Home Close Up Edy Suardiyana – InSuit Founder

Edy Suardiyana – InSuit Founder

Kreativitas tidak dibatasi oleh subjek area. Kata siapa mereka yang kuliah di bidang STEM tidak kreatif? Bulan ini, Kolom Creative mau mengenalkan kalian pada InSuit, hasil kreatifitas mahasiswa dari Faculty of Science and Engineering, Macquarie University.

In-Suit (Intelligent Suit and assistive technology) is a technology that brings a revolution on both wearable medical technology and fashion industries, by combining both aspects, medical technology and fashion. We are creating products that meet high medical standards but still fashionable for daily use. To reach our goal, we are conducting research in wearable technologies involving high talents from fashion, medicine, and engineering fields. Once, Donatella Versace said: “Fashion is all about happiness. It’s fun. It’s important. But it’s not medicine”. However, for us: “Fashion is all about happiness. It’s fun. It’s important. And it’s also a medicine!”.

Achievements:
1. Won $5000 from Startup Pitch Competition by Macquarie University Entrepreneur Society (MQES)
2. Australian Math-Tech Got Talent 2017 (semi-finalist)
3. Pitch @Palace Australia 2017 (semi-finalist)
4. CSIRO ON Prime 4 2018 (Entrepreneurship program from CSIRO)

Berikut adalah obrolan Indomedia dengan Edy Suardiyana, founder dari InSuit.

Sebelumnya, boleh perkenalkan diri dulu sedikit?
Nama saya I Putu Edy Suardiyana Putra, tapi biasa dipanggil Edy. Saat ini saya PhD student di Macquarie University (Australia) dan Coventry University (United Kingdom) dengan Program Dual Degree (Co-Tutulle) majoring in Computer Science.

Bagaimanakah awal mulanya bisa membuat InSuit?

Awalnya kita mulai di tahun 2016, dari acara Macquarie University Research Minds Showcase dimana university memberi platform pada semua penelitinya untuk memamerkan dan mempresentasikan hasil-hasil riset mereka. Waktu itu saya dan rekan saya, Roy, membuat proposal untuk ikut acara tersebut dan kebetulan proposal kita diterima. Lalu, di bulan Desember kami mempresentasikan prototype produk In-Suit ini. Nah, pada saat presentasi tersebut nampaknya ada beberapa peserta yang tertarik dan bahkan menanyakan harga. Karena saat itu produk kita masih berupa prototype dan hanya ditujukan untuk penelitian, kita belum memikirkan sejauh itu. Di awal tahun 2017 kami memutuskan untuk melanjutkan proyek ini bukan hanya sebagai penelitian tapi juga sebagai sebuah bisnis. Oleh karena itu, pada bulan April 2017 kami mengikuti Macquarie University Student Pitch Competition (kompetisi bisnis) dan kami berhasil memenangkan hadiah pertama sebesar $5000.

Apa yang jadi inspirasi dari In-Suit?
Kebetulan saya banyak berkecimpung di dalam Internet of Things/Wearable Device Technology. Dan saya lihat saat ini orang-orang “tergila-gila” dengan smartwatch. Padahal kalau menurut saya, smartwatch itu mahal dan tidak semua orang suka pakai jam/smartwatch. Nah, saya berpikir, well, kita sering beli baju mahal-mahal, kita beli baju dengan merk-merk tertentu bisa berjuta-juta rupiah harganya tapi yang kita beli hanya kain dan design, tidak ada nilai lebih gitu. Karena saya belajar tentang wearable sensors dan kecerdasan buatan (artificial intelligence), saya berpikir kenapa tidak menyematkan teknologi itu ke baju yang kita pakai sehari-hari. Jika kita beli baju mahal tapi plus teknologi, apalagi yang berkaitan dengan kesehatan, tentunya akan memberikan value yang lebih jika dibandingkan dengan hanya membeli baju untuk fashion.

In-Suit ini mau dikembangkan seperti apa kedepannya?

Untuk kedepannya yang saya ingin merevolusi industri fashion dengan menggabungkan industri fashion, health, dan technology menjadi satu.

Dalam membuat produk ini, apa aja sih tantangannya?
Pertama, teknologinya. Teknologinya masih premature karena topik ini masih sangat baru. Bahkan kalau bisa dibilang, di dunia masih sangat sedikit perusahaan yang berfokus pada bidang ini. Mungkin yang paling terbaru itu Samsung, mereka membuat smart suit untuk pemain ski.

Yang kedua, User Acceptance. Jadi orang-orang masih agak aneh melihat alat elektronik menempel di bajunya. Jadi beberapa orang masih tidak nyaman. Maka dari itu, kami berusaha membuat teknologinya seminimal mungkin dan setipis mungkin. Lalu, kami akan membungkusnya dengan kain atau bahan-bahan tertentu sehingga pengguna tidak bisa melihat teknologinya karena tersemat dengan baik di dalam bajunya.

In-Suit ini kan menang lomba start up di Macquarie Uni, hadiah lombanya dipakai buat apa nih?
Jadi sekarang kita sedang mengembangkan prototype dari In-Suit yang baru, kita mau bikin hardware kita sendiri. Jadi uang itu kami pakai untuk membuat prototype yang baru dan mencari pendanaan lagi dari venture capital atau angel-angel investors.

Begitulah obrolan singkat Indomedia dengan Edy Suardiyana, cek juga video kolom Creatives di IMTV untuk melihat penjelasan cara kerja dan teknologi In-Suit ini. Edy juga memberi sedikit tips bagi young innovators loh! Selain itu, kunjugi juga website resmi dari InSuit: http://in-suit.com

Nonton interview lengkapnya di IndomediaTV – click here

Send your creativity of any form to Indomedia Creative Coloumn (email: editor@indomedia.com.au)

by Natasha Ingelia

Exit mobile version