Keterampilan TI baru menciptakan peluang bagi warga Indonesia

666
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Sekarang adalah waktu yang menarik bagi sektor teknologi Indonesia karena sektor ini berinovasi dan berevolusi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan populasi yang semakin bertambah dan terhubung. Teknologi informasi dan sektor digital sedang berkembang cepat, dengan lebih dari sepertiga penduduk Indonesia mengakses internet, sebagian besar melalui ponsel cerdas.

Rencana e-commerce pemerintah Indonesia adalah membantu diciptakannya 1000 ‘technopreneur’ (wirausaha teknologi) baru pada tahun 2020, yang mencerminkan pertumbuhan di sektor startup setempat di mana inkubator dan tempat kerja bersama (co-working spaces) mulai bermunculan di banyak kota.

Para pelajar dari Indonesia yang tertarik pada peluang kewirausahaan dan mengembangkan keterampilan TI yang diinginkan dan dapat dialihkan akan lebih mungkin berada pada posisi yang baik di masa depan — terlepas dari apakah mereka ingin bekerja di perusahaan lokal atau global.

Menurut perusahaan teknologi terkemuka, Cisco, jumlah pekerjaan TI di Asia Tenggara diharapkan akan terus bertumbuh selama satu dekade ke depan. Faktor pendorong utamanya adalah investasi signifikan kawasan ini pada infrastruktur digital yang baru.

Bidang-bidang yang diminati di Indonesia mungkin akan mencakup e-commerce, big data (data jumlah besar), teknologi keuangan (fintech) dan keamanan siber.

Siswa Indonesia Verren Lo dari Jakarta

Verren Lo dari Jakarta merasa bahwa belajar TI di Sydney merupakan pengalaman yang berharga. Dia memulai Bachelor of Science in IT (Data Analytics) atau Sarjana Sains dalam bidang TI (Sistem Analisis Data) di University of Technology Sydney (UTS) setelah menyelesaikan diploma TI-nya di UTS Insearch. Sekarang, Verren ingin mengejar karir di bidang sistem analisis data.

 

“Saya ingin menjadi analis data karena saya ingin bercerita dengan data. Dengan kedatangan teknologi big data (data jumlah besar), banyak data yang harus ditafsirkan, dianalisis dan dikonversi menjadi infografik dan visualisasi yang jelas,” kata Verren.

“Studi saya memungkinkan saya untuk belajar cara menafsirkan data yang seperti ini dan menyajikan cerita yang menarik dan informatif.”

UTS berada di garis depan tren di bidang data, TI dan teknik, dengan program penelitian yang kuat di bidang-bidang seperti realita virtual, kecerdasan buatan, dan wearable technology.

Manajer Program Teknologi Informasi untuk UTS Insearch, Jasmine Cheng berkata UTS sedang mempersiapkan pelajar seperti Verren agar berhasil dalam karir di industri TI.

“Fakultas Teknik dan TI di UTS menawarkan sebagian ragam peluang terbesar kepada pelajar untuk berinteraksi dengan industri — dengan lebih dari 1000 rekan industri dan banyak peluang magang,” kata Jasmine.

“UTS menyediakan peluang bagi pelajar untuk berinteraksi dengan industri dari awal program mereka hingga akhir. Kami juga mendorong program magang agar pelajar terus-menerus terhubung dengan industri. Bekerja dengan teknologi yang tersambung ke industri merupakan bagian proses pembelajaran yang sangat penting.”

University of Technology Sydney adalah universitas muda di Australia nomor 1 – universitas yang dinamis dan inovatif yang berlokasi di pusat kota Sydney. Banyak pelajar program sarjana strata satu (undergraduate) memilih untuk belajar di University of Technology Sydney dengan mendaftar di UTS Insearch. Di UTS Insearch, mereka dapat meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris mereka jika perlu, dan menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk dapat berhasil di studi mereka di universitas dan selanjutnya. [IM]

Previous articleHeda Bailey: Seniman Batik Kontemporer
Next articleIndahnya Kebersamaan Dalam Perbedaan