CANBERRA, Australia: 16/08/2018: Konser musik yang digelar oleh Michael Jakarelkminia yang lebih dikenal dengan Michael J Idol, di Melrose High School di Kota Canberra pada tanggal 15 Agustus 2018, memukau sekitar 400 siswa-siswa yang sedang belajar Bahasa Indonesia.
Saat Michael J muncul di panggung di Malcolm Barlow Hall, Melrose High School, yang diiringi gitaris Dion dan Tony, dan menyapa dengan ucapan ‘Selamat pagi. Apa kabar?’, para pelajar dari berbagai sekolah SMP dan SMA di Ibu Kota Australia, langsung menyambutnya secara histeris.
Mereka begitu antusias mengikuti semua lagu-lagu yang dibawakan oleh Michael J dalan konser yang bertajuk ‘Michael J School Concerts in OZ 2018’.
Yang menarik, semua lagu yang ditampilkan adalah lagu berbahasa Indonesia dan mengandung beragam pesan positif, antara lain tentang persatuan Indonesia, keindahan Indonesia, persahabatan, pelestarian alam, pencegahan bullying dan lain sebagainya.
Yang lebih mengagumkan, mayoritas mereka hafal dengan lirik berbagai lagu yang ditampilkan. Mereka dengan penuh riang, mengikuti, bersorak histeris dan menikmati konser tersebut.
Bahkan saat lagu bertema Indonesia, seperti ‘Indonesia Wow’, sebagian dari mereka naik ke atas panggung untuk menunjukkan kecintaannya terhadap Indonesia.
Hal ini karena misi utama yang diemban dalam konser musik Michael J adalah untuk mempromosikan Bahasa Indonesia di kalangan pelajar Australia.
Bagi pelajar yang hadir, konser musik berbahasa Indonesia ini menjadi sarana yang efektif dan menyenangkan untuk memperlancar kemampuan berbahasa Indonesia mereka.
Menurut Rebecca Battaglini, pengajar Bahasa Indonesia di Melrose High School, konser musik Michael J memang sangat digemari oleh pelajar di Australia. “Mereka akan semakin termotivasi untuk belajar Bahasa Indonesia”, tukasnya dalam Bahasa Indonesia yang sangat fasih.
Salah satu murid yang hadir, yakni Cassidy, siswi kelas 10 Melrose High School, mengaku semakin termotivasi belajar Bahasa Indonesia karena Michael J membawa banyak sisi positif tentang Indonesia.
Sementara, teman sekolahnya, yaitu Emily yang juga murid kelas 10, menyatakan bahwa konser musik Michael J sangat menginspirasi dirinya. “Saya jadi ingin belajar Bahasa Indonesia lebih serius. Saya ingin Michael J datang lagi ke Canberra”, akunya.
Antusiasme dan kefasihan para pelajar Australia berbahasa Indonesia memang jempolan. Bahkan pembawa acaranya menyampaikannya semua dalam Bahasa Indonesia.
Semua pertanyaan atau kuis yang diberikan oleh guru-guru Bahasa Indonesia di Canberra, yakni oleh Rebecca Battaglini dan Kirsten Stobbe, di sela-sela konser adalah dalam Bahasa Indonesia.
Menurut Wakil Duta Besar RI untuk Australia, M.I. Derry Aman yang hadir bersama Atase Pendidikan dan Kebudayaan, M. Imran Hanafi, konser musik Michael J ini diadakan untuk semakin mempromosikan Bahasa Indonesia di Australia.
“Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra senantiasa sangat aktif melakukan berbagai inovasi, termasuk melalui konser musik, demi mendongkrak animo siswa-siswi Australia dalam mempelajari Bahasa Indonesia”, ujarnya.
“Bahasa Indonesia saat ini menjadi salah satu bahasa asing terfavorit di Australia. Bahkan di beberapa sekolah, menjadi pelajaran bahasa yang wajib”, tambah diplomat senior yang hadir bersama istrinya yang juga diplomat, Penny D. Herasati.
Pernyataan Wakil Dubes RI diamini oleh Atdikbud. “Konser ini bertujuan untuk semakin menggalakkan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah di seluruh Australia”, tukasnya.
Selain di Canberra, konser musik Michael J yg diselenggarakan berkat kerjasama antara KBRI Canberra, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Indonesian Network Canberra dan Balai Bahasa Indonesia (BBI) Perth ini, juga diadakan di Kota Perth dan Melbourne.
Saat tampil di Perth, konser Michael J juga disaksikan secara live streaming oleh sekitar 600-an pelajar di Surabaya dan juga Dubes RI untuk Australia, Y. Kristiarto S. Legowo serta Konjen Australia di Surabaya.
Ini merupakan tur ketiga Michael J di Australia setelah tahun 2016 dan 2017 yang selalu dipenuhi para pelajar Australia. Bahkan tahun lalu, ketika konser di Sydney, murid-murid dari Canberra rela naik mobil hingga 300 km demi melihat konsernya. [IM/KBRICanberra]