Merajut Hilangkan Depresi

1529
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Bagi sebagian orang, merajut mungkin terasa seperti kegiatan yang rumit. Butuh ketekunan, ketelitian, kesabaran, dan hal detil lainnya. Alhasil, jangankan berurusan dengannya, memikirkannya saja sudah enggan. Di luar semua persyaratan itu, tahukah Anda bahwa merajut sesungguhnya memiliki banyak manfaat, khususnya bagi kesehatan? Ya, tak hanya sekadar hobi yang dapat melatih keterampilan tangan, merajut juga disebut-sebut dapat mencegah depresi.

Sebuah studi yang diterbitkan “The British Journal of Occupational Therapy” mengungkap fakta bahwa pergerakan repetitif atau berulang saat merajut dapat melepaskan serotonin (hormon yang memberi rasa nyaman dan senang) di dalam otak dan mengalihkan perhatian dari rasa sakit, mental, maupun fisik.

Konsep merajut sendiri sering disamakan dengan meditasi dari segi proses otak, yakni relaksasi dengan cara larut dalam ketenangan dan membiarkan memori otak mengambil alih. Tak heran, merajut sering digunakan sebagai salah satu solusi terapi untuk menghilangkan gejala yang berkaitan dengan penyakit psikologi, seperti rasa cemas yang berlebihan, stres, dan depresi.

Salah satu kampanye bertajuk “Stitch Away Stress” bahkan telah membantu ratusan hingga ribuan penderita penyakit dengan kegiatan merajut. Dan hal ini turut didukung oleh studi yang dilakukan University of Brisith Columbia. Studi ini menyebutkan bahwa merajut bisa membantu pasien dengan gangguan pola makan dan masalah berat badan. Ya, merajut bisa mengurangi rasa cemas yang berkaitan dengan konsumsi makanan, berat badan, dan bentuk tubuh.

Temuan dari survei “Knit for Peace” semakin menguatkan hasil studi itu, yaitu 86 persen responden mengaku sangat terbantu dalam melepaskan penat dan merasa santai dengan merajut. Kurang lebih 30 persen mengklaim bahwa kegiatan ini membantu mengurangi rasa cemas, depresi, dan tekanan darah, sementara responden lain melaporkan bahwa merajut bisa mengurangi nyeri akibat radang sendi (artritis) dan nyeri kronis.

Merajut sendiri sering diidentikkan dengan usia lanjut atau lansia, terutama untuk mengobati rasa kesepian. Di Inggris, sebanyak 1,2 juta lansia terpengaruh terhadap hobi merajut. Bahkan hobi ini dianggap sebagai keterampilan yang bisa berlanjut, dan memberikan manfaat bagi penglihatan. [IM]

Previous articleAnak Kos dan Mi Instan = Bahaya?
Next articleSolusi Lapar Tengah Malam