Arlene Bellinda

741
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Seni Bikin Pastry
Perempuan asal Bali ini bekerja sebagai seorang pastry chef. Ia memelajari ilmu kuliner sejak selesai kelas 11 di Bali Culinary and Pastry School. Setelahnya, ia  melanjutkan pendidikannya di bidang pastry di Le Cordon Bleu, Sydney. Nah, mari kita dalami seninya bersama sang ahli pastry, Arlene.

 

 

 

 

 

 

1. Ceritakan dong pengalaman kamu bekerja sebagai pastry chef!
Pengalaman kerjaku dimulai di Westin Bali, waktu magang. Usai magang, aku diberikan recommendation letter untuk bekerja di The Star Sydney. Selama bekerja di sana, aku belajar di Le Cordon Bleu, Sydney. Lalu, aku akhirnya pindah ke Sofitel Darling Harbour
as an opening team. Setelah lebih dari setahun, aku pindah ke Melbourne karena diajak executive chef-ku untuk jadi opening team (sebagai head pastry chef) buat Marnong Estate Winery, sebuah restoran sekaligus tempat pernikahan.

Di sana, aku bekerja hampir dua tahun, sebelum akhirnya kembali ke Sydney untuk planning my wedding. In between jobs, aku pernah bekerja buat Westin Sydney,
The Langham Sydney, dan Vue De Monde, sebuah pastry production di Melbourne. Sekarang ini aku bekerja as pastry consultant and cake decorator buat Tell Cake
Boutique sambil bersiap buat fully operating Spacerabbit.

2. Passion kamu apa, sih? Dan, momen apa yang bikin kamu sadar kalau itu passion kamu? Sejak SMP, aku suka banget baking. Saat itu, aku sudah mulai jualan macaron. Sejak itulah aku sadar kalau nantinya aku mau jadi seorang pastry chef.
Papa dan mama juga sangat mendorong aku untuk ikut kelas kelas baking yang ada
di Indonesia (even though I ended up skipping school). Nah, karena sering izin sekolah, dan papa melihat bahwa aku lebih tertarik di bidang culinary, beliau encouraged aku masuk ke sekolah culinary waktu selesai kelas 11–so, basically, I dont have a high
school degree
–sebagai persiapan sekolah di Sydney.

3. Kamu pakai nama @spacerabbit.xyz untuk bisnis cake kamu.
Apa, sih, alasan di balik nama itu?
Sebenarnya, Spacerabbit itu bermula dari aku terkena thyroid. Jadi, untuk kerja fulltime, secara fisik aku nggak bisa. Karena bosan istirahat di rumah, aku iseng-iseng mencoba jualan kue. Karena nggak ada ide nama, aku minta partner-ku bantu cari nama.
Akhirnya, kita came up with Spacerabbit, yang menurut kami catchy banget.
Apalagi, ke depannya, kami nggak cuma hanya fokus ke cake, tapi lebih ke gift shop
as well
. Jadi, nama Spacerabbit lebih represents how creative we want to be.
Rabbit is a symbol of creativity and space is a symbol of the unknown and excitement.

4. Karya cake atau pastry apa yang paling kamu banggakan sejauh ini?
We are focusing on flavours and experience in every offering. Jadi, buat flavour wise, karena customer-ku kebanyakan local, aku fokus ke asian/western flavour yang mereka juga suka, such as banoffee, peach earl grey, chocolate passion fruit, or matcha yuzu.

Honestly, aku nggak bisa memilih mana yang aku paling banggakan karena aku suka semua hasilnya. Aku juga pickyterhadap customer. Kalau mereka mau order di luar
style aku, yaitu simple and refine, ya, aku nggak ambil. Tapi, kalau harus memilih favoritku, mungkin empat produk ini:

– Mermaid Cake. Karena banyaknya demand untuk desain mermaid, kami akhirnya membuat our own signature mermaid cake.

– Choux Tower. Banyak banget yang jualan choux di Sydney, but, I guess we are one
of few that offer modern choux tower
.

Our special Valentines Heart Tower. Buat Valentine’s Day, kami offer limited Heart Smash Cake yang memakai callebaut chocolate which is real chocolate, dan di dalamnya ada cake-nya juga.

– Highlight Cake. Aku suka banget sama cake ini karena jarang banget mendapatkan customer yang mau cake warna hitam).

5. Boleh ceritakan sedikit tentang pesanan pertamamu? Apa perasaanmu waktu itu?
Pesanan pertama buat Spacerabbit itu choux and cookies buat Christmas. Bermula dari orderan buat tempat kerja partner-ku, terus berlanjut ke beberapa company lainnya yang juga order buat clients mereka. I was really happy of course! Tapi, mixed feeling juga karena waktu itu kan aku baru keluar kerja karena thyroid–nggak boleh terlalu capek.

6. Apa saja, sih, tantangan yang kamu hadapi sebagai seorang baker?
Long hours of standing and we don’t usually have lunch/dinner break. Jadi, waktu masih kerja full-time, aku bisa kerja up to 10 -14 hours straight. Belum lagi weekends juga kerja.

7. Coba pilih: cake, pastry, or bread? Why?
Cakes! Karena there’s no. 2, exact cakes (as in design). Jadi, nggak bosan membuatnya. And, there’s more room to be creative.

8. Boleh share tip dan nasihat untuk mereka yang mau masuk ke industri ini?
Mulai dari mana, sih?
Harus siap mentally and physically karena working as a chef itu nggak mudah.
Kalo memang serius, mulailah dari culinary school. Tapi, jaman sekarang, banyak
juga cake decorator yang bahkan nggak punya culinary background!
So, I guess all you need is your passion and just keep on baking!

9. Proyek apa yang sedang kamu kerjakan sekarang, atau apa proyek terakhirmu?
Sekarang, aku lagi fokus buat produk baru buat Spacerabbit, dan our upcoming
pop-up shop and hopefully a permanent shop by next year.

10. Kalau mau melihat atau memesan cake-mu, bisa lihat di mana, nih?
Bisa cek IG @spacerabbit.xyz, or our website spacerabbit.xyz. [IM]

Previous articleWhat Food Do You Eat In A Day?
Next articleDUET LAGU TERBARU CANDRA DARUSMAN BERSAMA DIAN SASTROWARDOYO