor referensi SARO di situs tersebut dan melalui email atau teks, serta mengakses portal komunitas melalui desktop dan perangkat seluler.
Kuesioner SARO dapat ditemukan di situs web Kepolisian NSW: https://portal.police.nsw.gov.au/adultsexualassault/s/sexualassaultreportingoption
[IM]
