Penampilan Tari Saman & Tari Rantak di Festival Floriade

1131
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

CANBERRA: Tari Saman dari Aceh dan Tari Rantak dari Sumatera Barat serta Ondel-ondel Jakarta yang ditampilkan secara khusus oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra, berhasil memukau para pengunjung Floriade, yang merupakan festival bunga tahunan terbesar di Australia.

Bahkan oleh Panitia Penyelenggara Floriade, pementasan seni-budaya Indonesia ini ditaruh di panggung utama (stage 88) yang terletak di Commonwealth Park, Canberra yang menjadi favorit para pengunjung.

Selama hampir satu jam, perhatian para pengunjung Floriade di sekitar Stage 88 terpusat pada atraksi kesenian Indonesia yang diusung oleh KBRI Canberra. Secara khusus, penampilan seni-budaya Indonesia di Floriade 2018 ini dibuka oleh penyiar utama radio dan televisi ABC Australia, yakni Dan Bourchier.

Disaksikan langsung oleh Duta Besar RI untuk Australia, Y. Kristiarto S. Legowo dan istri serta Wakil Duta Besar M.I. Derry Aman dan istri, penampilan tim kesenian Indonesia yang mayoritas penarinya adalah mahasiswa dan pelajar tersebut benar-benar memukau.

Gerakan Tari Saman yang dikenal sangat dinamis dan membutuhkan kecepatan maupun keserasian, ditampilkan oleh Myra Group Dance dengan sangat baik sehingga berulangkali mengundang tepuk tangan pengunjung.

Hal yang sama juga dipertontonkan oleh Borobudur Dance Troupe yang terdiri dari 11 orang penari saat membawakan Tari Rantak.

Salah satu penonton yang hadir, yakni Jennifer Clark yang berasal dari Canberra mengaku baru pertama kalinya menyaksikan Tari Saman dari Aceh. “Gerakan tangan para penarinya sangat dinamis namun serasi. Luar biasa. Kalau ada kesempatan melihat lagi tarian ini, saya tentu akan senang”, ujarnya.

Yang menarik, sebagian penari kedua tarian tersebut adalah masyarakat Australia, baik yang berprofesi sebagai guru Bahasa Indonesia maupun mahasiswa.

Peter Gilbert adalah salah satunya. Mahasiswa Australian National University (ANU) yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pemuda Indonesia-Australia Cabang Kota Canberra, mengutarakan bahwa dirinya sangat bangga dapat membawakan tarian Indonesia di panggung sebesar Floriade.

Yang tak kalah menariknya adalah boneka Ondel-ondel berukuran besar yang didatangkan dari Jakarta secara khusus oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta KBRI Canberra. Selain tampil di panggung, Ondel-ondel Betawi juga menjadi perhatian tersendiri bagi anak-anak yang ingin berfoto bersama.

Menurut Dubes Kristiarto, partisipasi KBRI Canberra di Floriade, selain untuk mempromosikan kekayaan seni tari dan budaya Indonesia, juga bertujuan untuk menarik lebih banyak warga Australia guna berkunjung ke Indonesia. “Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menjadi destinasi wisata terfavorit bagi turis Australia setelah Selandia Baru”, ujarnya bangga.

Penampilan Indonesia pada Festival Floriade ini juga dimanfaatkan untuk mempromosikan produk makanan dan minuman khas Indonesia, seperti Indomie, Bakmi Mewah, Teh Sosro dan sebagainya yang selama ini sudah masuk di pasar Australia, melalui kuis tentang Indonesia.

Floriade merupakan acara tahunan untuk menyambut datangnya Musim Semi di Ibu Kota Australia. Festival bunga ini berlangsung dari tanggal 15 September -14 Oktober 2018. Sedikitnya ada 400.000 pengunjung dari berbagai negara bagian di Australia, memadati Floriade setiap tahunnya. [IM]

Previous articleSaat Menteri Multibudaya yang Baru Bertemu dengan Masa Depan
Next articlePeluncuran Buku Multicultural Experience