Bagaimana cara memilih buku bacaan untuk anak-anak kita?
Mereka pilih sendiri atau kita, orang dewasa/orang tua yang memilihkan untuk mereka? Pilih bacaan yang dirasa merasa familiar atau tema-tema baru untuk meluaskan pandangan mereka? Bagaimana cara membuka dunia membaca kepada anak-anak kita ketika kita sendiri nggak suka membaca?
Pilihan buku anak-anak tambah lama tambah banyak, apalagi di Australia. Mencari tipe bacaan yang cocok dengan kemampuan anak hanyalah satu tantangan di antara banyak tantangan lainnya. Bagaimana dengan menilai konten bacaannya, terutama ketika Bahasa Inggris bukanlah bahasa ibu kita.
Belum lagi kalau temanya nggak sesuai dengan ajaran yang kita ingin tanamkan ke anak-anak kita. Semakin jumlah pilihan menambah, sepertinya jumlah pertanyaan dan tingkat kesulitan juga ikut meningkat! Namun, walaupun sulit, inilah beberapa tip dan food for thought yang semoga akan membuat proses ini lebih mudah!
Mereka pikir baik atau kita pikir baik?
Nah, pertanyaan ini mudah dijawab kalau buku yang mereka suka juga baik menurut kita, baik dari sisi pesan moral maupun dari sisi pendidikan atau perkembangan keterampilan bahasa.
Seringkali, yang terjadi bukanlah seperti itu. Buku yang anak-anak suka adalah buku-buku penuh dengan lelucon dan lebih banyak gambar daripada kata. Buku, yang sejujurnya, terlihat konyol dan kurang ada makna.
Dalam situasi ini, ada beberapa hal yang bisa dipertimbangkan. Apakah anak-anak kita suka membaca? Seberapa percaya dirikah mereka dalam membaca? Saat mereka kurang tertarik membaca, dipaksa untuk membaca buku yang mereka anggap membosankan malah membuat mereka menjauh. Tetapi, kalau mereka memang suka baca, tanyalah apakah mereka mau mencoba baca buku yang sedikit berbeda dari jenis yang mereka sukai. Kalau jawabannya adalah ya, berikan mereka buku yang sedikit lebih sulit dan menantang bagi mereka.
Ketika ngobrol dengan mereka tentang bacaan mereka, perhatikanlah topik-topik yang membuat mereka bersemangat. Apakah fiksi atau realita? Ketika membeli buku untuk mereka, carilah yang topiknya sesuai dengan minat mereka atau memiliki elemen yang mereka suka. Contohnya, aku suka banget cerita-cerita yang ada unsur magic-nya dan juga majalah sains yang sangat informatif.
Dengan cara ini, sebagai orang tua, kita bisa mencari buku yang baik untuk anak-anak kita,
sekaligus menyesuaikannya dengan minat mereka agar mereka nggak tiba-tiba bosan membaca.
Good Children’s Book vs Children’s Literature
Mencari buku anak rasanya never ending, ya? Setiap beberapa tahun, semakin keterampilan membaca mereka meningkat dan minat mereka berubah, bacaannya pun berubah. Namun, jangan khawatir apalagi merasa down ketika buku pilihan kita tidak lagi jadi favorit.
Umumnya, buku anak-anak yang baik, sesungguhnya hanya buku anak-anak dan hanya cocok untuk dibaca oleh umur tertentu. Saat beranjak besar, dengan sendirinya mereka akan meninggalkan buku favorit masa kecilnya karena tidak lagi sesuai usia dan minat.
Namun, ada beberapa buku yang bukan sekadar buku anak yang baik, tapi merupakan sastra anak. Walaupun bisa dibaca oleh anak-anak, dari sisi penuturan bahasa, makna cerita maupun ilustrasi, buku-buku ini termasuk karya sastra, lho. Sebuah buku yang penuh dengan gambar belum tentu memiliki cerita yang dangkal karena ilustrasi yang baik akan mendalami makna ceritanya dan membuka imajinasi sang anak.
Salah satu contoh buku sastra anak “Where the Wild Things Are” oleh Maurice Sendak.
Buku bergambar ini ditulis dengan sangat teliti, baik dalam bahasa dan irama yang digunakan
oleh Sendak. Ceritanya tentang seorang anak yang mengamuk setelah disetrap. Setelah melepaskan emosinya dan tenang, ia kembali pada kasih sayang ibunya.
Semua elemen tersebut diperlihatkan jelas melalui kombinasi kata-kata dan ilustrasi yang melengkapi satu sama lain. Sungguh sebuah cerita yang sangat menghibur tak hanya bagi anak-anak, juga sangat berarti bagi orang dewasa.
What if I don’t like to read?
Answer: Find a book that you like to read!
Seringkali, ketika anak-anak nggak tertarik terhadap satu hal, itu karena ia melihat contoh dari orang tua yang juga nggak tertarik melakukannya. Sama halnya dengan membaca. Sulitkah membuat anak membaca kalau kita sendiri saja kurang menyukainya?
Kita bisa mulai membaca buku yang sesuai dengan minat kita. Jenisnya bisa apa saja, bisa buku anak-anak maupun orang dewasa. Walupun nggak membaca dengan anak-anak, ketika mereka melihat orang tuanya membaca dan terlihat serius, hal ini bisa memicu rasa penasaran dan membangun opini anak yang lebih positif terhadap membaca.
Saat memilih buku untuk anak pun, terutama ketika masih kecil dan perlu didampingi ketika membaca, intinya tetap sama! Carilah buku anak yang menarik untuk diri sendiri juga! You’ll be surprised ada banyak opsi buku anak yang masih bisa disukai oleh orang dewasa!
Banyak penulis buku anak umur 3-6 tahun sadar bahwa buku-buku ini juga akan dibaca orang tuanya karena anak-anak usia itu umumnya belum bisa membaca. Tak heran, para penulis berusaha untuk menulis buku yang berunsur lucu dan penuh dengan permainan kata (puns) yang bisa dinikmati para orang tua. Sama seperti permainan kata-kata di berbagai film Disney yang belum dimengerti sang anak sehingga mengajak/meminta orang tuanya ikut menonton agar bisa menjelaskan.
Nah, di luar sana, ada banyak buku yang lucu dan menarik tetapi juga baik untuk anak-anak kita. Kesimpulannya dalam mencari buku yang cocok bagi anak, it depends on your kids… and on you! Tergantung dengan kepercayaan diri sang anak dalam membaca – yang sudah lebih pede mungkin bisa diperkenalkan pada bacaan yang lebih bervariasi, tetapi yang belum begitu pede atau belum suka membaca bisa diberikan bacaan yang sesuai dengan minat mereka.
Jangan takut untuk memilih buku yang kalian sendiri akan suka baca juga, karena itu bisa menjadi sumber sukacita bersama antara orang tua dengan anak! [IM]