Gebyar Budaya

2765
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Angklung Hadir di Acara Guru-Guru Bahasa Indonesia se-NSW & Gamelan Langgeng Suka dan Song of Java Tampil di Darlington

Seni dan Budaya merupakan bagian dari keharmonisan kehidupan antar manusia. “Culture doesn’t have Boundaries”. Hal ini dibuktikan pada acara “Song of Java” dimana pasangan keluarga dari perkawinan campuran Indonesia-Australia, suami, isteri maupun anak-anak mendemonstrasikan kemahirannya memainkan instrument gamelan.

Walau sudah puluhan tahun berdiam dan mengenyam iklim Australia, mereka tidak meninggalkan budaya nenek moyang yang dikagumi dunia Internasional. Modernisasi tidak akan bisa menghapus keunikan tradisional musik angklung dan gamelan yang sudah berabad-abad diperkenalkan oleh nenek moyang kita.

Masih teringat di masa kecil bagaimana orang tua mengajarkan budaya santun menghormati orang tua. Masih terekam di benakku ibu mengantar dan menjemputku belajar tari menari. Sungguh kenangan indah yang mengharukan dan tidak terlupakan.

Pada tanggal 19 November 2015 di Wism Indonesia diadakan pertemuan 25 guru Bahasa Indonesia se-NSW. Gagasan Bapak Yayan Mulyana, Konsul Jenderal RI yang membawahi kawasan NSW, QLD dan SA, berbasis di Sydney membuktikan kerjasama yang erat antara KJRI Sydney dengan guru bahasa Indonesia. Dalam sambutannya, Hilary Hughes, mewakil para guru menyatakan tetap bekerja keras untuk mempromosikan bahasa Indonesia. Penyataan tersebut disambut hangat oleh Bapak Yayan yang siap membantu di segala bidang. Kali ini KJRI Sydney memperkenalkan budaya Indonesia dari Batak yaitu group tari dan nyanyi Bona Pasogit.

Pada acara malam itu, para guru dibuat terpukau oleh permainan angklung dari duo suami isteri Bapak Fery dan Ibu Yeni yang sengaja datang dari Adelaide. Suami isteri yang sudah tidak asing lagi namanya bagi dunia angklung dan menamakan groupnya Adelindo Angklung ini, merupakan wakil atau cabang angklung kang Ujo (seorang pakar angkung ternama di Indonesia).

gebyar1

Setiap lagu dan denting angklung yang dibawakan mengundang tepuk tangan riuh apalagi waktu lagu Call Australia Home dibawakan, kombinasi angklung dengan iringan music background mengalun sangat indah. Salah satu guru terdengar berkomentar “wow, soo beautiful and I got goosebumps”.

Berbicara mengenai kebudayaan memang tidak akan ada habisnya. Pada tanggal 27 November 2015 bertempat di Settlement, Darlington digelar acara yang dinamakan ‘Song and Dance of Java’. Dihadiri hampir semua orang asing menimbulkan rasa kagum yang sukar dibayangkan. Gedung yang terkesan sangat sederhana berubah menjadi gemerlap, anggun, hangat karena performance yang mempunyai kelas tinggi dan professional, apalagi pada saat pukulan demi pukulan gamelan dimulai. Suasana menjadi hening karena semua hadirin betul-betul sangat menikmati acara yang disuguhkan.

Viking Lim, Direktur Langgeng Suka bagi kelompok Gamelan dan kebudayaan Java sudah sangat dikenal di Australia. Angkat topi, salut karena anggotanya yang hampir semuanya warga asing. Diri ini merasa sangat kecil sebagai bangsa Indonesia, pewaris kebudayaan Indonesia tapi tidak mempunyai keahlian seperti mereka. Penulis sempat berbincang dengan salah satu anggota gamelan yang mengatakan bahwa dedikasi, disiplin setiap anggotanya yang menjadikan mereka suatu team yang solid.

song of java

Tarian klasik Java yang dibawakan oleh Viking sangat dijiwai, membuat yang hadir hanyut mengikuti setiap gerakannya. Tari Gambyong yang dibawakan oleh Suara Indonesia Dance, dengan Alfira sebagai pimpinannnya diiringi gamelan dan nyanyian dari Aris Setyo, Tata dan Kartika tidak kalah memukau. Gerakan gemulai lemah lembut empat penari cantik yang terdiri dari Alfira O’Sullivan, Santi Marais Piper, Aleeta, dan Dannielle Moeda dengan kostum yang sangat sepadan membuatku menitikan air mata kagum dan terharu.

Aris Setyo salah satu staf KJRI Sydney dengan suara emasnya membawakan langgam Nyidam Sari. Aris merupakan wajah baru tapi andilnya bagi kebudayaan Indonesia di Australia akan menambah kekayaan budaya kita di Australia. (Oleh yoen yahya)

Previous articleSalad Bar
Next articleA Night in Java, St Lucia, Brisbane Australia