Lebih dari 142.000 dosis vaksin Pfizer/BioNTech COZVID-19 telah tiba di bandara Sydney pada 15 Februari lalu. Ini merupakan sebuah tonggak penting dalam respons Australia terhadap pandemi.
Pengiriman ini adalah pengiriman pertama dari 20 juta dosis vaksin Pfizer yang telah diamankan oleh Pemerintah sebagai bagian dari Strategi Vaksin dan Perawatan COVID-19 di Australia.
Selanjutnya, The Therapeutic Goods Administration (TGA) akan melakukan uji batch
vaksin untuk memastikan agar memenuhi standar kualitas Australia.
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan bahwa semua telah berada di jalur
yang tepat, sehingga warga Australia yang paling rentan dapat mulai menerima
vaksin pertama mereka mulai 22 Februari.
“Setelah pemeriksaan keamanan akhir selesai, kami dapat mulai meluncurkan vaksin untuk warga Australia yang paling rentan dan ke perbatasan garis depan serta pekerja kesehatan kami,” kata Perdana Menteri.
Sekitar 80.000 dosis vaksin Pfizer akan dirilis pada minggu pertama. Sekitar 50.000 vaksin akan disediakan untuk negara bagian dan teritori untuk petugas karantina hotel dan perbatasan serta petugas kesehatan garis depan. Sekitar 30.000 vaksin akan disediakan untuk tenaga kerja yang berhubungan dengan perawatan lansia dan perawatan disabilitas.
Diharapkan dari jumlah tersebut, setidaknya 60.000 akan dapat dikerjakan pada akhir Februari, dan yang lain menyusul setelahnya.
Menunggu persetujuan TGA, Pemerintah Australia juga telah mengamankan 53,8 juta
dosis vaksin AstraZeneca dan 51 juta dosis vaksin Novavax. Masing-masing cukup
untuk memvaksinasi setiap warga Australia yang memilih untuk divaksinasi pada 2021.
Pemerintah Australia juga telah menandatangani fasilitas COVAX internasional, yang menyediakan akses ke berbagai vaksin untuk mengimunisasi hingga 50 persen dari populasi Australia.
Vaksin Pfizer/BioNTech adalah vaksin pertama yang menerima persetujuan sementara untuk digunakan di Australia oleh TGA. TGA mendasarkan keputusan tersebut pada sisi keamanan, kemanjuran dan kualitas kandidat vaksin. [IM]