Sebanyak 38 personil bantuan kemanusiaan Indonesia yang terdiri atas 26 personil Satuan Setingkat Peleton (SST) Zeni TNI Angkatan Darat, 6 personil Marinir, 4 personil Fasilitas Konstruksi TNI Angkatan Udara, dan 2 personil Pusat Kesehatan TNI tiba di Royal Australian Air Force (RAAF) Base Richmond, New South Wales, pada tanggal 2 Februari 2020 dalam rangka pemberian bantuan kemanusiaan kepada Australia untuk menangani kebakaran hutan dan lahan yang telah menimpa Australia selama beberapa waktu terakhir.
Pasukan bantuan dari TNI tersebut diterjunkan di wilayah Blue Mountain, New South Wales, untuk membantu penanganan dan pembersihan lahan yang terbakar akibat bencana kebakaran lahan tersebut. Saat tiba di Australia, personil disambut oleh Dubes RI untuk Australia merangkap Vanuatu, Kristiarto Legowo, beserta Konjen RI Sydney Heru Subolo serta Brigadier Mick Garraway, Commander Joint Task Force New South Wales (1110) dan Regimental Sergeant Major David Trill.
Atase Pertahanan RI Laksma TNI Agus Rustandi serta perwakilan Badan Nasional Penanggulangan Bencana RI selaku Tim Aju dan Penilaian Bantuan serta unsur Australian Defence Force juga turut menyambut.
Pada sambutannya sewaktu penerimaan personil bantuan kemanusiaan, Dubes Kristiarto Legowo menyampaikan bahwa: “Pemberian bantuan kemanusiaan Indonesia merupakan perwujudan dari persahabatan dan kemitraan yang sejati antara Indonesia dan Australia, sekaligus juga amanat konstitusi.”
Kerja sama antara kedua negara melalui pemberian bantuan kemanusiaan memiliki sejarah panjang, dimulai dari pemberian bantuan Indonesia pada saat topan Tracy di Darwin tahun 1947 sampai pemberian bantuan Australia pada saat tsunami Aceh dan Nias tahun 2004 serta gempa dan tsunami Sulawesi tahun 2019. Sebagaimana diketahui, bencana kebakaran hutan dan lahan atau yang lebih dikenal sebagai bushfires, telah menimpa Australia sejak triwulan ketiga tahun 2019. Bushfires disebabkan oleh musim kemarau yang berkepanjangan serta cuaca panas yang sangat ekstrim. Lebih dari 7,7 juta hektar lahan telah terbakar di Australia akibat bencana ini, dengan korban jiwa setidaknya 33 orang serta lebih dari 2.000 rumah dan bangunan terbakar beserta ribuan orang menjadi pengungsi.
Diharapkan bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh Indonesia tidak hanya dapat meringankan Australia dari bencana yang dilandanya, tetapi juga dapat memperkuat komitmen hubungan bilateral kedua negara untuk ke depannya. [IM/Sumber:KBRI Canberra]