Saling Menghormati adalah Modal Dasar dalam Hubungan Indonesia-Vanuatu

2428
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

PORT VILLA, Vanuatu: Prinsip saling menghormati dan prinsip non-intervensi adalah modal dasar bagi pengembangan hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Vanuatu untuk ke depannya.

Pernyataan ini disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, Y. Kristiarto S. Legowo, ketika menyerahkan Surat-surat Kepercayaan (Credential Letters) kepada Presiden Republik Vanuatu, Pastor Obed Moses Tallis di State House, Port Vila, pada tanggal 5 Mei 2018 pukul 10.00 waktu setempat.

Dubes Kristiarto menekankan bahwa Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan Vanuatu, antara lain sama-sama sebagai negara kepulauan. Founding fathers dari kedua negara juga sama-sama gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan.

Indonesia dan Vanuatu merupakan negara demokratis dan pecinta damai yang telah berperan aktif di kawasan. Hal ini dibuktikan dengan peranan Indonesia sebagai tuan rumah bagi Sekretariat ASEAN. Sementara, Vanuatu menjadi tuan rumah bagi Melanesian Spearhead Group (MSG).

“Banyaknya kesamaan tersebut perlu dimanfaatkan dalam pengembangan hubungan dan kerjasama kedua negara di masa mendatang”, ujar Dubes Kristiarto.

Lima provinsi di bagian Timur Indonesia, yang menjadi rumah bagi 11 juta orang warga Indonesia etnis Melanesia, tidak hanya menjadi perekat yang ideal dalam menjalin people-to-people contact yang lebih dekat dengan Vanuatu, namun juga dapat menjadi pintu gerbang Vanuatu untuk masuk ke pasar Indonesia maupun ASEAN.

Dubes RI kembali menyampaikan komitmen Pemerintah RI untuk terus membangun hubungan baik dengan Vanuatu berdasarkan prinsip-prinsip fundamental sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB. Hubungan yang lebih erat antara Indonesia dan Vanuatu dipastikan akan berkontribusi bagi keamanan, kesejahteraan dan stabilitas di kawasan yang lebih luas.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Obed Moses Tallis menyampaikan salamnya kepada Presiden RI, Joko Widodo dan berharap untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, khususnya untuk memperluas peluang kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi.

Presiden Vanuatu juga menyampaikan apresiasinya yang tinggi terhadap bantuan yang diberikan oleh Indonesia, termasuk diantaranya berbagai kerjasama teknik. Presiden Vanuatu juga menyampaikan ucapan terima kasihnya atas bantuan kemanusiaan yang diberikan Indonesia saat Vanuatu dilanda Topan Pam di tahun 2015.

Selain itu, mempertimbangkan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar, Presiden Obed Moses Tallis berpandangan bahwa banyak hal yang dapat dipelajari Vanuatu dari Indonesia.

Presiden Vanuatu juga mendorong agar dapat dimulai kerjasama yang erat antara ASEAN dengan MSG.

Usai menyerahkan Surat-Surat Kepercayaan, Dubes RI kemudian melakukan pemeriksaan barisan kehormatan dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh marching band militer Vanuatu. Hal ini merupakan bagian dari upacara penghormatan yang diberikan oleh Pemerintah Vanuatu kepada Dubes RI dalam kesempatan pertamanya berkunjung ke Vanuatu.

Setelah menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada Presiden Vanuatu, Dubes RI juga telah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Charlot Salwai, Wakil Perdana Menteri Bob Loughman, Menlu Ralph Regenvanu, Presiden Malvatumauri (Dewan Adat) Chief Seni Mao Tirsupe, jajaran Chamber of Commerce and Investment Vanuatu, maupun media dan tokoh masyarakat Vanuatu lainnya.

Hubungan bilateral antara Indonesia dengan Vanuatu telah terjalin sejak tahun 1995. Sebagai salah satu negara kepulauan di Pasifik Selatan, Vanuatu memiliki potensi untuk menjadi pasar non-tradisional bagi produk dan investasi Indonesia. Selain itu, terdapat berbagai kesempatan pengembangan kerjasama yang saling menguntungkan, antara lain di bidang pariwisata dan pengembangan konektivitas.

Baik Indonesia maupun Vanuatu juga telah menjalin kerja sama melalui Melanesian Spearhead Group (MSG), sebuah organisasi regional di kawasan Pasifik Selatan. Sebagai associate member MSG, Indonesia berkomitmen mendukung pengembangan ekonomi dan pembangunan di Pasifik Selatan, termasuk Vanuatu, melalui berbagai program kerjasama teknis dan pengembangan kapasitas.

 

Previous articleKebanyakan Makan Fast Food Bisa Turunkan Daya Ingat
Next articleEpilogue