Meskipun dengan persiapan sangat singkat, acara perkenalan Duta Besar RI Bpk Y. Kristiarto R. Legowo dan Konjen RI Sydney Bpk R. Heru H. Subolo yang diadakan oleh Indonesian Community Council (ICC) NSW Inc. di Belmore Bowling Club pada Minggu petang, 18 Maret 2018 berjalan sangat meriah. Lebih dari 300 masyarakat Indonesia yang hadir datang dari berbagai organisasi dibawah ICC termasuk mereka yang berada di wilayah New Castle dan Wollongong.
Acara perkenalan dua pejabat negara ini juga merupakan perhelatan terbesar bahkan paling bergengsi bagi ICC NSW Inc. sejak berdirinya tahun 2000 lalu. ICC sendiri merupakan organisasi payung dari berbagai organisasi etnik Indonesia yang terdiri dari himpunan berbagai suku, agama dan tidak bernuansa politik, dimana fungsinya adalah sebagai koordinator, konsultasi dan representasi.
Dalam rapat, Presiden ICC Endi Dharma menunjukan dua organisasi yaitu Perhimpunan Masyarakat Indonesia (PMI) yang diketuai Sonny Arifien dan organisasi Kupang Flobamora yang diketuai Ketua Manuel Manoe untuk diberikan tanggung jawab mengkoordinasikan perhelatan besar ini. Dengan waktu yang sangat singkat dan persiapan demikian banyak keduanya bekerja dengan “all out”. Persiapan acara besar ini cukup membuat kedua anggota organisasi ini kerepotan dan bahkan cukup “stress”. Alhasil, acara dapat berlangsung dengan baik dan lancar berkat kerja keras mereka.
KEBERSAMAAN HADIAH TERBESAR
Duta Besar Kristiarto bersama isteri yang tiba di acara disambut oleh Presiden ICC Endi Dharma serta seluruh jajarannya. Beliau terlihat senang dan gembira serta didaulat tiada henti-hentinya untuk disalami dan berfoto. Demikian juga yang terjadi pada Konjen Sydney Heru dan isteri serta keluarganya.
Dalam sambutannya, Dubes Kristiarto menyatakan berbagai hal terutama tentang kesatuan, persatuan serta kesamaan dalam NKRI. Beliau sangat senang bertemu dengan masyarakat Sydney yang sangat entusias, yang didalamnya bukan hanya terdiri dari WNI saja namun juga banyak yang sudah menjadi warganegara Australia. Disinilah letaknya keberagaman. Menurut beliau yang paling penting adalah Garuda terdapat di dadaku dan Indonesia di hatiku. Mendengar itu seluruh tamu yang datang di ruangan bertepuk tangan. Pada akhir sambutannya, Dubes Kristiarto juga menceritakan kisahnya sebagai anak bungsu dengan beberapa kakaknya yang menikah dengan Keluarga Muslim, Hindu dan dia sendiri yang beragama Katolik. Tetapi dalam keluarganya selalu ada kebersamaan dari keberagaman. “Keberagaman ini yang juga terlihat dalam acara ini,” tambahnya.
Demikian juga Konjen Sydney Heru Subolo yang mempunyai persepsi yang sama, karena beberapa adiknya juga menikah dengan Keluarga Kristen bahkan ada juga yang menikah dengan warga Timur Tengah namun persamaan serta kebersamaan dan keberagaman sangat dirasakan dalam keluarga mereka.
Presiden ICC NSW Inc. Endi Dharma juga menyatakan kegembiraaannya atas kesuksesan acara ini.
“Tanpa dukungan anggota ICC yang terdiri lebih dari dua puluh organisasi, acara akbar ini tidak mungkin akan terlaksana,” ucapnya. Sebagai apresiasi beliau meminta supaya para pimpinan organisasi dapat diabadikan foto bersama Dubes dan Konjen. Tak lupa, Endi Dharmaselaku “Host” acara juga menyumbangkan dua lagu serta pembacaan puisi patriotik tentang Ke-bhinekaan Indonesia di Sydney. Jamuan makan malam serta dessert juga dihidangkan untuk semua tamu yang datang.
Selain para tamu dari wakil organisasi yang hadir, tampak pula malam itu sejumlah mantan Presiden ICC NSW Inc. diantaranya Rasyid A Noer, Alan Gerungan, Ani Rajaguguk, Farida Bolano dan Indra Rondonuwu. Dua mantan lainnya yaitu Herman Rakhman dan Misbach Jamil berhalangan hadir saat itu. (Julindra)