KBRI Canberra Gelar Doa Lintas Agama Untuk Palu dan Donggala

859
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

CANBERRA: Komunitas masyarakat Indonesia di Canberra bekerja sama dengan KBRI Canberra menggelar doa bersama lintas agama bagi korban bencana tsunami Selat Sunda di saat penyelenggaraan Open House Perayaan Natal 2018 di Wisma Indonesia pada hari Selasa, 25 Desember 2018.

Di tengah perayaan Natal 2018, Masyarakat Indonesia di Canberra tetap menunjukan solidaritas dan kebersamaan atas musibah tersebut.

Panasnya cuaca kota Canberra saat itu yang suhunya mencapai 35 derajat, tak menyurutkan antusiasme masyarakat Indonesia untuk hadir berkumpul bersama di Wisma Indonesia.

Lebih dari 400 orang masyarakat Indonesia yang bermukim di Ibu Kota Australia, mulai dari tokoh masyarakat, diplomat, kalangan profesional, dokter, dosen, mahasiswa dan pelajar hingga ibu rumah tangga memadati kediaman resmi Duta Besar RI di Canberra.

Duta Besar dari negara sahabat, seperti dari Myanmar, dan Konsul Jenderal RI Sydney beserta keluarga juga turut hadir.

Beberapa orang diantaranya, bahkan rela mengendarai mobil dari Kota Sydney yang berjarak sekitar 300 km dari Canberra, demi menghadiri kegiatan dimaksud.

Dubes RI beserta seluruh jajarannya, mulai dari Wakil Dubes M.I. Derry Aman hingga para Diplomat beserta keluarga dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Canberra, langsung terjun menyapa para Masyarakat Indonesia yang datang.

Dalam doa bersama lintas agama tersebut, pembacaan doa secara Islam dipimpin oleh Ustadz M. Riza dari Australia Indonesia Moslem Foundation Australian Capital Territory (AIMFACT), agama Katolik oleh Pastor David Lumewu, agama Kristen oleh Bpk. Yama Radimin dari Persatuan Masyarakat Kristen Indonesia Canberra (PMKIC), agama Budha oleh Bpk. Arild Randlim, dan agama Hindu oleh Bpk. I Gede Eka Riadi.

Menurut Dubes RI Kristiarto S. Legowo, penyelenggaraan doa bersama lintas agama ditengah-tengah Open House Perayaan Natal 2018 merupakan refleksi dari kepedulian masyarakat Indonesia di Canberra terhadap saudara-saudara di tanah air yang tengah dilanda bencana. Dubes Kristiarto juga menyampaikan apresiasi kepada AIMFACT sebagai perwakilan masyarakat Islam di Canberra yang menggagas doa bersama lintas agama di tengah Open House Perayaan Natal 2018.

“Penyelenggaraan doa bersama lintas agama merupakan bentuk sinergi nyata masyarakat Indonesia yang majemuk di Canberra”, tambah Dubes RI yang didampingi oleh istrinya, Caecilia Legowo.

Setelah doa bersama, masyarakat Indonesia kembali bersilaturahim dan beramah tamah. Acara Open House di kediaman Duta Besar RI adalah salah satu acara yang senantiasa ditunggu-tunggu sebagai momen silaturahmi masyarakat Indonesia yang berada di Canberra dan sekitarnya, seperti halnya pada saat Open House Idul Iftri. [IM]

Previous articleHaluu – an Instagrammable Exhibition
Next articleGrace Natalie: Presenter Berita Politik yang Jadi Ketua Partai Politik