MELBOURNE: Perundingan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang telah dirampungkan oleh Menteri Perdagangan kedua negara pada saat kunjungan Perdana Menteri Australia Scott Morrison ke Indonesia pada tanggal 31 Agustus-1 September 2018 yang menawarkan banyak insentif, harus dimanfaatkan secara optimal oleh komunitas bisnis di kedua negara.
Terlebih lagi, status kemitraan kedua negara kini bahkan ditingkatkan menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif.
Hal ini ditegaskan oleh Duta Besar RI untuk Australia, Y. Kristiarto S. Legowo dalam Forum Bisnis Indonesia dan Australia, yakni Indonesia-Australia Business Summit (IABS) di Kota Melbourne pada tanggal 27 September 2018 yang dibuka secara khusus oleh Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong.
Dubes RI juga menekankan bahwa IA-CEPA bermakna lebih dari sekedar penurunan tarif dan mendorong pelaku usaha kedua negara agar semakin percaya diri untuk menanamkan modal dan berkolaborasi lebih jauh lagi. Diharapkan kedepannya IA-CEPA dapat menjadikan Indonesia dan Australia sebagai economic powerhouse untuk kawasan Asia-Pasifik.
IA-CEPA memang menawarkan secara luas berbagai peluang dan prospek kerjasama perdagangan dan investasi di berbagai bidang, mulai dari produk barang dan jasa, infrastruktur, pertanian, pariwisata hingga pendidikan.
Hadir secara khusus dalam Forum IABS 2018, beberapa tokoh dalam pemerintahan Negara Bagian Victoria, yaitu Senator James Paterson dan Brett Stevens serta Ketua Perunding Australia untuk IA-CEPA, Trudy Witbreuk.
Kegiatan IABS 2018 diikuti oleh lebih dari tiga ratus pengusaha dan pejabat Pemerintah Australia.
Sementara itu, Kepala BKPM Thomas Lembong menekankan semakin terbukanya peluang kerjasama antara Indonesia dan Australia dengan adanya perjanjian IA-CEPA. “Sektor bisnis harus dapat memanfaatkan peluang yang diciptakan oleh IA-CEPA”, imbuhnya.
Forum IABS 2018 yang bertemakan “IA-CEPA: Capitalizing Partnership, Seizing Opportunities” ini juga menghadirkan Gubernur Sumatera Barat, Gubernur Maluku dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur yang secara khusus mempromosikan potensi dan peluang ekonomi di kedua provinsi kepada calon investor dari Australia.
Menurut Ketua Australia-Indonesia Business Council (AIBC) Tasmania, Peter Craven yang juga merupakan pelaku bisnis, Forum IABS sangat bermanfaat untuk mengembangkan jaringan bisnis antara pengusaha Indonesia dan Australia.
Di samping temu bisnis, juga diadakan pameran produk-produk unggulan Indonesia, pertemuan one-on-one antara pelaku usaha Australia dengan Kepala BKPM dan sejumlah pemerintah daerah di Indonesia yang antara lain membahas minat pengusaha Australia menanamkan modal mereka di bidang perhotelan dan pertambangan.
IABS merupakan kegiatan temu bisnis yang dilaksanakan secara reguler sejak tahun 2014 oleh KBRI Canberra dan Perwakilan RI lainnya di Australia.
IABS 2018 melibatkan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Melbourne, KJRI Sydney, KJRI Perth, KRI Darwin, BKPM dan Kementerian Perdagangan RI serta didukung oleh Pemerintah Negara Bagian Victoria, Australia-Indonesia Business Council, EMR Capital, Golden Group, Asia Society, Crown Group dan Garuda Indonesia. [IM]