Student Visa Peminat Melesat, Aturan Diperketat

418
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Jumlah pelajar asing di Australia menyentuh angka tertinggi untuk pertama kalinya dalam sejarah. Di saat yang bersamaan, Perdana Menteri Anthony Albanese sedang serius memfokuskan diri mengatur lonjakan penduduk, yang berimbas pada krisis perumahan dan ekonomi.

Sebanyak lebih dari 700,000 ribu pelajar asing yang saat ini tengah berdiam di negeri Kangguru membuat negeri ini mencapai rekor tertinggi dalam sejarah, karena telah melewati angka 700 ribu untuk pertama kalinya. Lonjakan pelajar asing ini berkontribusi pada rekor pendatang sementara, yang kini jumlah totalnya mencapai 2,8 juta orang.

Menurut data yang dirilis departemen home affairs, sebelumnya ada 713,144 pelajar internasional di Australia per 29 Februari. PM Anthony Albanese memahami dampak penutupan perbatasan selama pandemi, yang membuat lonjakan lebih tinggi di sektor pelajar asing dan migran sementara.

Albanese melihat pentingnya pengaturan tingkat populasi dan membuat rencana-rencana untuk menurunkan angka-angka lewat sebuah strategi migrasi. Sentimen ini diterjemahkan oleh Abul Rizvi, seorang reporter dalam bidang ekonomi dan kebijakan publik, yang menggarisbawahi kesenjangan antara angka-angka rencana dan aktual, mengindikasikan kebutuhan untuk berbagai penyesuaian. 

Dalam menjawab meningkatnya populasi pelajar asing, pemerintahan Albanese berinisiasi mengambil langkah-langkah terukur di bidang tinjauan migrasi, termasuk mengangkat persyaratan bahasa Inggris bagi visa pelajar dan memperkenalkan tes keotentikan niat pelajar untuk menyaring dari pelamar yang tidak genuine. 

Di tengah rekor jumlah pelajar internasional, data pemerintah juga menunjukkan tingginya angka penolakan visa, dengan lebih dari 50,000 aplikasi yang ditolak dalam tiga bulan sampai Februari lalu. Hal ini tentu berkaitan dengan turunnya angka penerimaan visa dan aplikasi visa dalam dua tahun terakhir.

Namun demikian, para ahli mewanti-wanti langkah-langkah drastis dalam menurunkan angka pelajar. Mereka menyebut dampak-dampak negatif yang berpotensi muncul di sektor pendidikan dan perekonomian yang lebih luas. Pendidikan internasional adalah sektor ekspor penting bagi Australia, dengan perkiraan nilai $50 miliar di tahun 2023 saja.

Bergesernya peminatan di antara calon pelajar internasional terlihat jelas. Survey mengindikasikan bahwa mereka tidak lagi ingin ke Kanada, Inggris, dan Australia, dan mengalihkan perhatian ke negara-negara seperti Selandia Baru, Jerman, dan Amerika Serikat. Pergeseran ini mengikuti diperkenalkannya kebijakan-kebijakan yang lebih ketat di tiga negara pertama untuk mengatur pertumbuhan pelajar internasional. 

Semakin Mahal, Semakin Split
Pemerintah Australia baru saja mengumumkan kenaikan signifikan dalam persyaratan finansial bagi visa pelajar internasional, dengan tujuan mengontrol jumlah migrasi dan menyelesaikan masalah-masalah eksploitasi pelajar.Aturan baru ini, efektif Jumat, 1 Juli 2024, mewajibkan pelajar internasional untuk menunjukkan jumlah tabungan minimal A$29,710 (sekitar Rp324 juta) untuk pengajuan visa. Ini adalah kenaikan kedua dalam tujuh bulan terakhir, dengan yang pertama A$24,505 dari A$21,041 di bulan Oktober.

Perubahan ini terjadi di tengah upaya besar-besaran untuk memperketat aturan visa pelajar. Sebagaimana kita ketahui, diangkatnya pembatasan sebagai dampak COVID-19 di tahun 2022 memicu lonjakan migrasi, yang berakibat pada tekanan di pasar sewa hunian Australia. Di bulan 

Maret, pemerintah juga meningkatkan persyaratan kemampuan berbahasa Inggris untuk visa pelajar, dan telah menerapkan kebijakan-kebijakan untuk mencegah para pelajar berlama-lama tinggal lewat loopholes yang ada.

Lebih lanjut, pemerintah telah mengirimkan surat peringatan kepada 34 penyedia pendidikan perihal “non-genuine or exploitative recruitment practices.” 

Menteri Dalam Negeri Clare O’Neil mengindikasikan bahwa institusi tersebut berhadapan dengan denda sangat besar jika terbukti bersalah. “Institusi-institusi dodgy ini tidak mendapat tempat dalam sektor pendidikan internasional kami. Tindakan-tindakan ini akan membantu membabat habis “pemain bawahan” di sektor pendidikan yang hanya mencari cara untuk mengekplotasi manusia dan membuat buruk reputasi dunia pendidikan,” jelasnya.

Upaya Mengurangi Migran Sementara
Pendidikan internasional adalah kontributor besar dalam ekonomi Australia, dengan nilai A$36.4 miliar ($24 billion) di tahun 2022/23. Namun, gesitnya kenaikan angka migrasi, yang secara khusus didorong oleh pelajar internasional, telah ikut mendongkrak harga sewa sewa hunian di seluruh negeri. Menurut data pemerintah, persentase kenaikan imigrasi sebesar 60%, atau dalam jumlah 548,800 di tahun 2023.

Pemerintah kini berupaya mencari solusi untuk mengurangi laju migrasi secara signifikan, dengan tujuan memotong penerimaan terkini sebesar setengahnya sampai dua tahun ke depan. “Kami berupaya keras mengurangi tingkat migrasi – saat ini kami berada di tengah penurunan terbesar dalam angka migrasi di sejarah Australia, di luar perang dan pandemi,” demikian kata O’Neil.

Perubahan-perubahan ini merefleksikan strategi pemerintah yang lebih luas untuk mengatur migrasi, memertahankan pasar sewa hunian yang berkelanjutan, dan memastikan bahwa sektor pendidikan internasional beroperasi dengan integritas. [IM]

—————————————————————————————————–

4 Perubahan Besar di Visa Pelajar

Oke, kita menangkap maksud pemerintah Australia yang memperketat aturan visa buat pelajar internasional di tengah tingginya migrasi. Regulasi yang semakin ketat adalah bagian dari upaya untuk mengatur lonjakan pelajar internasional. Berikut empat perubahan besar yang kamu harus cermati.

1. Kemampuan Berbahasa
Persyaratan berbahasa Inggris buat visa pelajar dan lulusan dinaikkan. Untuk aplikasi visa Temporary Graduate skor IELTS menjadi 6.5, naik dari 6.0. Sedangkan aplikasi visa pelajar memerlukan skor minimum 6.0.

2. Persyaratan Bukti Keuangan
Persyaratan keuangan bagi pelamar visa pelajar juga telah dinaikkan. Para pelajar yang ingin studi di Australia harus mampu menunjukkan jumlah tabungan minimal $24,505 – 17 persen lebih tinggi dari sebelumnya. 

3. Niat Sekolah
Sebuah “genuine student test” yang baru telah diperkenalkan untuk “menghilangkan” para pelajar internasional yang berniat sekolah di Australia hanya untuk bekerja. Penekanan kondisi “no further stay” juga akan diterapkan pada berbagai visitor visa.

Genuine Student Test menggantikan persyaratan Genuine Temporary Entrant (GTE) dan akan digunakan untuk mendapatkan para pelamar yang kemungkinan bisa datang ke Australia dengan genuine academic goals. 

4. Menghentikan Aksi Si “Abal-Abal”
Di bawah aturan yang baru, pemerintah Australia memiliki kuasa untuk menghentikan penyedia layanan pendidikan dari usahanya jika berulang kali melanggar aturan. [IM]

—————————————————————————————————–

Indomedia Bertanya, Ahlinya Visa Imigrasi Menjawab

Untuk urusan visa migrasi, jelas nggak bisa dianggap sepele. Itu sebabnya, seorang ahli migrasi pun diperlukan supaya urusan visa bisa lancar.

INDOMEDIA menghubungi Bernard Huang, Immigration Specialist and Director of BHJong Migration, yang telah 23 tahun berkutat di urusan migrasi. Beliau adalah Senior Education Consultant and Regional Director of AS Student Services yang berkarier selama 26 tahun. Ia mengantongi dua gelar (Science dan Hukum) dari University of Technology Sydney (UTS) dan University of New South Wales (UNSW).

Berikut hasil tanya-tanya INDOMEDIA. 

 

1. Apa yang melatarbelakangi dibuatnya peraturan yang membatasi/memperketat masuknya imigran ke Australia?

• Menurut Home Affairs minister, ini part of Migration Strategy untuk menurunkan migration level and memperbaiki sistem imigrasi yang sudah lama rusak.

Record migration has expanded labour supply and restrained wage pressures also it exacerbated an already tight housing market where rental vacancies at record lows.

2. Visa apa sajakah yang diperketat?

• Setiap tanggal 1 Juli di Australia is a new financial year, biasanya perubahan terbesar terjadi setiap New Financial Year

• Ada banyak visa yang terkena dampak dari perubahan di tahun 2024 dari Student Visa, Temporary Visa, dan juga Permanent Resident Visa. Secara umum, dampak negatif terbesar ada di Student Visa dan Temporary Graduate Visa.

• Pemerintah Australia akan menurunkan NET Migration termasuk visa pelajar menjadi 250,000 untuk tahun 2024 to 2025, di mana Net Migration di tahun 2023-2024 mencapai 528,420. Dengan cara memperketat Visa Requirements dan Eligibility untuk pengajuan Student Visa (subclass 500) dan Juga Temporary Graduate Visa (subclass 485).

• Karena begitu besar perubahan yang terjadi di tahun 2024 dan 2025 untuk berbagai macam visa Australia, untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi kami.

3. Mengapa visa studi juga terkena dampak batasan ini? Bukankah pendidikan Australia adalah daya tarik orang untuk belajar di sini, yang artinya penyumbang devisa besar?

International education sector masuk ke dalam lima besar Australian’s export dan memberikan billions dollars ke dalam Australian economy.

• Untuk saat ini, pemerintah Australia berkata mereka sedang memperbaiki sistem imigrasi yang sudah lama rusak dengan new “Migration Strategy” karena ada beberapa pihak yang menyalahgunakan sistem imigrasi yang lama yang tidak sesuai dengan tujuan utama dari visa tersebut.

4. Mengapa untuk mengajukan visa pelajar harus off-shore? Bukankah imigrasi Australia memiliki sistem pencegah terjadinya perpindahan dari pelajar menjadi penduduk “gelap”?Untuk hal ini berkaitan dengan term “visa hopping”, yaitu tertanggal 1 Juli 2024, pemerintah Australia membatasi pengajuan visa pelajar yang berada di Australia menggunakan visa yang tertera di bawah ini;

• Temporary Work (International Relations) visa (subclass 403) in the Domestic Worker (Diplomatic or consular) stream
• Domestic Worker (Temporary) Diplomatic and Consular visa (subclass 426)
• Temporary Graduate visa (subclass 485)
• Visitor visa (subclass 600)
• Electronic Travel Authority visa (subclass 601) (ETA)
• Medical Treatment visa (subclass 602)
• eVisitor visa (subclass 651)
• Transit visa (subclass 771)
• Maritime Crew visa (subclass 988)
• Diplomatic (Temporary) visa (subclass 995) – primary visa holder only.

Jadi, untuk para pelajar yang akan melanjutkan studi di Australia dengan menggunakan salah satu visa di atas ini, mereka harus pulang ke negara masing-masing dan apply untuk visa pelajar dari luar Australia (Offshore Application) 

5. Menurut Anda, apakah pembatasan ini bersifat sementara, atau justru akan semakin ketat lagi di masa depan? Dan, mengapa?
Pada umumnya, pada tanggal 1 Juli setiap tahun ada perubahan, baik itu perubahan yang besar atau yang kecil.

Perubahan yang kecil contohnya kenaikan biaya applikasi visa, dan contoh perubahan yang besar seperti saat ini di tahun 2024 dampak perubahan terbesar ada di Visa Pelajar (500) dan Temporary Graduate Visa (485). Ada beberapa visa lainnya yang juga terkena dampak dari perubahan di tahun 2024 dan bisa menghubungi kami untuk informasi perubahan yang mungkin berdampak terhadap visa kalian.

6. Apakah tren pengetatan ini pernah terjadi sebelumnya?
Yes, benar sekali kalau hal serupa pernah terjadi sebelumnya. Tapi, pada dasarnya ini masuk ke dalam prinsip dasar ekonomi “Supply vs Demand”. Dengan diperketat peraturan visa di Australia, secara otomatis akan menurunkan jumlah orang yang akan masuk ke Australia. Ketika jumlah yang datang ke Australia menurun ke angka yang sudah termasuk rendah, suatu saat nanti pasti akan ada perubahan lain yang “boost” the number. Kita tunggu tanggal mainnya.

7. Dari kacamata profesi, faktor apa sajakah yang membuat Australia masih begitu diminati oleh terutama orang Indonesia? Padahal, tinggal di Australia jelas tidak murah…
Dalam hal ini saya hanya bisa menyimpulkan kalau Australia is a “SAFE FUTURE”. Jadi, ini faktor utama yang membuat negara Australia begitu diminati oleh orang banyak. [IM] 

Previous articleMascot Partners Realty Mengakuisisi Garry White Real Estate: Penyatuan Keahlian dan Inovasi dalam Keunggulan Real Estate
Next articleRandy Swadie: A New Adventure