Home News Community Sepasang Ibu-Anak yang Menceritakan Pengalamannya Menjadi Ibu

Sepasang Ibu-Anak yang Menceritakan Pengalamannya Menjadi Ibu

Linda Jeanette
(65 tahun) 
Ibu 2 Anak, Nenek 1 Cucu

Jadi ibu pertama kali tahun? 1989

Perasaan Anda saat melihat dan menggendong bayi Anda? Senang, karena nggak menyangka sudah jadi ibu dan punya tanggung jawab sebagai seorang ibu

Perbedaan (selain fisik) yang Anda amati di diri Anda sebelum dan sesudah menjadi ibu? Setelah jadi ibu merasa punya tanggung jawab dan fokus ke anak. 

Apakah cara Anda membesarkan anak seperti orang tua Anda membesarkan Anda? Iya

Hal apakah yang tidak akan Anda bawa dari orang tua Anda untuk mendidik anak Anda? Tidak ada. Tapi, saya menyesuaikan pola didikan dengan jamannya anak saya.

Didikan dari orang tua apakah yang pasti Anda pakai dalam mendidik anak Anda? Tidak memanjakan anak dan mengajarkan disiplin. Contoh, membereskan mainannya sendiri.

Bagaimana Anda melihat kebutuhan Anda di masa depan? Saya melihat kebutuhan saya sebagai ibu di masa lansia tidak terlalu sebanyak saat saya mempersiapkan kebutuhan saya seperti mengurus anak dulu. Apalagi anak saya sudah mandiri secara keuangan, dan bahkan anak membantu memenuhi kebutuhan saya.

 

Eunike Sutiono
(29 tahun) 
Ibu 1 Anak

Jadi ibu pertama kali tahun? 2024

Rasa pertama yang timbul begitu melihat dan menggendong bayi Anda? Kagum dan kayak masih nggak percaya bisa melahirkan seorang manusia, sekaligus bangga mampu melahirkan seorang bayi.

Perbedaan (selain fisik) yang Anda rasakan sebelum dan sesudah jadi ibu? Emosi yang lebih sensitif dan perubahan waktu di kegiatan sehari-hari. Sekarang saat punya anak, duniaku menjadi seputar anak dan nggak bisa punya waktu sebanyak dulu buat diri sendiri dan pasangan. 

Apakah Anda membesarkan anak Anda seperti orang tua Anda? Kurang lebih mirip. Tapi, karena perkembangan informasi, mungkin ada yang sedikit berbeda. Saat ini, informasi mudah dan banyak didapat, jadi mungkin info tentang pola asuh bahkan jauh lebih baik dari yang ortu saya bisa berikan.

Hal apakah yang tidak akan Anda bawa dari orang tua Anda untuk mendidik anak Anda? Pola makan yang tidak sehat, cara memberi nasihat yang kurang tepat, dan pola komunikasi yang kurang terbuka.

Didikan dari orang tua apakah yg pasti Anda pakai dalam mendidik anak Anda? Didikan untuk bertindak dan berkata jujur dan kegigihan dalam mencapai sesuatu. 

Bagaimana Anda melihat kebutuhan Anda di masa depan? Kebutuhan saya akan sangat lebih banyak dibandingkan sekarang karena harus mempersiapkan biaya pendidikan, yang terpenting, untuk anak. Belum lagi dana tabungan, dana darurat, investasi, dan tabungan untuk jalan-jalan bukan hanya untuk berdua tapi untuk anak juga, dan orang tua (kalau mau ajak orang tua).

 

Marlina Wijaya
(78 tahun) 
Ibu 3 Anak, Nenek 5 Cucu

Jadi ibu pertama kali tahun? 1973.

Bagaimana orang tua Anda mendidik Anda? Orang tua saya punya 11 anak; lelaki 6, perempuan 5. Saya anak keenam. Orang tua berusaha untuk memerhatikan, tapi karena kebanyakan anak… mungkin karena itu juga orang tua saya mendidik saya dengan lumayan keras. Dulu, saya nggak boleh pergi nonton bioskop oleh orang tua. Anak perempuan nggak boleh ke mana-mana. Kalau kami mau jalan-jalan, ayah saya yang bawa mobil dan antar kami ke mana-mana. bahkan, kalau ada teman mau ikut, bisa naik mobil kami. 

Apakah Anda juga mendidik anak-anak dengan didikan yang sama? Nggak juga, meskipun agak keras. Kami (saya dan suami) cukup protektif juga ke anak-anak, karena ketiga anak kami perempuan semua. Dulu waktu anak kami mau pergi nonton, nggak ijin saya tapi bawa teman, saya ijinkan dengan syarat lain kali harus ijin dulu. Lain kali, kalau caranya begitu, tidak boleh. Atau, saya dan papanya ikut juga, mengawal, waktu mereka mau jalan-jalan dengan teman-temannya.

Lalu, meskipun anak-anak saya perempuan semua, mereka tidak saya haruskan membantu di dapur dan belajar memasak. Saya pikir, mereka lebih baik fokus sekolah saja, toh, nanti jika sudah berkeluarga mereka dengan sendirinya bisa memasak. 

Sekarang setelah anak-anak Anda menjadi ibu, apakah mereka mengikuti cara Anda mendidik anak-anak mereka? Saya, sih, maunya begitu, tapi kalau anak sekarang kan berbeda, ya, jadi terserah mereka saja.

 

Yuliana Wijaya
(47 tahun) 
Ibu 2 Anak

Menjadi ibu untuk pertama kali? Tahun 2009

Perasaan Anda saat melihat dan menggendong bayi Anda? Bahagia pastinya. Tapi, lebih kepada amazed, akhirnya bisa lihat face to face. Nggak percaya it is happening. Bersyukur karena dari awal kehamilan sampai waktu melahirkan semua berjalan baik. 

Perbedaan (selain fisik) yang Anda amati di diri Anda sebelum dan sesudah menjadi ibu?
– lebih bisa membagi waktu karena pekerjaan otomatis bertambah dan belajar tentang prioritas; hal-hal apa sajakah yang harus didahulukan.
– lebih berhati-hati dalam berkata-kata dan berperilaku supaya menjadi contoh yang benar buat anak-anak.
– lebih sabar karena sering menghadapi tingkah laku anak yang aneh-aneh.
– lebih kuat. 

Apakah cara Anda membesarkan anak seperti orang tua Anda membesarkan Anda? Setiap orang pasti punya caranya sendiri dalam mendidik anak-anaknya, apalagi beda environment dan beda generasi. Tetapi, hal-hal yang saya teruskan dari cara orang tua membesarkan saya adalah:
– harus adil dan tidak boleh pilih kasih.
– menghargai kejujuran. Separah apa pun kesalahan yang dibuat tetap harus jujur.
– jangan takut untuk mencoba. Suka nggak suka, menang atau kalah, just give it a go.

Hal apa yang tidak Anda bawa dari orang tua Anda dalam hal mendidik anak? Yang mungkin saya ubah dari cara orang tua saya mendidik saya adalah dalam hal mengutarakan pendapat. Di Indonesia, jaman dulu, kan memang cara mendidiknya orang tua atau guru selalu benar dan tahu yang terbaik. Jadi, seorang anak harus mendengar dan menuruti perkataan mereka. Hal ini yang sering berdampak pada anak mengakibatkan kurang bisa mengutarakan pendapat dan isi hati.

Jadi, sekarang, saya lebih ke arah diskusi dengan anak, tetapi tetap memantau dan mengarahkan mereka supaya tetap dalam kendali.

Bagaimana Anda melihat kebutuhan anak-anak Anda di masa depan? Seiring berjalannya waktu, kebutuhan anak-anak semakin bertambah kompleks, seperti sekolah yang baik untuk kebutuhan pendidikan dan pekerjaan, kegiatan olah raga, musik dan lainnya untuk menambah skill mereka, kebutuhan untuk bersosialisasi seperti dalam memilih teman. 

Kebutuhan spiritual juga tidak kalah penting supaya pada saat dewasa mereka punya dasar yang kuat tentang kebenaran. Selain kebutuhan-kebutuhan di atas, teknologi juga menjadi suatu kebutuhan, yang artinya mereka harus mampu mengikuti kemajuan teknologi yang terus berkembang. 

Saya rasa untuk menyeimbangkan semuanya akan sangat challenging bagi mereka karena screen time akan lebih mendominasi dibandingkan outdoor time. [IM]

Exit mobile version