Minuman Berenergi dan Hubungannya dengan Serangan Jantung

278
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Minuman energi semakin populer, terutama di kalangan dewasa muda. 

Tigapuluh persen remaja Amerika Serikat (AS) kini diperkirakan mengonsumsi minuman energi secara rutin. Meskipun minuman energi dipromosikan sebagai cara untuk meningkatkan fisik atau mental, mengonsumsi minuman ini secara berlebihan dikaitkan dengan efek samping kardiovaskular, termasuk peningkatan tekanan darah, penyakit jantung, dan serangan jantung.

Berikut sejumlah hal yang perlu kita ketahui tentang hubungan antara minuman energi dan serangan jantung.

Kadar Gula Tinggi
Minuman energi mengandung kafein dan gula dalam jumlah sedang hingga tinggi, serta berbagai bahan perangsang seperti guarana, taurin, karnitin, dan ginseng. Data menunjukkan asupan kafein harian maksimum yang direkomendasikan adalah 100 miligram (mg) per hari untuk remaja dan 400mg per hari untuk orang dewasa. Namun beberapa minuman energi mengandung lebih dari 500mg kafein, yang dapat menyebabkan keracunan kafein. Bahan herbal seperti guarana juga mengandung kafein dalam jumlah tinggi.

Meskipun mengonsumsi kafein dalam jumlah rendah hingga sedang dianggap aman, asupan kafein dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Bahan lain seperti taurin dan ginseng memiliki efek stimulasi yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan dalam dosis tinggi, terutama bila dikombinasikan dengan kafein. Penelitian menunjukkan bahwa banyak minuman energi mengandung bahan-bahan tersebut dalam jumlah berlebihan. 

Misalnya, beberapa minuman energi mengandung lebih dari 10 kali lipat asupan taurin harian yang direkomendasikan. Mengutip Healthline, tinjauan pada 2017 menemukan bahwa konsumsi minuman berenergi berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kardiovaskular, termasuk aritmia, serangan jantung, dan infark miokard. Para peneliti mencatat bahwa kasus-kasus ini biasanya melibatkan konsumsi minuman energi berlebihan dalam waktu singkat, sering kali dikombinasikan dengan alkohol atau stimulan lainnya.

Namun, meskipun ada hubungan antara konsumsi minuman berenergi berlebihan dan gagal jantung, tidak ada cukup bukti untuk menentukan hubungan sebab-akibat. Diperlukan lebih banyak penelitian mengenai keamanan konsumsi minuman energi dan efek sinergis dari kombinasi bahan-bahannya.

Bisa Merusak Jantung?
Penelitian menunjukkan konsumsi minuman energi secara berlebihan dapat merusak jantung dalam beberapa cara berbeda, sehingga menyebabkan berbagai masalah kardiovaskular, antara lain:

– Fibrilasi Atrium
Fibrilasi atrium adalah jenis aritmia jantung, atau irama jantung atipikal yang paling umum. Hal ini dapat menyebabkan detak jantung yang cepat dan berdebar-debar atau sesak napas dan merupakan penyebab utama stroke pada jantung. Laporan kasus tahun 2011 menggambarkan dua remaja laki-laki sehat berusia 14 dan 16 tahun yang menderita fibrilasi atrium setelah mengonsumsi minuman energi. Salah satunya mengonsumsi alkohol bersamaan dengan minuman energi.

– Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi, mencakup komplikasi seperti kerusakan pembuluh darah, stroke, dan serangan jantung. Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa minuman energi meningkatkan tekanan darah, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada pasien hipertensi.

– Aritmia
Aritmia jantung disebabkan oleh masalah pada sistem kelistrikan jantung, yang mengatur detak jantung. Hal ini dapat menyebabkan jantung berdetak terlalu lambat atau terlalu cepat. Tinjauan tahun 2021 menemukan konsumsi minuman energi secara berlebihan dapat mengganggu sistem kelistrikan jantung dalam beberapa cara, yang menyebabkan peningkatan detak jantung saat istirahat. 

Para penulis mencatat bahwa perubahan ini mungkin mengkhawatirkan bagi orang-orang dengan faktor risiko tertentu, seperti diabetes, riwayat keluarga penyakit kardiovaskular, dan gagal jantung. Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk kebutuhan tubuh.

Gejala Serangan Jantung
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC), gejala utama serangan jantung meliputi:

• Nyeri atau ketidaknyamanan dada, yang mungkin berlangsung lebih dari beberapa menit dan terasa seperti tekanan yang tidak nyaman
• Lemas atau pusing
• Keringat dingin
• Nyeri atau ketidaknyamanan pada rahang, leher, atau punggung
• Nyeri atau ketidaknyamanan pada salah satu atau kedua lengan atau bahu
• Sesak napas berlebihan
• Gejala lain dari serangan jantung mungkin termasuk kelelahan yang tidak biasa, mual, atau muntah.

Saat ini tidak ada konsensus mengenai jumlah minuman energi yang dapat menyebabkan serangan jantung. Hal ini mungkin bergantung pada banyak faktor, termasuk bahan-bahannya, usia seseorang, kondisi medis lain yang mungkin kamu miliki, dan riwayat kesehatan. Sebuah studi pada 2024 mencatat ada kejadian orang yang mengalami serangan jantung setelah mengonsumsi minuman energi. [IM]

Previous articleTemukan Petualangan Seru Saat Liburan Sekolah di Museum Maritim Nasional Australia
Next articleKebahagiaan dan Kesehatan Mental