Pertama Kalinya Seni Kontemporer Indonesia Dipamerkan Secara Akbar di Australia

712
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Canberra: Karya Seni Kontemporer Indonesia telah mengundang decak kagum publik Australia pada pameran The Contemporary World: Indonesia di National Gallery of Australia (NGA), Canberra, Australia. Pameran ini secara resmi diluncurkan secara bersama oleh Dubes RI untuk Australia, Kristiarto Legowo, Dubes Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, dan Nick Mitzevich, Direktur NGA.

Selain masyarakat umum, dalam peluncuran tersebut turut hadir juga berbagai perwakilan Pemerintah Australia serta kalangan diplomatik negara sahabat, seperti Dubes Brunei Darussalam, Malaysia, Myanmar, Korea Selatan, Kroasia, Cyprus, dll.

Pameran yang diselenggarakan di ibukota Australia ini menampilkan sebanyak 55 karya seni kontemporer dari 20 seniman Indonesia. Berbagai kesenian, mulai dari seni lukis, ukir, fotografi, sinematografi, keramik, seni instalasi, tekstil, sinematografi, hingga seni gerak, ditampilkan dan dipamerkan di NGA yang merupakan salah satu galeri seni bergengsi dan ternama di dunia.

Selama ini, memang berbagai karya seniman dunia telah banyak dipamerkan di NGA seperti Monet, Sidney Nolan, Salvador Dali, Andy Warhol, Francis Bacon, dll.

Untuk itu Duta Besar RI untuk Australia, Kristiarto Legowo, menyampaikan kebanggaannya bahwa karya seniman Indonesia dapat dipamerkan di NGA. Dubes Kristiarto juga berharap melalui pameran seni kontemporer ini akan menjadi jembatan yang semakin mendekatkan masyarakat Australia-Indonesia, serta saling memperkuat rasa pemahaman satu sama lain.

Senada dengan hal tersebut, Dubes Quinlan juga mengapresiasi hasil karya seniman Indonesia yang dinilai sangat terinspirasi dari sejarah perjalanan bangsa Indonesia, sebagai salah satu bangsa besar dan bertetangga langsung dengan Australia. Untuk itu, Dubes Quinlan menekankan pentingnya untuk menjaga hubungan baik yang sudah terbangun oleh kedua negara selama ini.

Berbagai karya seniman Indonesia, seperti: Tisna Sanjaya, Melati Suryodarmo, FX Harsono, Yudha Fehung, Entang Wiharso, Jompet Kuswidananto, Zico Albaiquni, Eko Nugroho, Duto Hardono, Octora, dll dengan kreasi dan inovasinya seolah-olah mampu menghipnotis pengunjung yang hadir. Antusiasme pengunjung yang tinggi juga terlihat pada saat talk shows interaktif antara para pengunjung dengan para seniman. Foyer NGA terlihat semakin sesak dengan pengunjung yang ingin mendapatkan penjelasan lebih dalam mengenai berbagai karya seni Indonesia yang ditampilkan.

Meskipun seni kontemporer Indonesia baru pertama kalinya secara akbar dipamerkan di NGA, namun berbagai kesenian Indonesia telah beberapa kali “mentas” di panggung NGA, diantaranya pertujukan “Gamelan Bali” pada tahun 2017 dan pertunjukan “Wayang Kulit” pada tahun 2018.

Pameran The Contemporary World: Indonesia di NGA akan berlangsung selama lebih dari tiga bulan mulai dari tanggal 21 Juni sampai dengan 27 Oktober 2019. [IM/KBRI Canberra]

Previous articleAnnual General Meeting Indonesian Diaspora Network-Australia
Next articleGlobal Business Networking Session Akan Diadakan Dalam Penyelenggaraan CID-5