Memperkuat Koneksi Kota Kreatif Bandung – Adelaide

1350
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

“Kota Bandung di Indonesia dan kota Adelaide di Australia Selatan adalah representasi kota kreatif. Selama ini, keduanya telah menjalin kerja sama kreatif, antara lain di bidang fesyen, namun realisasinya perlu terus didorong dan diperluas”, demikian diungkapkan Acting Konsul Jenderal RI Sydney Hermanus Dimara dalam pertemuannya dengan Director for International Strategies, Department of State Development Australia Selatan, Narelle Slivak di Adelaide pada Selasa (23/01/2018). Turut hadir dalam pertemuan ini adalah Konsul Ekonomi KJRI Sydney Silvia Malau.

Kunjungan Acting Konjen Hermanus dan tim KJRI Sydney ke Australia Selatan bertepatan dengan rencana kunjungan kerja Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ke Adelaide tanggal 24-26 Januari 2018 guna menindaklanjuti kerja sama bersaudara Jawa Barat-Australia Selatan.

Di bidang fesyen, TAFE South Australia dan Islamic Fashion Institute (IFI) Bandung telah menjalin kerja sama untuk pertukaran siswa dan instruktur dan pengembangan kurikulum. “Tapi kami dorong agar kerja sama ini dapat memiliki nilai tambah ekonomi, seperti partisipasi pada ajang fesyen internasional di Adelaide, kerja sama perancang Indonesia dengan butik di Adelaide yang mengarah pada joint-production atau joint-marketing,” demikian ditambahkan Acting Konjen Hermanus.

Sektor kerja sama ekonomi kreatif lainnya yang ingin dikembangkan adalah koneksi ekosistem ekonomi digital dan fintech Indonesia dan Australia. Fintech menjadi salah satu bisnis yang diprediksi paling potensial di Indonesia. Sementara di Australia, fintech juga tengah berkembang dan menjadi perhatian pemerintah, termasuk di Australia Selatan.

Startup Indonesia banyak yang tumbuh menjadi unicorns. Mengutip data World Economic Forum (WEF), Traveloka menjadi salah satu dari 57 startups yang dinobatkan sebagai unicorns. Gojek dan Tokopedia juga menjadi fenomena startups yang banyak menarik perhatian negara lain, termasuk Australia.

“Cerita sukses startups Indonesia tersebut perlu dibagikan dengan ekosistem ekonomi digital di Australia. Soal ide dan kreativitas, Indonesia tidak kalah. Tetapi Indonesia bisa belajar dari Australia dari aspek regulasi, insentif, pengembangan infrastruktur dan business plan”, ujar Acting Konjen Hermanus menambahkan.

Director Narelle Slivak menyambut baik keinginan Indonesia untuk memperdalam kerja sama di sektor kreatif dengan Australia Selatan. “Kami percaya bahwa hubungan people-to-people, sinergi antarekosistem kreatif kedua belah pihak akan semakin memperkuat kerja sama bersaudara yang telah terjalin antara Jawa Barat dan Australia Selatan,”, pungkas Slivak. (KJRI Sydney)

Previous article2nd Anniversary – GBI Miracle Service Sydney (GBIMSS)
Next articleCrown Group Mengumumkan Pembuatan Karya Seni Publik Baru Untuk Sydney