Menjelajahi Suburb Terkaya Di London

752
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Di Australia ada beberapa daerah yang diberi nama Kensington. Salah satunya dekat University of New South Wales yang menjadi rumah bagi banyak orang Indonesia di kota Sydney. Di London, Kensington adalah bagian dari “The Royal Borough of Kensington and Chelsea”, salah satu daerah paling kaya atau “posh” seperti yang terdengar dari namanya. Karena banyak bangunan dan fakta penting dan menarik dari suburb ini, kita langsung saja jelajahi!

1. Kensington Palace
Bangunan ini terletak di Kensington Gardens dan telah menjadi rumah bagi keluarga kerajaan sejak abad ke 17. Jujur saja, ketika pertama melihat bangunan ini aku tidak begitu terkesima. Apalagi kalau dibandingkan dengan megahnya Windsor Castle atau Buckingham Palace. Ternyata, bangunan ini memang awalnya merupakan mansion dua tingkat yang didirikan pada tahun 1605 oleh Sir George Coppin dan kemudian dibeli oleh keluarga kerajaan. Seiring berjalannya waktu, ruangan dan paviliun ditambahkan, tapi arsitektur dan nuansa rumah ini tidak dihilangkan. Saat ini, Kensington Palace menjadi tempat kediaman bagi Duke and Duchess of Cambridge. Yes, Prince William dan Kate Middleton! Selain itu, beberapa bagian istana ini juga dibuka bagi turis dan penduduk lokal yang ingin mengintip sejarah kerajaan Inggris di bangunan merah bata ini.

2. Kensington Gardens
Kensington Palace ini terletak di Kensington Gardens yang bersambung ke Hyde Park, taman luas yang sangat terkenal di dunia. Meskipun masih musim dingin dengan cuaca yang cukup berangin, taman ini masih cukup ramai dikunjungi turis, keluarga, maupun orang-orang yang berolahraga. Pemandangannya sendiri cukup menyegarkan, dengan danau yang tenang menambah warna. Meski letaknya di tengah kota, taman ini membawa keindahan alam pada pengunjungnya. Tanpa sadar aku pun tersenyum membayangkan kalau bisa tinggal di istana dan bangun disambut keindahan taman ini. Tak heran kalau keluarga kerajaan pun betah tinggal di sana. Bukan hanya pepohonan, ada juga berbagai patung dan tugu bersejarah, juga galeri seni, toko buku, dan kafe. Tapi, waktu kita nggak banyak karena  sekarang saatnya lanjut ke keramaian jalan Kensington! 

3. Kensington High-Street
Keluar dari taman, langsung disambut oleh bus merah khas London yang berlalu-lalang. Kensington High-Street adalah area perbelanjaan utama di suburb Kensington. Termasuk daerah yang “posh” atau elit, berbelanja di department store dan butik-butik di daerah ini cukup mahal. Untungnya, ada juga charity shops, which is my favourite hehehe… Aku mau merekomendasi kalian buat belanja pakaian, buku, atau bahkan perkakas rumah tangga di toko amal yang menjual barang bekas dan profitnya untuk kegiatan amal. Katanya, sih, kalau di daerah yang “kaya,” toko amalnya banyak menjual barang bermerek yang didonasikan. Selain itu, beberapa nama terkenal di industri musik juga berpusat di sini. Kantor Universal Music Group, Sony Music, dan Warner Music Group membuktikannya. Buat yang suka mobil, di jalanan ini ada Bristol Cars, dealership satu-satunya di Inggris raya. Something for everyone!

4. Museum dan Galeri 
Daerah Kensington juga menjadi rumah bagi beberapa museum dan galeri, termasuk Victoria and Albert Museum, National Historical Museum, Science Museum, Design Museum, dan lain-lain. Seperti semua museum di London, tiket masuknya gratis, meski donasi disarankan. Design Museum adalah salah satu museum yang unik, terletak di Kensington High Street. Museum ini menarik karena ide di baliknya adalah tentang pengaruh desain bagi kehidupan kita. Mulai dari simbol penunjuk arah di jalan, bentuk gagang pintu, material berkelanjutan, sampai permainan edukasi, museum ini mencoba menginformasikan bahwa desain yang baik tak hanya indah secara estetika, juga punya nilai fungsional. Jadi, nggak berhenti dillihat saja. Museum ini ramai dikunjungi dan banyak aktivitas interaktif bagi keluarga yang tersedia.

5. Tea Time
Selagi di Inggris, harus, dong, mencicipi high tea! Kebetulan mendapat promo Groupon, aku akhirnya mencoba tea time khas Inggris ini di restoran yang terletak di Hotel Hilton. Porsinya mengenyangkan, apalagi bagi yang tidak biasa makan di antara makan siang dan malam. Paketnya terdiri dari beberapa tingkat (benar-benar bertingkat). Piring tingkat pertama berisi scone khas Inggris, lalu sandwich, dan paling atas beragam keik. Bersamanya disajikan pilihan teh.

Jujur, rasanya biasa saja, sih. Tapi, pengalamannya cukup menarik! Mungkin lebih enak kalau di kafe yang khusus menyajikan dessert khas Inggris atau kafe yang rating-nya tinggi ;). A weird note to end this trip. 

Secara keseluruhan suburb Kensington di London ini sangat menarik, terutama karena menjadi rumah bagi keluarga kerajaan! Begitu balik ke Sydney, harus, deh, mengunjungi Kensington versi Australia. Who’s in? [IM]

 

Previous articlebara: embers
Next articleA Peek To Studying Masters of Social Entrepreneurship