Top 10 Kuliner Pontianak, A’la Rudy Lim

8888
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

PONTIANAK, adalah sebuah kota yang berada di Kalimantan Barat, Indonesia. Banyak yang mengenal kota Pontianak dengan sebutan “Khuntien” dalam bahasa tio ciu dari Tiongkok. Kota ini merupakan ibu kota provinsi dari Kalimantan Barat. Selain tugu khatulistiwa dan sungai kapuas, kota ini juga sangat terkenal dengan kuliner-nya. Kuliner khas kota Pontianak adalah salah satu magnet dan daya tarik bagi pariwisata untuk berkunjung ke kota ini.

Ada banyak kuliner lezat yang bisa ditemui di kota Pontianak. Di dalam artikel ini, saya ingin menyimpulkan beberapa makanan yang menjadi pilihan favorit saya selama tinggal di Pontianak. Berikut ini adalah ‘10 Kuliner Khas Pontianak’ yang terkenal atas kelezatannya dan harus kalian cicipi jika berkunjung ke kota ini.

1. Es Krim Petrus
Cuaca panas, sungguh lebih enak jika sambil mencicipi es krim. Es krim Petrus menjadi salah satu kuliner yang sangat populer di kota Pontianak. Kebanyakan orang lokal menyebutnya dengan nama “es krim angie”. Dikarenakan memang nama awalnya ialah es krim Angi. Lantas, mengapa bisa dikenal dengan nama es krim Petrus? Karena penjual es krim ini berada di depan SMP-SMA Petrus di Pontianak!

Sebegitu melegendanya, ternyata sekarang es krim Petrus sudah dikelola oleh generasi ketiga. Tempatnya sederhana, menempati teras rumah yang dilengkapi meja dan kursi kayu. Ada enam macam rasa es krim yang ditawarkan. Yaitu coklat, stroberi, cempedak, nangka, durian dan vanila. Adukan es krim terasa sangat lembut dan manis di lidah. Setiap hari, lokasi ini sangat ramai dan sering dikunjungi turis manca negara. Tempat ini merupakan salah satu destinasi wisata wajib jika datang ke Pontianak. Berlokasi di jalan KS Tubun, Pontianak tepatnya di depan sekolah Petrus. Hal lain yang membuat es krim ini dikenal unik ialah selain es krim yang dibuat secara homemade, es krim ini disajikan di dalam batok kelapa langsung. Sensasi lain yang sangat menarik, ketika anda harus ‘mengerok’ buah kelapa langsung dari batoknya. Buah kelapa yang fresh sehingga memberikan ciri khas yang luar biasa ketika menyantap es krim ini.

2. Yam Mie Pontianak (Mie kepiting)
Bagi para penyuka mie, anda harus mencoba kuliner yang satu ini. Mie khas Pontianak yang terkenal dengan sebutan ‘yam-mie’ atau ada yang menyebutnya bakmi kepiting khas Pontianak. Uniknya yam mie ini terletak pada topping-nya. Mie pada umumnya ditambah dengan daging ayam, kalau mie yang satu ini ditambahkan dengan irisan daging ikan, udang, kepiting, dan kulit babi. Hal yang membuat yam mie pontianak ini menjadi terkenal atas kelezatannya, ialah potongan daging kepiting yang ditumpukkan diatas hidangan mie tersebut. Tambahan-tambahan element tersebut membuat mie yang banyak dicari di Pontianak ini memiliki citarasa yang beragam, seperti asin, gurih, dan aroma yang menggoda.

Hal lain yang membuat mie ini unik, adalah dengan ditambahkannya kiau goreng, yakni kulit dari kiau atau pangsit yang digoreng sehingga menyerupai kerupuk dan sangat garing. Hal ini memberikan cita rasa yang luar biasa jika disantap bersama dengan mie. Ada banyak penjual yam mie yang terkenal di pontianak, seperti ‘Yam mie Oukie’ yang ada di jalan Gajahmada, ‘Yam mie Tunggu’ di jalan Nusa Indah 1 dan ‘Yam mie Ju-hui‘ di jalan Budi Karya.

3. Kwetiau Polo dan Apollo
Kwetiau legendaris ini sudah lama ada di kota Pontianak. Sejak 1968, kedai ini sudah menjadi salah satu magnet bagi parawisata baik lokal maupun international dan para penikmat kuliner yang berkunjung ke kota ini. Khususnya bagi anda yang sangat menyukai daging sapi, ini adalah sebuah makanan yang tidak boleh anda lewatkan ketika berkunjung ke kota Pontianak.

Khusus di Pontianak, kwetiau ini digoreng dan disajikan dengan campuran daging, babat, dan kikil sapi. Daging dan jeroan sapi pun sudah melewati proses perebusan terlebih dahulu. Hasilnya, daging, jeroan sapi dan kikil terasa sangat lembut. Hal lain yang membuat kwetiau ini menjadi sangat special ialah saus kecap yang memberikan aroma dan rasa kwetiau ini menjadi special. Rasa kwetiau yang panas dan basah saat disajikan dan ketika dicicipi, memberikan efek hangat di lidah dan juga dapat menghangatkan tubuh. Dua toko yang menyediakan kwetiau goreng sapi khas Pontianak, Kwetiau Polo dan Apollo. Kedua toko ini bisa dijumpai di Jln Pattimura, tepatnya di depan supermarket Kaisar.

4. Kwe Kia Theng
Jika ingin mencoba sesuatu yang unik dan berbeda di Pontianak, makanan ini adalah pilihannya. Apalagi jika bagi anda yang menyukai daging babi. Kwe kia teng adalah salah satu makanan unik yang ada di kota Pontianak. Makanan ini adalah kuliner khas Tio ciu dari Tiongkok, karena dari namanya saja sudah berasal dari bahasa Tio Ciu. Kwe kia theng adalah sejenis kwetiau, namun disajikan bukan dalam wujud kecil dan panjang seperti kwetiau, melainkan dalam wujud pendek dan lebar dicampur ke dalam kuah kaldu kecap. Rasanya cenderung asin, dan berisikan daging, hati, dan usus babi.

Salah satu tempat makan kwe kia theng yang terkenal adalah di Jalan Merapi, tepatnya dekat Jalan Agus Salim. Selain itu, Kwe Kia Theng juga dapat ditemukan di Jalan Gajah Mada (sebelah Teknik Foto) walaupun hanya dijual di malam hari. Banyak orang menyarankan, jika Kwe kia theng merupakan makanan yang cocok jika disantap di saat hujan. Kuahnya yang lezat dan panas bisa menghangatkan tubuh dengan pilihan protein yang beragam membuat kita tidak bosan ketika mencicipinya.

5. Kwecap
Kwecap ini mirip dengan kwe kia theng, cuma yang membedakan adalah kuah bening dan mencampurkan kulit babi di dalamnya. Kulit babi yang digunakan dalam kwecap umumnya di goreng kering lalu dimasukkan ke dalam kuah yang sudah dicampur tulang babi dan kacang kedelai. Kwecap biasanya disajikan dengan sejenis kwetiaw yang terbuat dari tepung beras berbentuk persegi yang digulung dan memiliki tekstur lengket, serta diberi campuran bawang putih goreng dan minyak babi.

Kwecap khas Pontianak ini bisa di temukan di Jalan Veteran. Uniknya dari Kwecap Veteran ini adalah perpaduan element-element sedap yang dicampurkan kedalamnya seperti daging, iga, bakso, dan jeroan babi. Ada juga tambahan seperti bakso tahu, kembang tahu, paprika, dan ebi. Selain itu kwecap veteran juga memiliki rasa kuah yang khas dan sedap.

6. Chai kue
Makanan yang satu ini boleh dibilang menjadi makanan yang paling populer dan paling khas di Pontianak. Chai kue merupakan kuliner wajib bagi para turis yang berkunjung ke Pontianak. Chai kue merupakan makanan yang mirip dengan pangsit, wonton atau mungkin seperti gyoza. Chai kue sering disebut dengan choi pan, yang membuat berbeda adalah bahasanya. Chai kue itu bahasa Tio Ciu, dan choi pan itu bahasa Hakka/Khek. Biasanya berbentuk setengah lingkaran, tapi ada juga yang berbentuk lingkaran. Kulitnya terbuat dari campuran tepung beras dan juga tepung tapioka dengan ketebalan yang cukup tipis. Isinya bermacam-macam, ada yang berisi bengkuang, kacang, atau daun kuchai yang sudah dicampur dengan ebi. Chai kue bisa dimasak dengan cara dikukus atau digoreng.

Biasanya disajikan dengan bawang putih goreng yang dicincang kasar, dan dimakan dengan sambal biasa atau sambal ebi. Chai kue pontianak bisa dibeli di Jalan Siam, namanya adalah chai kue panas ‘A Hin Siam’. Banyak juga orang menyukai chaikue dengan cara digoreng, sehingga rasanya lebih panas dan sedikit garing. Dan jangan lupa untuk mencampurkan chai kue goreng dengan sambalnya, baik sambal biasa maupun sambal ebi. Untuk sambal ebi sendiri, rasanya tidak begitu pedas namun lebih gurih karena adanya ebi. Selain sambal juga disediakan kecap asin dan minyak wijen.

7. Nasi Ayam (Nasi Campur Pontianak)
Mungkin bagi yang pertama kali mendengar nama makanan ini, akan berpikir jika kuliner ini mungkin sangat sederhana. Nasi ayam, nasi dicampur dengan ayam? Tetapi makanan ini tidak se-sederhana itu. Justu, hal inilah yang membuat nasi ayam menjadi sangat unik dan terkenal bagi para wisatawan dan lokal. Tidak hanya potongan daging ayam yang disajikan bersama dengan nasi, selain itu juga ada potongan daging babi merah, sosis babi dan telur rebus.

Banyak yang menyebut nasi ayam ini dengan nama ‘nasi campur Pontianak’. Kuliner ini mungkin mirip dengan kebanyakan nasi campur lainnya. Jika nasi campur Medan biasa ditambah udang cabai sebagai salah satu lauk tambahan, sedangkan nasi campur Pontianak ini menggunakan daging ayam panggang, sosis babi atau lebih familiar disebut lapcong, casio garing, dan potongan daging babi merah ditata menumpuk di atas nasi putih plus telur rebus.

Jika anda ingin mencicipi makanan yang lezat ini, anda bisa coba makan di ‘Nasi Ayam Akwang’ di Jalan Pahlawan Pontianak. Keistimewaan nasi campur di tempat ini, diklaim memiliki bumbu istimewa pada pengolahan ayam dan daging yang digunakan. Potongan daging panggangnya memang tidak bertekstur basah seperti ayam panggang lainnya. Selain cenderung kering, daging panggang terasa lembut. Daging babi yang dipotong-potong merupakan ciri khas dari nasi ayam ini. Rasa dagingnya seperti dibakar ala barbeque sehingga menimbulkan efek gurih dan garing di lidah. Selain itu, kuah yang khas dicampur kedalam sehingga rasa nasi menjadi sangat enak.

8. Lek Tau Suan
Jika anda ingin bersarapan pagi di kota Pontianak, makanan ini adalah salah satu pilihannya dan juga menjadi makanan favourite sebelum menjalanankan aktivitas yang sibuk di pagi hari. Kuliner ini adalah salah satu kuliner khas orang tiociu di Pontianak. Kuliner ini dinamakan Lek Tau Suan, bahasa Tionghoa dialek Tio Ciu yang jika diartikan kira-kira adalah Butiran Mutiara Kacang Hijau. Mungkin ini mengacu pada tampilan Lek tau suan yang berbiji-biji dan nampak berkilauan seperti mutiara ketika tertimpa sinar terang. Lek Tau Suan terbuat dari kacang hijau yang kulitnya sudah dikupas, dan dimasak dengan kuah kental bening. Kuah kental bening tersebut terbuat dari tepung tapioka. Lalu, dicampurkan dengan gula dan pandan sehingga aromanya menjadi sempurna. Lek Tau Suan biasanya dihidangkan bersama dengan Ca Kwee yang garing. Ketika disantap rasanya manis, lembut, dan ada sensasi kriuk-kriuk ketika menggigit Ca Kwee-nya.

Ketika menyantapnya, anda akan mencium aroma yang khas, yakni harum pandan dan juga aroma kacang hijau. Lek Tau Suan ini bisa dijumpai di Jalan Gajahmada Pontianak. Biasanya, santapan ini akan disajikan ketika masih hangat dan cocok dinikmati di pagi hari dan ada juga yang dimakan di malam hari ketika cuaca hujan.

9. Bubur pedas Pontianak
Bubur memang kedengarannya merupakan makanan yang sangat simple atau sederhana. Tetapi bubur yang satu ini, sangat digemari orang Pontianak dan juga turis-turis yang berkunjung ke kota ini. Konon, asal muasal dari bubur pedas ini pertama kali ditemukan oleh suku Melayu Sambas yang tinggal di pesisir pantai di kawasan Pontianak. Dalam bahasa Sambas, hidangan bubur pedas ini dinamakan sebagai ‘Bubbor Paddas’. Lama kelamaan, bubur pedas pun semakin dikenal sebagai makanan khas Pontianak.

Bubur pedas terbuat dari beras yang ditumbuk halus dioseng, kemudian diberi bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, lada hitam, serai, daun salam, garam dan gula. Bumbu-bumbu tersebut ditumbuk halus kecuali serai, daun salam tentunya, lalu dioseng juga seperti beras tumbuk. Kemudian bumbu dimasukkan ke dalam air mendidih yang kita isi dengan daging atau tetelan tulang sapi, bersama dengan beras tumbuk. Setelah beras dan bumbu tercampur kedalam kaldu sapi, maka kita masukkan berbagai macam sayuran.

Sayuran-sayuran tersebut dipotong kecil-kecil dan dimasak menjadi satu dengan bahan dasar utama, yaitu beras sangrai dan kelapa yang digiling halus. Sebagai pelangkap, diberikan pula ikan teri dan kacang goreng yang semakin membuat bubur terasa gurih. Warung yang terkenal dalam menjual bubur pedas ini adalah Bubbor Paddas Pa’ Ngah yang berlokasi di Jalan Pangeran Nata Kusuma, tepatnya di samping Gang Siliwangi, Pontianak.

10. Sotong Pangkong
Ini adalah sebuah makanan khas Pontianak yang sudah mendunia. Kuliner khas Ramadhan ini sangat populer dan sudah menjadi salah satu menu makanan wajib yang sudah melegenda di Kota Pontianak. Banyak juga yang membeli ini untuk dijadikan oleh-oleh dan hadiah bagi para turis dan masyarakat lokal. Setiap bulan Ramadan, masyarakat Pontianak umumnya menikmati sotong pangkong. Sepanjang Jalan Merdeka pada malam hari hampir tak pernah sepi dari penikmat sotong pangkong. Kedua sisi pinggir jalan dijejali para pedagang sotong pangkong. Sotong adalah bahasa melayu yang artinya cumi-cumi. Disebut sotong pangkong, karena cumi-cumi yang sudah dikeringkan ini, setelah dipanggang di atas bara api, kemudian dipukul-pukul menggunakan palu atau dipangkong (bahasa Melayu). Maksudnya agar rasanya gurih, kemudian siap dihidangkan.

Makanan ini umumnya hanya muncul di meja makan satu kali dalam setahun yaitu sepanjang bulan Ramadan, sehingga merupakan berkah di bulan Ramadan bagi penjual kuliner dadakan. Sotong pangkong diolah dari sotong atau cumi yang telah melalui proses pengeringan, dimana cumi-cumi (loligo pealii) kemudian dibakar lalu dipangkong (dipukul-pukul) agar daging cumi yang keras setelah diasinkan menjadi kenyal dan mudah dinikmati. Sotong dibakar pada bara api dengan arang kelapa atau kayu. Penyajian sotong pangkong cukup sederhana yaitu sotong cukup disajikan dengan kuah kacang atau kuah asam pedas manis agar terasa nikmat dilidah. Sensasi rasanya yang asam, manis dan pedas ini akan menggugah selera.

Ditulis oleh: Rudy Lim

Previous articleKoentadi Hadinoto – Digital Influencer
Next articleMemperkenalkan PPIA NSW dan Ranting 2016-2017