CANBERRA – Kelezatan kuliner dan keindahan budaya nusantara kembali menjadi primadona warga Australia melalui perhelatan Festival Indonesia 2019 yang digelar olah KBRI Canberra pada hari Sabtu, 16 November 2019 lalu.
Lebih dari 6.000 pengunjung memadati Festival Indonesia yang merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap tahun. Tujuannya untuk memperkenalkan dan mempopulerkan budaya dan kuliner nusantara ke Australia.
Beragam kuliner yang ditawarkan dalam festival ini memang telah menjadi daya tarik utama bagi publik Australia selama ini. Mulai dari aneka jajanan manis seperti martabak dan kue pukis, sampai makanan berat seperti rendang, sate padang, sate ayam, gulai kikil dan paru balado, nasi pecel, urap, ayam penyet, rawon, pempek, mie celor dan tekwan menjadi primadona dalam acara yang diadakan akhir pekan tersebut.
Turut hadir juga sejumlah Dubes negara sahabat antara lain dari Brunei Darussalam, Vietnam, Timor-Leste, Filipina, Rusia, Georgia, Jordania, Kuwait, Maroko, Laos, Swiss, Iran, Finlandia, Palestina, Iran, Zimbabwe, Pantai Gading, maupun diplomat asing, serta pejabat Depludag, Dephan, dan perwakilan Pemerintah Australia lainnya.
Acara dibuka dengan pemukulan Gong oleh Kristiarto Legowo, Duta Besar RI untuk Australia, dengan disaksikan oleh Chris Steel, Menteri Multikultur Negara Bagian ACT (Australian Capital Territory) sebagai Tamu Kehormatan.
“Dengan mendatangi festival ini, warga di Australia dapat langsung merasakan, melihat, dan memperoleh pengalaman langsung tentang kekayaan kuliner, seni budaya, dan pariwisata Indonesia,” ujar Kristiarto.
Festival Indonesia menyuguhkan enam atraksi utama yakni panggung budaya, lapak kuliner Indonesia, kampung Bali, workshop gamelan Jawa, pameran seni dan berbagai produk Indonesia, serta kids corner dan photo booth.
Di panggung budaya, beragam tarian, peragaan busana, dan pertunjukan dari Sabang sampai Merauke, ditampilkan, mulai dari tari Saman dan Seudati dari Aceh, tari Perdamaian serta fashion show batik dan baju adat dari Papua, tari Sigulempong dan tari Pulau Samosir dari Sumatra Utara, tari dan lagu Senandung Tanah Babasal dan fashion show tradisional khas Banggai, hingga peragaan silat Perisai Diri.
Mereka yang tampil dalam festival ini didatangkan khusus dari Indonesia dengan dukungan penuh dari Bhayangkari Pusat, Polda Sumut, Polda Papua, dan Polda Papua Barat, Pemprov Aceh, dan Pemkab Banggai. Menurut Duta Besar RI untuk Australia Kristiarto Legowo, Festival Indonesia bertujuan membawa suasana Indonesia lebih dekat kepada masyarakat Australia.
Selain itu, Festival Indonesia 2019 juga menampilkan berbagai produk ekspor Indonesia seperti mie instan, kopi, sepatu, garmen, makanan ringan, hingga jasa pendidikan, pariwisata dan rute jasa penerbangan maskapai Garuda Indonesia.
Bagi masyarakat Australia, Festival Indonesia memang menjadi salah satu momentum yang selalu ditunggu-tunggu di Kota Canbera, yang memang terkenal sebagai salah satu kota di Australia yang sangat mendorong dan menghormati kehidupan multikuktur. Festival Indonesia tahun ini, yang merupakan penyelenggaraan ke-12, memang terasa semakin istimewa karena pada tahun ini Indonesia dan Australia tengah merayakan 70 tahun pembukaan Hubungan Diplomatik.
Dalam usia hubungan bilateral yang semakin mapan, kemitraan kedua negara telah semakin meningkat dengan peningkatan status menjadi ComprehensiveStrategic Partnership di tahun lalu, serta penandatanganan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) pada Maret 2019.
Melalui Festival Indonesia, KBRI Canberra berupaya untuk semakin mendekatkan hubungan antar-masyarakat Indonesia dan Australia dengan membawa sajian terbaik dari Indonesia ke publik Canberra. [IM]