Perayaan Natal KJRI Sydney 2024 “Jingle and Mingle”: Mempererat Kebersamaan dan Rasa Kemanusiaan

68
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Dalam semangat kebersamaan dan keberagaman, Konsulat Jenderal Republik Indonesia Sydney menyelenggarakan perayaan Natal bertajuk “Jingle and Mingle” di Wisma Indonesia. Acara ini menjadi momen istimewa yang dihadiri oleh sekitar 250 tamu undangan, termasuk tokoh masyarakat, pemimpin agama, pelajar, profesional serta komunitas dan diaspora Indonesia dari berbagai latar belakang profesi dan keyakinan.

Dalam sambutan pembukanya, Konsul Jenderal RI Sydney, Vedi Kurnia Buana, menyampaikan pesan Natal 2024 dengan tema “Marilah kita sekarang pergi ke Betlehem,” yang mencerminkan ajakan untuk memperkuat solidaritas, mempererat hubungan antarumat manusia, serta menghadirkan optimisme dalam menghadapi tantangan global.

“Natal bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga waktu yang tepat untuk merenungkan makna mendalam dari kebersamaan dan cinta kasih. Saya berharap komunitas diaspora Indonesia di Sydney dapat terus menjaga harmoni, saling menghormati, dan berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih damai dan inklusif,” ujar Konjen Vedi.

Lebih jauh, Konjen Vedi menyoroti pentingnya pluralisme sebagai landasan yang kokoh dalam menjaga persatuan di tengah perbedaan. “Pluralisme adalah kekayaan yang harus kita rawat. Dengan saling menghormati keyakinan, tradisi, dan budaya masing-masing, kita dapat hidup berdampingan dengan damai. Ini adalah kekuatan yang membuat kita semakin kuat sebagai sebuah bangsa,” tambah Konjen Vedi.

Pesan kerukunan juga ditekankan dalam Refleksi Natal yang disampaikan oleh Romo Agustinus Handoko, Chaplain dari Catholic Indonesian Community. Romo Handoko menggarisbawahi bahwa semangat Natal tidak hanya dirayakan oleh umat Kristiani, tetapi menjadi momen refleksi untuk semua, guna mempererat hubungan kemanusiaan di atas perbedaan. “Semangat Natal adalah semangat cinta kasih yang melampaui batas keyakinan. Ini adalah saat yang tepat untuk mengingat bahwa kita semua adalah bagian dari keluarga besar kemanusiaan, di mana saling pengertian dan kerja sama menjadi kunci menghadapi tantangan bersama,” ujar Romo Handoko dengan penuh semangat.

Ia juga menambahkan bahwa harmoni antarumat beragama menjadi fondasi yang sangat penting bagi masyarakat yang damai dan maju. “Toleransi adalah dasar untuk mewujudkan dunia yang harmonis. Ketika kita menghormati satu sama lain, kita sedang membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang,” tutup beliau.

Acara yang berlangsung penuh kehangatan ini dimeriahkan dengan penampilan vocal group dari komunitas Bonapasogit dan staf KJRI Sydney beserta anggota keluarganya. Di samping itu, juga disampaikan sosialisasi pelindungan WNI oleh Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler, yang salah satunya kembali menyampaikan pentingnya lapor diri bagi WNI yang tinggal di Australia lebih dari 6 bulan.

Sepanjang acara berlangsung para tamu undangan disuguhkan beragam hidangan khas Indonesia seperti bakso, mie goreng, nasi goreng, siomay, cendol dan berbagai kudapan tradisional lainnya. Hidangan ini tidak hanya menggugah selera, tetapi juga menjadi simbol kekayaan budaya Indonesia yang tetap hidup dan berkembang di tanah perantauan.

Banyak tamu memberi apresiasi atas atmosfer acara yang hangat, harmonis, dan inklusif. Salah seorang pelajar Indonesia yang tengah menempuh studi di Sydney, mengungkapkan rasa bahagianya dapat menghadiri acara ini. “Acara ini membuat saya merasa seperti di rumah. Saya merasa sangat bangga dengan kehangatan dan kebersamaan yang selalu ada di antara orang Indonesia, bahkan di luar negeri,” ujarnya.

Perayaan “Jingle and Mingle” tahun ini menjadi bukti nyata bahwa keberagaman dapat dirayakan dalam suasana yang meriah dan harmonis. KJRI Sydney berharap acara ini dapat menjadi inspirasi bagi komunitas diaspora Indonesia di seluruh dunia untuk terus menjaga hubungan baik antarsesama, memperkuat solidaritas, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan.

“Dengan semangat Natal, kita diajak untuk melangkah bersama, membangun harapan, dan menciptakan dunia yang lebih baik. Saya percaya bahwa diaspora Indonesia, di mana pun berada, memiliki peran penting dalam memperkenalkan nilai-nilai luhur Indonesia kepada dunia,” pungkas Konjen Vedi.

Di penghujung acara, Konjen Vedi dan Romo Agustinus Handoko juga mengajak semua hadirin untuk memperingati peristiwa tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004. “Hari ini, kita mengenang tragedi yang telah mengubah banyak kehidupan. Mari kita mendoakan para korban dan keluarga yang ditinggalkan, serta memberikan dukungan kepada mereka yang masih dalam proses pemulihan. Semangat kebersamaan yang kita rayakan di sini juga menjadi pengingat akan pentingnya saling mendukung, terutama di saat-saat yang penuh tantangan,” ujar Romo Agustinus Handoko dengan penuh haru.

KJRI Sydney berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan yang mempererat komunitas diaspora Indonesia, menjaga identitas budaya, dan memperkuat hubungan antarbangsa melalui kebersamaan yang harmonis. Dengan semangat Natal, mari kita terus menjalin harapan untuk masa depan yang lebih cerah, damai, dan penuh cinta kasih. [IM]

Previous articleHarmony Angklung Berbagai Bangsa Semarakan Perayaan Hari Angklung Sedunia di Wisma Duta RI Canberra