Shopping Season – Cewek Vs Cowok: Siapa Lebih Suka Belanja?

1255
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Bulan November adalah bulan belanja sedunia. Ada Singles’ Day (11 November), Shopping Reminder Day (25 November), dan Black Friday (27 November).
Meski strategi belanjanya berbeda, secara teknis, belanja yaaaaa, keluar duit lah, ya. Tapi, bener nggak sih, kalau cewek lebih boros dan impulsif soal berbelanja? Apa bener cowok lebih perhitungan dan nggak tergiur belanja hanya karena, Ih, lucuk!“?

Belanja umumnya dikaitkan dengan kegiatan khas perempuan. Mungkin karena yang biasa belanja ke pasar itu ibu-ibu a.k.a. perempuan. Padahal, bapak-bapak juga biasa, lho, belanja ke pasar. Tapi, ya, sudah. Belanja memang identik dengan perempuan. Nggak apa-apa, juga, kan? Padahal, makna kata belanja itu luas banget, dan identik dengan spending money! Mau kata beli toge atau jaket Levi’s, ya, harus pake uang! 

Belanja, di sisi lain, bukan hanya menjadi kebutuhan dasar hidup, tapi sudah menjadi hobi. Bahkan, banyak juga (banyak banget bahkan) yang menilai belanja sebagai terapi.
Kalau bisa beli “itu“ kepala terasa ringan, hati lebih plong, dan kaki lebih semangat melangkah. Ya, ya… itu namanya retail therapy. Biasanya, yang suka terapi ini, ya, semacam anak horang kayah. Kalau macam saya, paling-paling beli gelato Roasted Coconut-nya Moon and The Cow seharga $6,5 sudah menjadi terapi besar-besaran. Iya, belanja – apa pun barangnya – tak dipungkiri bisa bikin bahagia – walau sementara (hiks!).

Tapi, saya mau protes, nih, kalau dibilang belanja itu selalu diasosiasikan dengan perempuan. Cowok-cowok masa kini juga hobi, kok, belanja. Dan, seperti juga cewek, cowok juga bisa impulsif (nggak mikir panjang) kalau ketemu produk yang sesuai dengan hobi mereka (nah, bisa dibayangkanlah jadinya). Bedanya, kalau cewek keranjingan tas, baju, sepatu, anything fashionable (biasanya, lho), cowok tuh demen otomotif, action figure, jersey bola, komputer, dan lain-lain. Kadang, tergantung hobi, malah lebih banyak spending money-nya! Grrrr!

4 Mitos Seru Saat Cowok dan Cewek Belanja

Mitos 1: Pria Belanja Karena Butuh, Perempuan Belanja Karena Diskon
Secara psikologis, pengumuman diskon yang umumnya ditulis warna putih berlatar merah itu memang ditujukan buat cewek karena mahluk ini lebih mudah terkecoh. Makanya, banyak cewek berprinsip begini, “beli sekarang mumpung murah”. Padahal, belum tentu itu barang bakal terpakai.

Kalau cewek lebih mudah tergoda, cowok cenderung pakai pertimbangan. Meski begitu, kalau udah “nyangkut“ dengan hobinya, rasio itu bisa menguap juga. Nggak heran kalau nilai belanjaannya malah sering lebih besar dari cewek.

Mitos 2: Cowok Malas Nawar, Cewek Tekan Harga
Di pasar, baik pasar basah maupun kering, langka ditemukan ibu-ibu nggak menawar harga. Beda harga Rp1000 antara penjual dan pembeli harus diperjuangkan mati-matian. Entah kenapa, perempuan yang berpenghasilan besar maupun kecil demen banget menawar. Dan, umumnya, cara menawarnya nggak mengalami evolusi. Biasanya, niy, pertama, mereka akan menawar serendah mungkin dari harga jual. Kedua, pura-pura pergi alias jual mahal, berharap dipanggil si abang. Ketiga, (nah, ini yang paling menakjubkan), bayar sedikit lebih banyak, tapi dapatnya segambreng. Cerdas! Lucunya, meski taktik ini dipahami oleh semua pedagang pasar, mereka “ikut main“ juga. Adalah satu dua pedagang yang tetap jual mahal. Bukan karena sombong, tapi memang karena untungnya tipis, Ibuuuuu.

Nah, kalau cowok cenderung memang malas menawar. Kalau ada bapak-bapak yang jago menawar, biasanya dijuluki “perempuan“. Padahal, hak menawar sampai titik darah penghabisan harusnya, mah, equal, atuh! Itu kan hak asasi yang nggak kenal gender. Tapi, ya, sesuai kondratnya, cowok sejatinya memang sungkan untuk tarik urat untuk nawar. Sebabnya, gengsi lebih tinggi, rasio lebih jalan (masak lebih murah seribu aja gw mesti ngotot), praktis (buang waktu, ah, nawar harga yang lebih murah sedikit), dan kalkulatif (entah kenapa, dalam hal ini, cowo, kok, seperti punya empati lebih tinggi, ya, terhadap pedagang…). 

Mitos 3: Dalam Memilih, Pria Ekspres, Wanita Lamuaaaaa Bener!
Tokonya tepat, barangnya di depan mata, harganya sudah tahu, tapi saat “melihat-lihat“ barang yang akan dibeli, cewek itu lebih detil. Atas, bawah, kanan, kiri, bagian dalam… Ah, nggak boleh ada spot yang luput inspeksi. Setelah itu, dicoba: lagi duduk, berdiri, balik badan, tempel ke wajah, jauhkan dari wajah… Percayalah, perempuan lebih peka saat menentukan “the moment of truth-nya“. Kesannya memang lebay, tapi, it is just necessary. Untuk membeli satu kaus singlet, perempuan harus membawa lima singlet yang sama namun berbeda warna dan bahan.

Cowok? Biasanya kalau berbelanja tanpa pasangan, dia akan lihat-lihat, mencoba sebentar, mematut diri sekilas, terus… kalau suka, beli, dan kalau nggak, ya, nggak beli. Bahkan, banyak juga yang jarang mencoba. Asalkan nomor ukuran dan warnanya cocok, beres. Dengan pasangan? Ya, bisa ditebak lama dan bolak-balik mematut diri.

Konklusinya, tentu saja nggak semua perempuan seperti itu, dan pria bisa juga nggak ekspres. Ingat, ada juga perempuan yang efektif sekali dalam berbelanja. Prinsip saya dalam shopping? Vini, Vidi, Vici. Itu kalau ada uang dan niat. Kalau dua-duanya nggak ada, ya, Vini dan Vidi saja.

Mitos 4: Siapa yang Lebih Sensitif Merek?
Harus diakui, memakai barang branded memompa semacam kepercayaan diri. Bahkan, nggak sedikit yang merasa lebih cakep, lho. Padahal, lebih tepatnya ya, lebih gaya saja. Perasaan inilah yang sering membuat perempuan menghayal memiliki barang mahal tersebut.

Pria pun sama saja. Jika, barang mahal itu memang bernilai sebanding dengan uang yang dikeluarkan, tak jarang, mereka malah setia membelinya, lho.

Lagi-lagi, nggak semua perempuan itu merek sensitif. Saya malah lebih percaya kalau para perempuan kini lebih cerdas menentukan sebuah benda untuk dimiliki. Kalau kata pepatah sosial, harga, mah, nggak bohong! [IM]

Beranjak dari mitos-mitos di atas, Indomedia bertanya ke empat pasangan manis ini soal belanja.

B&K

1. Siapa yang paling sering ngajak shopping? Istri.
2. Siapa yang paling suka jalan-jalan di mal? Istri dan anak-anak
3. Beli karena “lucu“ atau perlu? Perlu.
Tapi, anak-anak suka minta yang lucu-lucu. Gimana donk.
4. Bujet sekunder terbesar biasanya beli… 
PlayStation, mobil, dan rumah.
5. Barang paling nggak biasa dan nggak perlu yang pernah dibeli? Fish tank.
6. Barang paling istimewa dan perlu yang pernah dibeli? Rumah.
7. Pernah menyesal setelah shopping? Pernah. Contoh: beli SLR Camera, jarang-jarang banget dipakai. Phone camera is good enough. Lesson learnt, kalau nggak benar-benar hobi jangan dipaksa beli.
8. Pilih online shopping atau in-store shopping? Both.
9. Budgetwise dan terpaksa, pilih preowned atau baru? Prefer brand new: warrantied and satisfied. Kalau preowned: Used, dirty, no guarantee it will work, no exchange nor refund.
10. Bulan yang paling banyak keluar bujet untuk shopping? March 20: lots of groceries, lots of toilet tissues and paper towels during lockdown.

Lami

1. Siapa yang paling sering ngajak shopping? Jarang banget shopping bareng.
2. Siapa yang paling suka jalan-jalan di mal? Both of us jarang banget nge-mall.
3. Beli karena “lucu“ atau perlu? Tergantung. Can be both. Bisa juga pas ketemu yang lucu, tapi nggak perlu. Atau, pas perlu, tapi nggak ketemu yang lucu. Ya, nggak beli.
4. Bujet sekunder terbesar biasanya beli… Snacking-nya anak-anak kalau pas lagi out and about bareng mereka.
5. Barang paling nggak biasa dan nggak perlu yang pernah dibeli? A smart TV! Not that we don’t have any, ya.
6. Barang paling istimewa dan perlu yang pernah dibeli? LV key ring for my own birthday present. Kasih tahu ke hubby kalau dia sudah beliin birthday present for me!
7. Pernah menyesal setelah shopping? Terkadang. Guilty pleasure gitu, deh…
8. Pilih online shopping atau in-store shopping? Tergantung mood. Kalau pas mau in-store just off I go, kalau pas lihat online items yang caught my eyes, ya, alhasil jadi online shopping.
9. Budgetwise dan terpaksa, pilih preloved atau baru? Prefer baru, tapi kalau pas lihat preloved, terus suka, ya, why not?
10. Bulan yang paling banyak keluar bujet untuk shopping?
Mei, karena anak-anak lahir di bulan Mei, untuk birthday party or birthday present mereka. Juli, karena hubby, kakak, nephew, dan salah satu bestfriend birthday-nya di bulan ini. Desember, untuk Xmas shopping!

Lea

1. Siapa yang paling sering ngajak shopping? Akuuu.
2. Siapa yang paling suka jalan-jalan di mal? Aku lagiii.
3. Beli karena “lucu“ atau perlu? Lucu, dong.
4. Bujet sekunder terbesar biasanya beli… ittaherl.
5. Barang paling nggak biasa dan nggak perlu yang pernah dibeli? Magnetic eyelashes.
6. Barang paling istimewa dan perlu yang pernah dibeli? Diamond ring.
7. Pernah menyesal setelah shopping? Nggak.
8. Pilih online shopping atau in-store shopping?
A bit of both.
9. Budgetwise dan terpaksa, pilih prelove atau baru?
Kalau branded, don’t mind preloves. Lainnya, pilih baru.
10. Bulan yang paling banyak keluar bujet untuk shopping? 
Bulan November kali, ya. It’s my birthday month.

Indra

1. Siapa yang paling sering ngajak shopping? Men.
2. Siapa yang paling suka jalan-jalan di mal? Women.
3. Beli karena “lucu“ atau perlu? Perlu.
4. Bujet sekunder terbesar biasanya beli… Hobby and stuff.
5. Barang paling nggak biasa dan nggak perlu yang pernah dibeli? Massage chair.
6. Barang paling istimewa dan perlu yang pernah dibeli? 
Jordan 1 Union:)
7. Pernah menyesal setelah shopping? All the time, duh!
8. Pilih online shopping atau in-store shopping? In store.
9. Budgetwise dan terpaksa, pilih preloved atau baru? Preloved.
10. Bulan yang paling banyak keluar bujet untuk shopping? November.

Djin Siu & Susianny

1. Siapa yang paling sering ngajak shopping? Kami berdua.
2. Siapa yang paling suka jalan-jalan di mal? Kami berdua.
3. Beli karena “lucu“ atau perlu? Perlu.
4. Bujet sekunder terbesar biasanya beli… Tas dan kosmetik.
5. Barang paling nggak biasa dan nggak perlu yang pernah dibeli? Nggak ada.
6. Barang paling istimewa dan perlu yang pernah dibeli? Jaket winter dan coat.
7. Pernah menyesal setelah shopping? Pernah, sih. Kadang-kadang.
8. Pilih online shopping atau in-store shopping? In-store.
9. Budgetwise dan terpaksa, pilih preloved atau baru? Baru.
10. Bulan yang paling banyak keluar bujet untuk shopping? Desember, karena Christmas.

 

Previous articlePelatihan Keterampilan Gratis
Next articlePerlindungan Pemohon Visa Pasangan Dari Kekerasan Keluarga