Festival Indonesia Memukau Pengunjung di Australia Barat

725
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Festival Indonesia Perth 2019 berakhir dengan sukses, sesuai harapan penggagasnya, Ibu Dewi Gustina Tobing, selaku Konsul Jendral Indonesia untuk Australia Barat. Kerja keras panitia beserta tim dari KJRI Perth serta dukungan ratusan relawan membuahkan hasil yang manis.

Setidaknya, ada 15 ribu pengunjung yang memadati venue di Elizabeth Quay, Perth, Australia, selama event digelar sejak 25 Oktober-27 Oktober 2019 lalu.

Hari pertama Festival Indonesia Perth 2019 diramaikan dengan workshop yang diikuti 450 pelajar dari 8 sekolah dasar dan menengah di Perth. Sekolah yang diundang, merupakan sekolah yang memiliki program Bahasa Indonesia dalam kurikulum mereka.

Dalam kegiatan ini, para pelajar diberi kesempatan mengenal lebih jauh budaya Indonesia melalui berbagai kegiatan menarik. Mulai dari menari, membatik, bernyanyi, hingga mendengarkan cerita rakyat.

Pelatihan gratis selama tiga jam ini tercatat sebagai workshop terbesar di Australia Barat. Bahkan, acara ini juga diapresiasi oleh Menteri Pendidikan dan Pelatihan Australia Barat Suzanne Mary Ellery yang hadir di lokasi.

Duta Besar Indonesia untuk Australia, Bapak Kristianto Legowo, berharap pelatihan ini bisa memberikan pemahaman akan kearifan lokal Indonesia di Australia sejak dini. Beliau juga menunjukkan dukungannya dengan datang setiap hari serta memberi selamat kepada ketua panitia, Galt Leatemia atas keberhasilannya dan panitia, bersama-sama masyarakat Indonesia di Perth merealisasikan event yang mengharumkan nama bangsa ini.

Namun, Festival Indonesia Perth 2019 tak hanya soal pelatihan dan pertunjukan seni budaya saja. Acara ini juga dimanfaatkan para pegiat industri kreatif dan pariwisata untuk merambah ke Perth.

Turut mengambil bagian dalam stall adalah Tana Toraja. Dalam stand ini, bukan hanya ditempati oleh perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara saja, tetapi juga merek tenun khas setempat, Katokkon Toraja.

Selain Tana Toraja, produsen tas kulit dengan corak batik dari Bandung dan Surabaya, Kalyana, juga ikut unjuk gigi. 

Selain display dari aneka wilayah seperti Provinsi Banda Aceh, Toraja Utara, Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, dan Papua, hampir semua stall juga membawa berbagai ragam buah tangan dan hasil produksi daerah seperti kain, kopi, hingga makanan khas.Berbagai paket wisata juga ditawarkan daerah-daerah yang tersebut untuk memikat hati pengunjung di Perth.

Budaya dan potensi wisata juga dihadirkan oleh tim Kementrian Pariwisata melalui pavilion Wonderful Indonesia, juga berbagai organisasi masyarakat Nusantara yang telah berada di Perth. Terdapat 6 pavilion yang berhasil merepresentasikan Indonesia dari Timur ke Barat.

Bukan hanya dari daerah, Air Asia sebagai salah satu sponsor juga memperkenalkan rute perjalanan mereka yang baru, dari Perth ke Lombok. 

Di Festival Indonesia ini Atase Perdagangan menghadirkan produk-produk Indonesia yang sebenarnya sudah ada di Australia dan menarik pengunjung melalui games berhadiah produk. Di industri lain, Pertamina juga ikut menghadirkan Pertamina Lubricants yang sudah beroperasi di Sydney sejak awal 2018 lalu.

Selain itu, fashion show bertaraf Internasional menjadi bagian dari rangkaian pertunjukan live performance yang dihadirkan di panggung berukuran besar dan menghadirkan lebih dari 50 penampil, yang telah menghibur pengunjung sejak Jumat malam, sepanjang hari di Sabtu dan Minggu.

Fashion show istimewa tersebut menghadirkan 5 perancang busana dari Indonesia yang terinspirasi dari aneka kain Nusantara, mulai dari tenun Maluku, Palembang, Baduy dan Modern Batik. Mereka adalah Defrico Audy, Widya Murad, Rasyid, Malik Moestaram dan Yudhistira. 

Sementara live performance menghadirkan penari, penyanyi Indonesia yang berada di Perth maupun dari Indonesia, mengundang School of Rocks sebagai bentuk kolaborasi pemusik remaja asal Australia dan Indonesia serta ditutup dengan Fire Dance yang khusus hadir di Perth untuk Festival Indonesia. Fire Dance yang ditampilkan 2 malam berturut-turut berhasil memukau pengunjung dan menutup hari dengan kesan mendalam.

Sepanjang Festival Indonesia berlangsung, tentunya pengunjung tidak melewatkan kesempatan untuk berwisata kuliner. Penggiat kuliner, baik skala restoran seperti Totally Rendang, Monggo, Bintang Cafe, Selera Nusantara, Warung Ade, hingga organisasi masyarakat, bersama-sama menyajikan variasi kuliner Indonesia yang memanjakan lidah. Aneka masakan dari berbagai wilayah Indonesia, jajanan pasar, aneka olahan tempe hingga minuman segar, diserbu pengunjung yang sabar mengantri. Semua begitu menikmati suasana Festival Indonesia yang dikemas rapi.

Acara ini, juga dimeriahkan dengan adanya Kidzone, area khusus anak dengan bouncy castle, face painting, permainan daerah hingga balloon twisting yang aman dan tertib.

Festival Indonesia 2019 juga merupakan bagian dari rangkaian program KJRI Perth untuk meningkatkan kerjasama Indonesia dengan WA. Sehari sebelumnya telah dilakukan Indonesia Business Forum dan Gala Dinner, yang juga dimeriahkan sebagian dari penampil di Festival Indonesia. [IM/KJRI Perth]

Previous articleTampilan Desain Pertama dari Bandara Internasional di Western Sydney
Next articleLagi, KJRI Sydney Berbagi Hotdog pada Customer Appreciation Day