Peresmian FORUM OF SOUTH EAST MUSLIMS IN AUSTRALIA (FORSEAMA)

1286
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Pada hari Kamis petang 22 Juni 2017 bertempat di Hurstville Entertainment Centre telah berlangsung acara peresmian terbentuknya organisasi aliansi dari Masyarakat Muslim yang berlatar belakang Asia Tenggara, 10 negara yang tergabung dalam ASEAN (Association of South East Asian Nations) yaitu Brunei, Cambodia, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Philippine, Singapore, Thailand, Vietnam. Organisasi aliansi tersebut dinamakan FORSEAMA (FORUM OF SOUTH EAST ASIAN MUSLIMS IN AUSTRALIA).

Forum ini lahir dari kesepakatan masyarakat Muslim dari Negara-negara tersebut yang kemudian membentuk Preparatory Committee of the establishment of South East Asian Muslims yang diprakarsai dan diketuai oleh Dr Amin Hady dari Indonesia. Committee ini bekerja selama satu setengah tahun untuk menyusun details dari Forum tersebut yang mencakup Visi, Misi, Struktur kepengurusan dan lain-lain yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi.

Acara dimulai dengan berbuka puasa bersama, dihadiri oleh tidak kurang dari 200 orang dari para tokoh dan anggota komunitas Muslim dari masing-masing negara, para tamu undangan baik dari pemerintah Australia maupun perwakilan Diplomatik di Sydney.

Dalam kata sambutannya Dr Amin Hady antara lain menyebutkan bahwa Forum aliansi ini lahir melalui proses yang cukup panjang, mulai penjajakan awal ditingkat akar rumput dan para tokoh masyarakat, kemudian dukungan yang diperoleh baik dari Pemerintah Australia tingkat federal maupun state, dan kemudian sambutan positif dari perwakilan beberapa Negara ASEAN termasuk Indonesia, Malaysia dan Brunei yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Diantara faktor yang mendorong lahirnya Forum ini adalah untuk mempromosikan kultur dan tradisi Asia, membantu masyarakat anggota untuk mencapai tujuan organisasi masing-masing, serta mendorong mereka untuk hidup secara harmoni dalam tatanan masyarakat multikultural di Australia.

Yang tidak kalah pentingnya, disebutkan oleh Dr Amin Hady adalah untuk meneguhkan dan mempromosikan nilai-nilai Islam yang sejati yang berkarakter kedamaian, toleran dan moderat serta inclusive sesuai dengan misi yang dibawakan Al-Qu’an sebagai “rahmatan lil-alamien” (rahmat semesta alam).

Selanjutnya dalam sambutan tertulisnya, Menteri Federal for Social Services and Multiculturalism Senator Zed Seselja menyatakan antara lain permintaan maafnya tidak bisa hadir karena tidak bisa meninggalkan Sidang Parlemen.

Penduduk beragama Islam telah menjadi bagian dari sejarah Australia selama lebih dari dua dasa warsa dan pembentukan FORSEAMA akan memperkuat keberagaman suara Muslim di Australia dengan budaya dan tradisi dari wilayah kita. Keberagamaan kebudayaan komunits akan sangat bermanfaat untuk masyarakat Australia.

Sementara Konsul Jenderal RI Bapak Yayan GM Mulyana dalam sambutannya menyatakan bahwa pendirian FORSEAMA sangat tepat waktu dimana jumlah orang muslim yang berasal dari Asia Tenggara telah meningkat dan menjadi bagian dari 600,000 multikultural muslim di Australia. Beliau juga berharap agar muslim dari Asia Tengara secara kolektif dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap multikulturalisme, harmoni, saling menghargai dan menghadirkan Islam yang rahmatan lilálamin sebagai mana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Puncak acara malam itu adalah dilakukannya penandatanganan PIAGAM PENDIRIAN FORSEAMA oleh para wakil masyarakat Muslim Negara-negara ASEAN, disaksikan oleh Konsul Jenderal RI dan Pendiri FORSEAMA.

Previous articleGaruda Indonesia Raih “World’s Best Cabin Crew” Untuk Keempat Kalinya
Next articleDelegasi Australia Di Kongres Diaspora Indonesia CID4