Jeselin Angelia Hermantan Jadikan Hujatan Menjadi Pujian

615
image: supplied
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Bulan ini Indomedia dan Indonesian Diaspora Network NSW (IDN-NSW) mengangkat salah satu profil diaspora Indonesia yang berhasil menorehkan kesuksesan di dunia body building. Yuk, langsung saja kita ikuti ceritanya.

Berawal dari iseng, Jeselin akhirnya mulai menekuni menggeluti dunia body building. Pasalnya, dia telah mencicip manisnya kemenangan. Sebut saja Juara 1 dalam kategori Sport Model First Timer, Sport Model Open, Sport Model Overall, Classic Figure, juga Runner Up dalam Ms Figure First Timer, dan Juara 3 dalam Ms Figure Open. Semua gelar disabet sekaligus dalam satu kompetisi iCompete Natural NSW State yang baru saja diadakan pada 30 April yang lalu.

Di balik gemilang prestasi, harus diakuinya bahwa menggeluti dunia body builing yang acap dengan kaum adam bukanlah hal mudah. Berbagai opini bernada miring biasa diterimanya. Beruntung, tak ada komentar-komentar serupa ditemuinya di Sydney, Australia.

> Dunia Body Building
Setelah Sydney lockdown dan Australia borders kembali dibuka, Jeselin kembali semangat menekuni body building dengan berlatih dan melakukan diet khusus. Sebetulnya sejak 2020 ia ingin mencoba peruntungan nasib di kompetisi body building, namun situasi pandemi Covid19 meredam motivasinya untuk berlatih, walaupun bisa dilakukan dari rumah. “To be honest ya, memang susah buat motivasi diri untuk berlatih, padahal aku udah beli alatnya,” ujar gadis berusia 23 tahun ini. Menurutnya, kesempatan untuk berhasil di industri ini lebih besar diraih di Australia ketimbang di Indonesia, terlebih lagi bagi wanita.

Ketertarikannya pada body building dimulai sejak ia duduk di bangku SMA, saat ia melihat orang tuanya yang aktif nge-gym. Bahkan, ibunya pun rajin berlatih angkat beban. Jeselin mengikuti jejak orang tuanya namun saat itu hanya sekadar untuk menjaga kesehatan dan membentuk tubuh yang ideal.

Saat ini kompetisi-kompetisi yang ia ikuti masuk dalam kategori natural body building, artinya tubuh para peserta bebas dari drugs, steroid atau chemical lainnya. Menurut perempuan kelahiran Jakarta ini, ia memilih membentuk tubuhnya dengan cara alami dibandingkan dengan tambahan obat. Baginya hal ini lebih bagus terlihat saat ototnya terbentuk.

> Diet yang Menyiksa
“No pain, no gain” begitu kira-kira pepatah bijak yang tepat untuk menggambarkan perjuangan Jeselin. Baginya, konsistensi training masih bisa dilakukan, tetapi menjaga pola makan adalah suatu tantangan tersendiri. 

Saat ditanya apa hal yang paling menantang dalam body building? Khususnya saat persiapan kompetisi. Jeselin menjawab, “Semua orang beda-beda ya. Cuma kalau aku parah banget disiplin buat keep on track with my diet. Kan aku tiap minggu measurement sama Personal Trainer (PT) aku, kayak pakai jepit di kulit gitu lah pokoknya, dan itu kamu bisa lihat lemak kamu naik atau turun. Misal aku keluar makan sama teman-teman, dua hari kemudian pasti naik ukurannya.” 

Saat ia menghadapi kompetisi ICN NSW State dan ICN Nationals 2022, Jeselin mau tidak mau hanya mengkonsumsi sayuran mentah seperti lettuce dan bayam untuk menjaga kalori ideal. “Capek batin gitu rasanya, tapi in the end it’s worth it, gitu lho,” terangnya dengan semangat.

Namun, jika sedang off-season, anak bungsu dari empat bersaudara ini masih bisa menikmati makanan yang diinginkan, sesekali es krim atau pancake jadi kudapannya. Walau Personal Trainer tidak merekomendasikan untuk makan di luar jadwal diet, Jeselin mengaku sesekali pergi eat out with friends. Dan untuk memastikan kalorinya tidak meleset dari rencana, ia selalu membawa food scale ke mana ia pergi.

> Jadi Barista
Selain menyiapkan diri di berbagai kompetisi, Jeselin juga menyibukkan diri dalam pekerjaan yang disukainya, yaitu menjadi barista di salah satu coffee shop di Sydney City. Rekan-rekan kerjanya sangat mendukung, bahkan tidak sedikit pelanggan yang kagum akan bentuk badannya. Saat dilayani oleh Jeselin, para pelanggan sering bertanya “Do you workout?” atau “I love your legs.” Namun, gadis kelahiran bulan Januari ini selalu menanggapi dengan ramah dan tidak pernah menyombongkan prestasinya.

Beruntung, hanya apresiasi bukan komen negatif yang ia terima selama ia melayani pelanggan kopi. Berbeda dengan perlakuan beberapa temannya yang tinggal di Indonesia, mereka sering mengomentari foto Jeselin saat bertanding atau berlatih di akun Instagram-nya dengan kata-kata destruktif seperti ’Udah cukup woy! Gila lu mau segede apa gitu?’ atau ‘Wuih bodi lu lebih laki daripada gue’ ujar Jeselin menirukan ucapan temannya. Namun ia anggap hujatan itu terasa pujian. “It’s a compliment for me, thank you. Gue memang mau gede, thank you lho. Aku ngomong gitu aja,”ungkapnya.

> Dukungan Berarti
Pemilik nama lengkap Jeselin Angelia Hermantan ini mengaku tidak pernah mendapatkan diskriminasi selama di Sydney, khususnya dalam industri body building yang ia geluti saat ini. Pria wanita sama-sama bisa ikut berkompetisi secara adil. Dia juga merasa beruntung keluarga dan sahabat-sahabatnya selalu memberi support dalam setiap langkahnya. Bahkan, saking banyak dukungan, kadang ia merasa sungkan untuk menolak keinginan temannya untuk hadir di setiap ajang kompetisinya. 

“I appreciate that you want to come tapi kan nanti jadi rame banget. Jadi, next time aja ya kamu bisa datang ke (kompetisi) yang lain.” Dan Jeselin sangat bersemangat menanti orang tuanya datang ke Sydney untuk hadir ke kompetisi yang akan dilaksanakan pada akhir Mei ini. “Sudah lama gak ketemu Mami Papi gara-gara border ditutup dan sekarang bisa ketemu untuk hadir di momen pentingku,” ujarnya berbinar.

Ayo kita sama-sama dukung Jeselin!! [IM]

Interview dan artikel by: Miss Sariy

Previous articleYang Baru Dari VIVID Sydney Festival 2022
Next articleWarga Senior Dihimbau Untuk Bersiap Menjelang Musim Flu