Home News Community Bantuan Untuk Masyarakat Indonesia Dari Dampak Covid-19

Bantuan Untuk Masyarakat Indonesia Dari Dampak Covid-19


Bapak Dr. Amin Hady, Chairman of Foundation of Islamic Studies and Information (FISI) berkeinginan sekali untuk membantu masyarakat dalam situasi Covid-19, oleh karenanya beliau mengusulkan untuk mencoba mendapatkan dana dari pemerintah melalui grant. Usulan tersebut disambut secara antusias oleh ibu Julie Umboh (president of ICC-NSW) dan mendukung untuk segera mencoba mendapatkan grant tersebut agar proyek dapat diadakan.

Niat baik dan usaha untuk menolong akhirnya terjawab, grant dari pemerintah Australia berhasil didapatkan dalam waktu cukup singkat dan dana tersebut, sesuai proposal, telah digunakan untuk membeli makanan dan produk esensi lainnya. Produk-produk tersebut dikemas menjadi 138 paket dan telah di distribusikan ke masyarakat yang memenuhi kriteria tertentu dan yang berada di empat Local Government Area (LGA) of concerned yaitu (Bayside, Canterburry-Bankstown, Inner West dan Penrith).

Proses
Ibu Anita Rochaniasih (sekretaris 2 ICC-NSW) selaku proyek manager mengungkapkan bahwa proyek FISI & ICC-NSW ini berlangsung selama 3 bulan berturut-turut, dari bulan Desember 2021 sampai dengan Februari 2022. Awalnya, pemerintah hanya memberikan waktu 1 bulan untuk proyek ini, namun dengan adanya covid-19 pandemik (Omicron) maka pemerintah memperpanjang waktu proyek tersebut dari satu bulan menjadi 3 bulan.

Sebelumnya Ibu Anita juga telah menyiapkan flyer yang diterbitkan di majalah Indomedia, di whatsapp group dan di universitas UTS, dimana dicantumkan beberapa kriteria tertentu untuk bisa menerima bantuan seperti pelajar, korban kekerasan rumah tangga dan sebagainya.

Mengapa hanya 4 LGA tersebut yang dipilih? Ibu Anita menjelaskan bahwa sesuai dengan data dari pemerintah, di 4 LGA tersebut menunjukkan banyak orang yang terkena covid dan perlu mendapat pertolongan segera. Bagi orang yang berada diluar LGA tersebut tentunya dapat dibantu juga apabila membutuhkan (jika emergency).

Pengadaan dan Pembelian Barang
Pembelian berbagai produk dan barang juga menjadi tantangan tersendiri, karena kadang barang yang dikirim salah, kurang, atau kehabisan bahkan ada juga pembatasan pembelian seperti Panadol dan vitamin. Tapi atas kesabaran, doa dan usaha bersama, akhirnya semua masalah bisa diatasi.

Untuk pengepakan juga harus dilakukan secara bertahap. Dengan adanya pandemik maka kegiatan harus dibatasi. Oleh karenanya pembelian dan pengepakan dilakukan secara bertahap dan terencana dan dana digunakan se-efisien mungkin sehingga lebih banyak orang yang bisa ditolong.

Kerja sama yang baik antara FISI dan ICC-NSW tidak lepas dari usaha para volunteers yang bekerja keras melalui team work yang teroganisasi dengan rapih dan teratur sehingga membantu kelancaran, dan kesuksesan dalam pengantaran dan pendistribusian paket tersebut. Para volunteer tersebut diantaranya adalah Herlinah, dan Ika Puspita (FISI), Tiza Anggraeni (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan), Lanny Saefudin (Gita Suara Sydney), Yusdi Maksum dan Ahmad Najib Choiri (Nahdlatul Ulama)

Semua paket didistribusikan dalam satu tas baru yang berisi produk makanan dan bukan makanan serta informasi leaflet masing-masing seberat 5.2kg. Ibu Anita juga menjelaskan tentang label halal yang ada dalam daftar makanan tersebut.

“Proyek ini tidak hanya untuk muslim, tapi untuk siapa saja sesuai kriteria yang ada. Kami memahami bahwa label halal dibutuhkan/diinginkan oleh orang muslim dan kita menghargai dan mengerti kebutuhan akan label halal tersebut”, jelasnya.

Selain makanan, ada pula buku, pulpen dan earphones di dalam paket tersebut. Ibu Anita menjelaskan bahwa Covid-19 pandemik tidak hanya menyerang fisik tapi juga kesehatan mental. Agar kesehatan mental juga diperhatikan, menurutnya buku dan pulpen bisa dijadikan alat curahan hati, bisa menulis apa yang ada di hati kita, seperti bikin puisi atau hal lainnya. Sedang earphone untuk mendengarkan musik yang menyenangkan hati tanpa mengganggu anggota keluarga atau orang.

Pengantaran Paket
Pengantaran paket merupakan tantangan tersendiri pula karena saat itu banyak juga volunteers yang terpapar Covid (varian Omicron yang sangat cepat sekali menular). Selain itu, bulan Desember adalah bulan yang paling sibuk (Natal & tahun baru) sehingga courier susah didapat dan mahal. Agar pengiriman paket tidak tertunda, ibu Anita memutuskan untuk mengambil cuti selama 3 minggu. Ini merupakan komitmen yang tinggi dari seorang proyek manager, agar proyek bisa tetap berjalan lancar. 

Kesuksesan proyek FISI & ICC-NSW ini juga tidak lepas dari peranan Ibu Farida Bolano (Vice chairman of FISI) yang memberikan arahan dan petunjuk yang jelas, sehingga proyek berjalan dengan baik dan lancar, tanpa hambatan yang berarti. Ide-ide cemerlang beliau seperti bekerja sama dengan organisasi non-profit lainnya, seperti Kogarah Storehouse dengan membeli beberapa barang dari mereka, dimana harganya jauh lebih murah dibanding tempat lain. Sehingga budget yang mulanya hanya untuk 100 orang bisa menjadi 138 orang.

Kesan Penerima Bantuan dan Dampaknya di Masyarakat
Dari hasil kegiatan tersebut, masyarakat banyak menghargai usaha FISI dan ICC-NSW ini, dan mereka memberikan tanggapan positif atas proyek ini. Pak Dadung Muktiono, salah seorang penerima paket mengatakan “Terima kasih banyak sudah diantarkan hampernya sampai ke rumah, terima kasih juga untuk semua di ICC dan FISI yang sudah menginisiasi pembagian hamper”.

Ucapan Terima Kasih
FISI dan ICC-NSW juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Kogarah Storehouse, ibu Lala Noronha dan ibu Laura Bouzidi, yang telah banyak membantu untuk kelancaran proyek ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Indomedia yang telah membantu dari awal dalam pernyebaran informasi di Indomedia, sehingga masyarakat bisa menghubungi untuk mendapatkan paket tersebut.

“Alhamdulillah, puji syukur atas rahmat Allah, proyek ini telah selesai dengan baik”, ungkap Ibu Anita. [IM]

“Selama kamu masih berdiri, cobalah untuk ulurkan tangan kepada orang-orang yang sedang jatuh.”

Exit mobile version