Pelajar Indonesia Berbagi Pengalaman Belajar Di Sydney

865
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Tiga pelajar dari Indonesia dipilih sebagai bagian dari 30 pelajar yang akan bergabung dalam program menarik baru yang akan dimulai di Sydney untuk menyoroti kehidupan para pelajar.

Program ini, yang disebut My UniLife, diselenggarakan oleh UTS Insearch, jalur masuk ke University of Technology Sydney (UTS), menggunakan media sosial untuk menampilkan gaya hidup dan pengalaman unik yang dapat dinikmati para mahasiswa di Sydney.

Kepala Bagian Pemasaran UTS Insearch, Ibu Bernice Lester, mengatakan bahwa para pelajar memberikan informasi berharga yang dapat membantu pelajar lain.

“Pelajar dari Indonesia mungkin sedang berpikir untuk studi di sebuah universitas di luar negeri dan belum berkesempatan untuk mengetahui seperti apa kehidupan sehari-hari di kota itu,” kata Ibu Lester.

“Program My UniLife memberi kesempatan ini bagi para pelajar dan orangtua untuk melihat seperti apa belajar di Sydney itu, melalui kacamata para pelajar. Mereka dapat bertanya kepada pelajar yang ada sekarang tentang belajar di UTS, misalnya, cara mereka berangkat ke kampus setiap hari, apakah mereka dapat menemukan makanan Indonesia dengan mudah atau cara mendapatkan teman di kota baru.”

“Duta pelajar kami juga memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kecakapan kepemimpinan, membangun jaringan, dan komunikasi melalui peran mereka sebagai duta pelajar. Salah satu alasan utama mereka bergabung dengan program ini adalah untuk membantu pelajar lain selagi pelajar itu menimbang pilihan-pilihan belajar di luar negeri,” katanya.

Cindy dari Jakarta berkata bahwa tinggal di Sydney memungkinkan dia untuk mengejar impiannya.

Cindy (@utsinsearch_cindy)

“Saya dulu bermimpi untuk mengejar karier di bidang hubungan masyarakat dan belajar di Sydney telah membantu saya mewujudkan mimpi itu. Sejak saya tiba di sini, saya mendapat kesempatan untuk bekerja magang di firma humas,” kata Cindy.

Mahasiswi Bisnis, Nathalie, berkata bahwa sistem pendukung UTS yang bagus bagi para pelajar internasional membuat transisi ke kehidupan di Sydney menjadi mudah.

“Selalu ada seseorang yang dapat diajak bicara tentang studi. Saya dapat memetik manfaat dengan adanya seorang mentor sebaya (peer mentor) yang juga pelajar, yang membantu saya belajar,” kata Nathalie.

Nathalie (@utsinsearch_nathalie)

“Ada Pusat Pelajar (Student Centre) untuk membantu kita dengan beban studi serta menjawab pertanyaan apa pun tentang kehidupan di Sydney.”

Sherline, mahasiswi design dari Jakarta, memberikan saran bagi calon pelajar untuk menggunakan waktu dengan baik ketika belajar.

Sherline (@utsinsearch_sherline)

“Penting bagi calon pelajar untuk mempelajari satu hal dalam satu waktu dan jangan berharap untuk mengingat semua yang mereka pelajari di kelas secara langsung. Sebagai mahasiswi design saya belajar dengan cara yang sulit, saya meninggalkan tugas portofolio design untuk di kerjakan nanti. Kemudian ketika saya memulainya, tugas saya sudah menumpuk” kata Sherline.

Ibu Lester berkata bahwa dengan lebih dari 30 pelajar yang terpilih untuk program sukarela ini, termasuk tiga dari Indonesia, kemajuan akademis, minat ekstrakurikuler dan antusiasme para pendaftar untuk saling berbagi cerita kehidupan mereka sebagai pelajar internasional tampak sangat nyata.

“Kami sangat bangga akan para pelajar kami dan apa yang akan mereka capai, dan saya sangat senang bahwa para pelajar di Indonesia akan dapat melihat kisah-kisah mereka terungkap melalui program My UniLife.”

Duta My UniLife dari Indonesia menggunakan Instagram untuk berkomunikasi dengan calon-calon pelajar tentang UTS dan kehidupan di Sydney.

Anda bisa mengikuti Cindy (@utsinsearch_cindy), Nathalie (@utsinsearch_nathalie) dan Sherline (@utsinsearch_sherline) di Instagram atau kunjungilah My UniLife

Previous articlePesan Keselamatan dari Fire and Rescue NSW
Next articleGemulainya Gerakan Canting Peserta Workshop Batik di Canberra