Melanjutkan kesuksesan pada tahun 2022, tahun ini pertemuan bisnis Indonesia-Australia IndOz Conference kembali digelar di Brisbane City Hall (Balai Kota Brisbane) pada tanggal
24 Agustus 2023.
Konferensi mengambil tema “Indonesia: Gateway to ASEAN’s Sustainable Trade and Investment” dan dihadiri oleh 210 peserta, serta mengundang pembicara dari kalangan pengusaha, akademisi, pejabat pemerintah, serta para profesional muda dari berbagai sektor.
Salah satu sorotan utama dari IndOz 2023 adalah Arsitektur Kesehatan Global. Dalam forum ini, para pembicara ternama seperti Dr. Helen Haydon (Peneliti di Universitas Queensland), Nicole Nixon (CEO Five Faces), Paul Bartlett (Direktur IA-CEPA Katalis), dan Stephen Betts (Direktur Utama B&A Technologies) memaparkan urgensi untuk mencapai kesetaraan akses untuk layanan kesehatan serta potensi teknologi digital dalam pengembangan layanan kesehatan.
Tidak kalah menarik, topik Transisi Energi Berkelanjutan juga menjadi pusat perhatian. IndOz 2023 menghadirkan para narasumber seperti Haryo Yudho Sedewo (Direktur Pusat Promosi Investasi Indonesia), Johanna Kennerley (Sustainability Manager di Ravenswood Gold), dan Rod Commerford (Komisaris Perdagangan dan Investasi di Austrade Jakarta). Forum membahas tentang model kolaborasi yang berhasil antara lembaga riset dan industri untuk mewujudkan masa depan yang lebih ramah lingkungan serta kisah-kisah sukses dalam pengembangan energi terbarukan.
Tidak hanya itu, Revolusi Industri 4.0 juga menjadi topik menarik dalam IndOz 2023. Diwakili oleh pembicara kunci seperti Marshall Pribadi (CEO Privy), Ben Giles (Komisaris Perdagangan dan Investasi Queensland), dan Dr. Rania Shibl (Dekan Associate di Universitas Sunshine Coast), pembahasan mencakup beragam aspek, dari pengelolaan keamanan siber hingga pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan keterampilan digital.
Dalam sambutan pembukanya, Duta Besar Indonesia untuk Australia, Siswo Pramono menyampaikan bahwa tahun 2023 merupakan tahun yang baik dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia. Tiga tahun setelah perjanjian IA-CEPA berlaku, total perdagangan kedua negara meningkat sebesar 85% dan investasi Australia ke Indonesia juga meningkat sekitar 170%. Ekonomi Indonesia dan Australia merupakan perekonomian yang saling melengkapi hal ini terlihat bagaimana industri baja dan industri makanan Indonesia ditopang oleh impor bijih besi dan gandum dari Australia.
“Saya berharap melalui IndOz Conference kita dapat memanfaatkan momentum ini dan membangun kekuatan ekonomi Indonesia-Australia, atau ASEAN-Australia” lanjut Dubes Siswo Pramono.
Konferensi ini juga didukung oleh perwakilan pemerintah Indonesia dan Australia seperti
Walikota Brisbane, Adrian Schrinner, Menteri Pariwisata dan Perdagangan Australia, Don Farrell, Menteri Keuangan, Perdagangan dan Investasi, Cameron Dick, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, Duta Besar RI untuk Australia, Dr. Siswo Pramono dan Konsul Jenderal RI di Sydney, Vedi Kurnia Buana.
Usai acara Konferensi IndOz 2023, Balai Kota Brisbane menjamu acara Networking Dinner yang dihadiri oleh lebih dari 320 peserta yang hadir untuk menjalin relasi jaringan bisnis sambil menikmati hidangan Indonesia yang lezat, termasuk rendang dan pertunjukan tari dan musik tradisional Indonesia. Dalam rangka merayakan kemerdekaan Indonesia ke-78, balai kota bersejarah Brisbane, dihiasi dengan lampu merah putih.
“Kami sangat senang dengan antusiasme terhadap Konferensi IndOz 2023,” ujar Ashleigh Mansfield, Direktur Konferensi IndOz 2023. “Partisipasi aktif dari peserta, pembicara, sponsor, dan mitra benar-benar mencerminkan minat dan potensi kolaborasi dalam hubungan Indonesia-Australia. Kami tak sabar untuk melihat momentum ini terus berlanjut.”
David Widjaja, Penasihat Konferensi, juga mengatakan, “Kami sangat senang mengumumkan bahwa Konferensi IndOz 2023 melampaui semua harapan, dengan jumlah peserta yang mencetak rekor!”. Konferensi IndOz 2024 direncanakan akan diselenggarakan di Bali, Indonesia. [IM]