“Indonesia bukan sekedar pasar bagi Australia. Indonesia juga kaya gagasan dan merupakan basis produksi yang sangat potensial bagi perusahaan Australia,” demikian disampaikan Acting Konsul Jenderal RI Sydney Hermanus Dimara pada pertemuan dengan Anthony Penney, Executive Director for Industry and Government Engagement, Business South Australia (Business SA) di Adelaide, Selasa (23/01/2018). Turut hadir dalam pertemuan ini Konsul Ekonomi KJRI Sydney Silvia Malau.
Business SA merupakan kamar dagang dan industri Australia Selatan yang telah berdiri sejak 1839. Organisasi ini memiliki sekitar 3500 anggota yang sebagian besar berskala kecil dan menengah.
Pertemuan dengan Business SA ini bertujuan untuk mendorong penguatan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Australia Selatan, khususnya dalam kerangka Kerja Sama Provinsi Bersaudara Jawa Barat-Australia Selatan yang telah terjalin sejak tahun 2015. Kunjungan Acting Konjen Hermanus dan tim KJRI Sydney ke Australia Selatan bertepatan dengan rencana kunjungan kerja Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ke Adelaide tanggal 24-26 Januari 2018 guna menindaklanjuti kerja sama bersaudara dimaksud.
Dalam perbincangan tim KJRI Sydney dengan Business SA, sejumlah sektor, seperti agribisnis, pariwisata, makanan dan minuman (mamin), ekonomi digital /fintech, serta pendidikan dan vokasi disebut sebagai area kerja sama potensial untuk dikembangkan lebih lanjut oleh Indonesia dan Australia Selatan.
Selama tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, sektor pariwisata berhasil menjadi lima besar penyumbang devisa Indonesia. “Kami mengajak pengusaha Australia Selatan untuk memanfaatkan peluang bisnis di sektor pariwisata, khususnya di 10 destinasi beyond Bali dan proyek pembangunan marina di berbagai daerah di Indonesia”, ujar Acting Konjen Hermanus.
Dengan populasi kelas menengah Indonesia yang terus tumbuh dan gaya hidup modern, Indonesia juga menawarkan peluang menjanjikan di sektor mamin. Kepada Business SA, Hermanus menjelaskan pesatnya pertumbuhan industri mamin nasional yang dapat terlihat dari menjamurnya restoran dan kafe di Indonesia.
Realisasi investasi langsung (FDI) asal Australia di sektor hotel dan restoran terus meningkat. Pada kurun Januari-September 2017, realisasi FDI di sektor ini tercatat mencapai USD26,7 juta dengan 126 proyek investasi, sementara pada tahun 2015 mencapai USD5,7 juta dengan 75 proyek. Gerai kafe Toby’s Estate asal Australia termasuk yang telah sukses memperluas usahanya ke Indonesia.
Peluang lain yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia adalah kelangkaan sejumlah profesi di Australia Selatan, seperti arsitek dan juru masak, yang dapat dimanfaatkan oleh tenaga kerja Indonesia.
Menurut Penney, Indonesia memang menjadi salah satu negara yang menjadi perhatian para pebisnis Australia Selatan. “Perkembangan kelas menengah di Indonesia berarti penting bagi sektor pariwisata dan pendidikan di Australia Selatan,” ujar Penney. Namun, Business SA juga memandang penting kerja sama di bidang perikanan yang menjadi salah satu sektor unggulan negara bagian yang dikenal sebagai “City of Festivals” ini.
Business SA mengundang partisipasi Indonesia pada kegiatan International Trade Expo di Adelaide tahun 2019 dan siap bekerja sama dalam berbagai kegiatan bisnis dengan KJRI Sydney. (KJRI Sydney)