Bulan Agustus 2021 ini adalah bulan yang special bagi para Diaspora Indonesia dimanapun mereka berada, termasuk Diaspora yang berada di Australia. Acara perhelatan dua tahun sekali, Congress of Indonesian Diaspora (CID) yang ke-6 baru saja dilakukan pada tanggal 14 Agustus 2021.
Dengan mempertimbangkan alasan kesehatan public karena suasana Covid-19 pandemik, maka CID-6 ini kali dilakukan secara virtual atau online. Meski diadakan secara virtual, hal ini tidak menghalangi semangat para Diaspora Indonesia serta masyarakat Indonesia untuk berpartisipai dan mengikuti agenda CID-6 pada tahun ini. Tercatat lebih dari 4,000 peserta yang mendaftar pada CID6 dan berasal dari 69 negara, termasuk publik di tanah air. Kongres virtual ini berlangsung selama 12 jam non stop dari pagi jam 09.00 WIB sampai jam 21.00 WIB.
Tema yang diusung pun berkaitan dengan situasi tersebut, yaitu: Post Covid-19 : A Stronger Indonesia With Diaspora. Tema tersebut diusung dengan harapan bahwa Indonesia akan lebih kuat dan lebih baik paska pandemic dengan partisipasi aktif dan kontribusi dari berbagai elemen masyarakat termasuk diaspora Indonesia.
“Solidaritas diaspora Indonesia telah kita lihat dan telah ditunjukkan sejak awal pandemic,” ujar Menlu saat memberikan kata sambutan dalam Congress of Indonesian Diaspora 6 (CID-6).
Sementara itu, Chairman Board of Trustee IDN Global Dino Patti Djalal mengatakan selain perlunya dibentuk Badan khusus diaspora juga diperlukan database para diaspora yang terdiri dari identitas diaspora, keahlian, domisili negara. Sehingga pemerintah akan secara mudah menghubungi keahlian diaspora sesuai kebutuhan dan bergerak secara konseptual.
Presiden IDN Global, Said Zaidansyah menambahkan bahwa acara CID-6 ini menunjukkan bentuk dukungan dan solidaritas Diaspora sebagai insan bangsa kepada kemajuan tanah air. Sejatinya Diaspora harus dilihat sebagai “Brain gain” dan bukan “Brain drain”.
Kongres diaspora ini menyajikan lima (5) acara seminar dengan tema dan para pembicara yang pakar di bidangnya. Selain itu, CID-6 menampilkan hiburan dari talenta Diaspora Indonesia, serta mengadakan forum terbuka antara Diaspora Indonesia dari seluruh penjuru dunia, para pembuat kebijakan di Indonesia, dan publik di tanah air.
Partisipasi Diaspora dari Australia juga terlihat pada acara Open Forum Entrepreneur yang menampilkan salah satunya adalah Ivan Tandyo, dari Melbourne. Ivan menjelaskan mengenai perjalanannya dalam membangun Navanti Holdings hingga mencapai posisi saat ini. Ivan mengatakan bahwa “Perjalanan hidup saya membuktikan kalau modal itu bukan segala-galanya. Saya bangkit setelah kehilangan semuanya dan mulai dengan bisnis yang modalnya tidak terlalu besar, tapi tetap berbekal dengan kreativitas.”
Partisipasi lain dari Australia adalah mengawal acara Open Forum Stakeholders yang menghadirkan anggota DPR Dapil Luar Negeri, Christina Aryani, dan juga dengan Staf Ahli Menlu bidang Sosbud dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri, Siti N. Mauludiah. Pada sesi itu dibahas soal perhatian pemerintah (dalam bentuk bantuan dan peraturan) yang berkaitan dengan Diaspora di luar negeri, seperti KMLN – Kartu Masyarakat di Luar Negeri.
Rekaman ulang acara virtual acara CID-6 dapat didapatkan di website acara: congress.diasporaindonesia.org atau melalui official channel Youtube IDN Global (Diaspora Indonesia). Acara CID ini juga diisi dengan acara musik oleh sejumlah musisi diaspora Indonesia. Salam Diaspora! [IM/SM]