Home Series All Things Local Nostalgia Di Kota Sydney

Nostalgia Di Kota Sydney


Beberapa purnama telah berlalu sejak aku meninggalkan Sydney (ealah, emangnya Rangga #buatyangngertiaja). Ketika ngobrol bersama teman-temanku yang pernah tinggal di Sydney, beberapa hal muncul dalam pembicaraan kami yang biasanya diawali dengan –

“Eh inget ga waktu kita…”
Banyak kenangan yang kami alami di kota Sydney sebagai pelajar dan perantau yang kemudian menjadi penghuni sementara. Inget nggak, waktu kita road trip? Inget nggak, waktu kita malem-malem pulang dari library nyari makan? Inget nggak, belanja di Woolies nyari barang-barang diskon? Banyak haru-biru pula, seperti inget nggak, waktu kita harus manggil locksmith? Inget nggak, pas tiba-tiba dapet surat tilang? Inget nggak, waktu summer serasa di oven? Kenangannya banyak yang ingin diulang.

“Kangen, yah, sama…”
Kalau aku kangen banget, sih, sama public transport di Sydney. Rasanya, dulu take it for granted betapa mudahnya lalu lalang ke suburb-suburb pakai train atau bus. Hop on ferry dan berkelana entah ke mana. Naik metro baru, melewati kemacetan kota. Bahkan, awal-awal naik mobil rasanya mual juga, maklum sudah setahun lebih hampir nggak pernah naik mobil! Enaknya pula, udara di sana kalau jalan kaki rasanya segar dan tidak takut dijambret!

Beberapa temanku bernostalgia dengan masa-masa kuliah yang meski dipenuhi assignment, tapi tidak diliput kecemasan kerja dan bayang-bayang dipotong gaji. Ngomong-ngomong gaji, sempet terkejut juga mendengar rata-rata gaji di Indonesia maupun kultur kerja yang nggak sesantai di Sydney.

Pastinya, kita semua selalu balik lagi ngomongin kota Sydney dan makanannya. Kangen jalan-jalan di taman, main di pantai, road trip, dan mengunjungi ikon-ikon kota Sydney, bak turis yang pertama kali datang. Aku kangen banget ke suburb-suburb, melihat culture dan sejarahnya yang beragam dengan ciri khasnya masing-masing. Aku rindu berada di universitasku, terutama dengan banyaknya postingan musim kemarau di social media (meski bukan musimnya juga, sih, di Sydney). Kalau makanan sudah dibahas di edisi bulan lalu, dan jujur makin nambah pula yang dikangenin!

Oiya, kangen wifi -nya juga yang cepat!!

“Kalau ke Sydney lagi mau…”
Aku mau mampir ke art shop, mau bertemu teman-teman di sana, mau keliling ke suburb-suburb, mau road trip, mau jalan sebanyak mungkin, mau naik kereta sampai ke ujungnya! Pacarku bilang, kalau ke Sydney lagi mau, deh, santai aja di apartemen, ke Woolies, lalu masak, throwback masa kuliah. Lucu juga, ya, kalau mengingat awal pergi ke Sydney, banyak hal yang pengen dicoba. Sekarang, ketika sudah berpisah dengan kota ini, tak sabar untuk kembali dan mengalami kembali yang sudah dilalui.

Seandainya bisa kembali ke Sydney. Seandainya cepat berlalu pandemi ini. Seandainya cepat ketemu vaksinnya supaya travel restriction diangkat… supaya bisa kembali ke kota Sydney lagi.

Bagi kalian yang masih ada di Aussie, nikmati, ya 😉 [IM]

Exit mobile version