Vitamin D Dan Jantung…Apa Hubungannya?

1411
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

vitamin dari luar seperti makanan dan minuman yang sehat. Setidaknya terdapat lebih dari 10 jenis vitamin yang diperlukan tubuh yaitu vitamin A, C, D, E, K, B, B6, B12, niasin, tiamin, fiboflavin, asam pantonetat dan asam folat. Walaupun vitamin sangat dibutuhkan tubuh ternyata tubuh hanya dapat memproduksi provitamin (calon vitamin) D dan K saja. Maka dari itu kita harus memperhatikan dengan sungguh pola makan kita dan jangan lupa olahraga di pagi hari untuk mendapatkan sinar matahari.

Kekurangan Vitamin D banyak dialami oleh masyarakat dunia saat ini dan banyak dari kita tidak menyadari bahaya dari kekurangan Vitamin D. Malah tidak jarang yang beranggapan bahwa tidak ada hubungannya antara darah tinggi, kanker dan penuakit jantung dengan kurangnya Vitamin D! Anggapan ini tidaklah benar! Ada banyak sekali penyakit yang dapat timbul akibat kurangnya Vitamin D, misalnya; pengeroposan tulang, kejang otot, kerusakan gigi, menurunkan fungsi jantung, kanker, penyakit jantung, darah tinggi, sindrom diabetes, penyakit parkinson, depresi, gangguan metabolisme, mudah lelah, mudah ngantuk ataupun nyeri badan, nyeri otot dan sering pegal-pegal.

Tubuh kita memerlukan vitamin D untuk meningkatkan penyerapan kalsium dari saluran pencernaan dan membantu penyimpanan kalsium di dalam tulang dan gigi supaya tulang dan gigi bisa menjadi lebih sehat. Tidak hanya itu saja, Vitamin D juga bisa mencegah tubuh terkena flu, memperkuat sistem kekebalan tubuh dan metabolisme tubuh, menurunkan berbagai jenis resiko penyakit kanker dan mengurangi resiko penyakit jantung! Dan…masih banyak lagi!! Menurut beberapa penelitian, Vitamin D juga berperan dalam pengobatan serta pencegahan penyakit diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Tapi, mana mungkin sih kurang Vitamin D jadi lari ke jantung dan kanker? Apa juga hubungannya dengan flu?

Begini,…pada saat tubuh kekurangan Vitamin D, ini akan membuat darah dalam tubuh menjadi tidak normal dan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Dan dari sini bisa merembet sehingga dapat menurunkan fungsi jantung. Vitamin D juga merupakan antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas di dalam tubuh kita, salah satunya yaitu sel kanker. Banyak peneliti percaya bahwa flu merupakan salah satu penyakit yang diakibatkan kekurangan Vitamin D. Vitamin D dalam tubuh dapat memproduksi antimicrobial peptides. Nah zat inilah yang dapat melindungi tubuh untuk melawan flu. Bukan cerita kebetulan mengapa banyak orang lebih sering terserang flu di musim penghujan atau dingin…karena sinar matahari yang didapat tubuh sangat sedikit!

Yuk kita kenali ciri-ciri kekurangan Vitamin D

1. Kepala berkeringat; kepala berkeringat merupakan tanda kekurangan Vitamin D yang paling klasik dan bisa jadi merupakan gejala rakhitis atau neuromuscular.

2. Depresi; vitamin D sangat penting bagi otak untuk menghasilkan hormon yang disebut serotonin yang berperan untuk membentuk suasana hati.

3. Lelah otot; orang yang kekurangan Vitamin D biasanya akan mengalami masalah otot yang tidak berfungsi dengan semestinya.

4. Kelelahan; vitamin D sangat diperlukan tubuh untuk meproduksi energi, nah kalau kamu sering lelah ada kemungkinan kamu kurang Vitamin D.

5. Sering infeksi; T-sel yang merupakan bagian penting dalam sistem imun hanya dapat diaktifkan oleh Vitamin D. Jadi, jika kadar Vitamin D kita kurang, respon sistem imun terhadak infeksi di dalam tubuh menjadi terhambat.

6. Nyeri tulang; ini merupakan salah satu gejala yang serius.

Ok, ok..jangan takut dulu dan juga jangan langsung pergi membeli Vitamin D begitu saja tanpa periksa ke dokter dulu…karena mengkonsumsi vitamin D terlalu banyak juga bisa menimbulkan banyak problem lainnya seperti batu ginjal, bahkan kencing batu dari kalsium yang tidak dapat terserap karena tidak diperlukan. [IM]

Disclaimer: penulis bukan dokter – informasi di atas tidak seharusnya dijadikan pedoman perawatan kesehatan. Silahkan konsultasi dengan specialis atau dokter masing-masing untuk informasi lebih jauh dan akurat.

Previous articleMinum Wine Yang Benar
Next articleOrthorexia – Obsesi Sehat Yang Berbahaya