The Australian National Maritime Museum atau museum kelautan, terletak di area Darling Harbour jantung kota Sydney, merupakan salah satu ikon yang sangat menarik dan perlu untuk dikunjungi saat kita berada di kota Sydney. Selain menampilkan koleksi lengkap soal maritime atau kelautan, termasuk replika kapal-kapal perang masa lalu, ternyata Museum ini juga memiliki tampilan khusus yang berkaitan dengan kaum pendatang atau para migran. Inisiatif ini dikenal dengan Australia’s National Monument to Migration (Monumen Nasional Australia untuk Migrasi).
Monumen ini menampilkan daftar nama-nama para pendatang atau migran yang pindah dan menetap ke Australia, baik untuk migran yang sudah beberapa dekade lalu ataupun baru saja tiba di negeri kangguru ini. Daftar nama-nama keluarga migran tersebut diukir secara apik di atas lempengan metal perunggu dan terpasang di Welcome Wall atau dinding selamat datang di sepanjang tepi laut Museum Maritime di Darling Harbour, Sydney.
Adakah daftar nama keluarga dari Indonesia?
Sampai akhir tahun lalu, Monumen ini sudah mencatat lebih dari 34.000 nama migran dan keluarganya yang berasal dari 140 negara termasuk diantaranya sekitar 90 nama dari Indonesia. Tujuan utama dari monumen migrasi ini adalah sebagai bentuk apresiasi dan representasi dari keberagaman atau multicultural komunitas di Australia. Setiap tahunnya, Museum ini mengadakan dua kali upacara (di bulan May dan November) untuk pembukaan list tambahan nama migran di dinding monumen tersebut.
Hari Sabtu lalu 11 May 2024, Indonesian Diaspora Network (IDN) NSW mendapat undangan khusus untuk hadir dalam upacara pembukaan nama-nama migran. Acara ini merupakan upacara peresmian penambahan nama-nama keluarga migran sekitar 686 nama (termasuk 5 nama berasal dari Indonesia), dan mewakili 47 negara. Wakil dari Indonesia, hadir pula dalam acara tersebut Konsul KJRI bidang Pensosbud, Theophillus Fremaronomo Waluyo dan Hanna Purba, yang hadir bersama tamu-tamu perwakilan negara lainnya.
Dalam upacara itu, diceritakan bahwa monumen ini mengumpulkan kisah-kisah para migran yang bermigrasi ke Australia dan merupakan salah satu cara museum untuk menghargai dan mengenali orang-orang dibalik kisah-kisah tersebut.
Salah satu kisah tersebut adalah kisah dari Dr Tran Nguyen yang lahir di Pulau Galang Indonesia, tetapi keluarganya berasal dari Vietnam, yang merupakan salah satu migran di Australia pada tahun 1970-an dan namanya ditampilkan di Dinding Selamat Datang. Dr Tran diundang untuk berbicara pada upacara peresmian tersebut dan merefleksikan perjalanannya.
Bagaimana Keluarga Indonesia Menuliskan Namanya di Museum?
IDN NSW diwakili oleh Salut Muhidin dan KJRI Konsul Pensosbud sempat berdiskusi dengan pihak Museum, diwakili oleh Tina Koutsogiannis (Head of Corporate & Community Partnerships) dan Matt Lee (Deputy Director) untuk membahas perihal kemungkinan komunitas Indonesia dapat menuliskan nama keluarga mereka yang bermigrasi ke Australia.
Mereka mengatakan bahwa ada dua cara yang dapat dilakukan. Hal pertama, masing-masing keluarga Indonesia melakukan pendaftaran dan bisa mengikuti upacara penghargaan pada bulan Mei atau November setelah mendaftar, tergantung waktu pendaftaran. Hal kedua, keluarga Indonesia tetap mendaftarkan diri di link Museum, tapi untuk untuk upacara penghargaan menunggu bersama-sama keluarga Indonesia lainnya, karena ingin dituliskan dalam lempengan perunggu yang sama.
Pihak Museum menambahkan, jika komunitas Indonesia ingin menampilkan nama keluarga mereka secara bersama-sama dalam satu lempengan panel khusus dan juga akan diresmikan pada upacara khusus di Museum, maka diperlukan setidaknya ada 260 nama yang teregistrasi. Hal ini telah dilakukan oleh komunitas dari Yunani dan Italia, silakan melihat video upacara ini di website Upacara Pengakuan Donor – Museum Maritim Nasional Australia (sea.museum).
Oleh karena itu, bersama berita ini kami dari IDN NSW mengajak semua keluarga Indonesia untuk bisa bersama-sama mencantumkan nama keluarga kita dalam daftar terbaru keluarga migran di Australia, yang akhirnya akan terpsasang di Monumen Migran tersebut. Bagaimana caranya?
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:
• Lihat link https://www.sea.museum/support/national-monument/register
• Isi nama keluarga yang akan ditampilkan, maksimal 40 karakter (huruf), bisa hanya nama keluarga, atau juga semua nama anggota jika masih cukup 40 huruf.
• Memberikan donasi AUD $500 sebagai bentuk charity (tax deductible). Donasi ini intinya akan digunakan untuk biaya penulisan nama anda dan keluarga dalam lempengan metal di Monumen Nasional Australia untuk Migrasi
• Pemberi donasi akan mendapat undangan eksklusif untuk mengikuti acara penghargaan saat upacara peresmian prasasti baru di Monumen Nasional
• Pemberi donasi akan mendapat tanda terima kontribusi yang dapat mengurangi pajak (tax deductible)
• Pemberi donasi mendapat halaman profil online khusus, yang mana profil ini dapat diakses atau dikelola serta dibagikan kepada teman dan keluarga.
• Terakhir, untuk keperluan arsip atau bahan penelitian jika migran lainnya mencari nama keluarga yang mungkin bermigrasi pada waktu/tahun yang sama.
Untuk bergabung dan berpartisipasi dalam inisiatif tersebut, dapat juga menghubungi pihak Museum pada nomor (02) 9298 3777 atau tautan http://sea.museum/nationalmonument. [IM]