Bazaar Indonesia 2018

1875
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Seharian, orang Indonesia di kota Sydney menikmati berbagai gelaran yang mengobati rasa rindu Tanah Air. Sekaligus mengingatkan bahwa bulan ini ada yang berulang tahun ke-73.

Hari Sabtu, 11 Agustus 2018, matahari kota Sydney bersinar cukup terik di penghujung musim dingin. AccuWeather, sebuah aplikasi cuaca di telepon pintar, menunjukkan suhu 25 derajat Celsius. Cukup hangat. Namun, sejak pagi, masih berbungkus jaket musim dingin, para panitia yang diketuai oleh Mia Lee dan peserta bazar sudah sibuk bersiap diri. Kompor-kompor dinyalakan. Tempat-tempat makanan diatur rapi. Para penari dan penyanyi sibuk berdandan. Tamu undangan dan pengunjung sebentar lagi tiba.

Marrickville Community Centre yang berlokasi di Addison Rd berhias Merah Putih akhir minggu itu. Indonesian Community Council NSW Inc. bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Sydney menjadi tuan rumah bazaar yang dibuat dalam rangka merayakan ulang tahun Republik Indonesia ke-73. Dukungan bagi acara tahunan yang penting ini mengalir deras dari berbagai pihak dan seluruh panitia. Hal itu menunjukkan bahwa seluruh elemen Indonesia di benua Kangguru ini, khususnya di kota Sydney, bahu membahu menyukseskannya.

Area lapangan rumput hijau, tempat berlangsungnya acara, berubah warna menjadi merah putih. Sekitar enambelas stall makanan dan minuman khas Indonesia–yang paling dirindukan–berdiri. Konter-konter itu menjual berbagai ragam makanan tradisional Indonesia yang nikmat, seperti sate ayam, rendang sapi, coto Makassar, nasi Padang, tempe mendoan, gudeg Jogja, dan es kelapa. Bagi pengunjung yang datang, pasti tidak kelewatan dengan stall INDOMEDIA & INDOMIE yang menggelar permainan Wheel of Fortune dengan beragam hadiah goodie bag dari Indomie.

Tepat jam 10 pagi waktu Sydney, area bazar mulai didatangi pengunjung. Mereka terdiri dari para orang tua, anak-anak, orang lanjut usia, pelajar, karyawan, juga para pejabat Indonesia yang bertugas di Sydney.

Di bawah sinar matahari, permainan khas Tujuhbelasan pun ramai diikuti oleh pengunjung dengan antusias. Lomba makan krupuk dan lari sendok kelereng untuk anak-anak dan orang muda, serta catur dan domino untuk mereka yang dewasa. Seru dan menghibur. Banyak yang kemudian terkenang lomba-lomba Tujuhbelasan yang pernah diikutinya di Tanah Air.

Lomba makan kerupuk anak-anak.

Sementara itu, di dalam Community Hall, pengunjung dapat mengikuti lomba karaoke serta menyaksikan beberapa pertunjukan tari Indonesia. Yang menarik, tari-tarian ini bersifat interaktif, yaitu mengajak pengunjung ikut menari. Juga fashion show pakaian nasional oleh anak-anak yang lucu. Seru dan sangat menghibur. Lalu, masih di dalam gedung, mulailah acara seremonial, berupa beberapa kata sambutan yang dimulai jam 1 siang. Kata sambutan diberikan oleh ketua acara Ibu Mia Lee, Ketua ICC Bapak Endi Dharma, Penasihat ICC Bapak Amin Hady dan juga Konjen Sydney Bapak Heru Hartanto Subolo.

Fashion show pakaian nasional oleh anak-anak yang lucu.

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh tim KJRI Sydney, ICC, dan anggota komunitas Indonesia di Sydney yang telah membuat Indonesian Bazaar 2018 ini sukses besar. Lebih lanjut, beliau mengatakan bahwa hubungan Indonesia dan Australia sedang meningkat di dalam Kemitraan Strategis dan Menyeluruh. “Sebagai komunitas Indonesia di Sydney, kita dapat memperkuat hubungan ini dengan cara menjadi warga teladan dan memberikan sumbangsih bagi bingkai kerja multikultur di Australia,” demikian inti pesannya.

Malam hari, Acara Bazaar 2018 dilanjutkan dengan penampilan artis kondang Dewi Yull yang menghibur para tamu dan pengunjung hingga pukul 10 malam.

Perut kenyang, hati senang, pikiran pun tenang. Dirgahayu Indonesia! [IM]

Previous articleMeriahnya Festival Budaya Indonesia Perdana di Cairns, Queensland
Next articleIndonesia Raya Berkumandang di Jantung Kota Brisbane