Solusi Inovatif Di Hari Badak Sedunia – Menyelamatkan Badak Dengan Limbah Singkong

469
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Tanggal 22 September ditandai sebagai Hari Badak Sedunia. Hutan Indonesia adalah rumah bagi spesies Badak yang paling terancam punah di planet ini dengan kurang dari 80 Badak Sumatera dan 75 Badak Jawa yang tersisa. Ini berarti spesies unik dan penting ini bisa punah dalam hidup kita dan solusi inovatif diperlukan untuk memastikan hal itu tidak terjadi.

Yayasan Indonesia Badak Inisiatif atau yang dikenal dengan Indonesian Rhino Initiative  (IRI) telah mengembangkan solusi berbasis lokal yang bertujuan melindungi habitat hutan Badak Sumatera melalui program pengembangan mata pencaharian dengan menggunakan limbah singkong lokal. Program ini telah menyatukan masyarakat sekitar Taman Nasional Way Kambas di Sumatera, yang merupakan rumah bagi sekitar 20 Badak Sumatera dan habitat prioritas tinggi bagi banyak megafauna lainnya seperti Gajah dan Harimau.

Sebagian besar Rumah Tangga di sekitar Taman Nasional memelihara ternak untuk menghasilkan pendapatan tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi keluarga mereka. Dengan demikian, kebutuhan akan pakan ternak menjadi tinggi dan hal ini sering kali mengakibatkan sumber daya untuk pakan tersebut diambil langsung dari habitat taman nasional yang penting. IRI mengidentifikasi peluang untuk memanfaatkan limbah sisa yang dihasilkan dari pertanian singkong lokal untuk memberi makan ternak keluarga, menggunakan mesin pengolah yang dirancang khusus. Masyarakat yang menggunakan limbah dan mesin tersebut telah membuat kesepakatan untuk tidak memasuki Taman Nasional untuk mengambil makanan bagi ternaknya.

Proyek percontohan telah  sukses dengan lebih dari 46 anggota menggunakan mesin pengolah. IRI berharap dapat memperluas proyek dan menjangkau lebih banyak masyarakat dengan membangun gudang sentral dan membeli mesin yang lebih besar untuk mengakomodasi penggunaan oleh ratusan masyarakat setempat. Pendanaan sederhana sekarang sedang dicari untuk ekspansi ini.

“Program ini telah memberikan hasil positif bagi mata pencaharian masyarakat, perlindungan habitat Badak dan mendidik masyarakat setempat tentang melestarikan hutan. Penting bagi kami untuk bekerja secara langsung dengan masyarakat setempat untuk menciptakan solusi inovatif untuk mendukung konservasi Badak Sumatera dan dapat meningkatkan solusi ini untuk dampak yang lebih besar” kata Hanif, Direktur Eksekutif IRI.

Populasi badak diperkirakan telah berkurang 95% selama dua abad terakhir, didorong oleh dampak manusia termasuk perburuan, perdagangan satwa liar ilegal dan fragmentasi habitat. Pada Hari Badak Sedunia, Anda dapat membantu mendukung populasi Badak terakhir yang tersisa di Indonesia dengan berdonasi ke Indonesian Rhino Initiative (IRI) – https://www.rhinoinitiative.org/ [IM]

 

 

Previous articleKonJen RI Sydney Baru, Vedi Kurnia Buana Sapa Masyarakat dan Diaspora Indonesia
Next articlePeta Jalan Menuju Pembukaan Kembali NSW Saat Mencapai 80 Persen Vaksinasi