Tidur merupakan aktivitas yang sering dilakukan manusia untuk mengistirahatkan tubuhnya agar dapat kembali bugar dan bersemangat saat harus kembali beraktivitas. Sebagian dari Anda mungkin merasa cukup dengan hanya memiliki tidur yang berkualitas, dan tidak terlalu menganggap penting seperti apa posisi tidur Anda. Entah itu tengkurap, telentang, miring ke kiri ataupun miring ke kanan, yang penting tidur, dan yang penting nyenyak. Well, itu tidak sepenuhnya salah, tapi tidak juga bisa dibilang benar. Pasalnya, posisi tidur juga ternyata sangat berpengaruh terhadap kesehatan.
Sejumlah penelitian yang dilakukan selama ini mengutarakan beragam pendapat terkait posisi tidur, yang pada dasarnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Posisi tidur telentang misalnya, meskipun posisi tidur ini dikatakan baik untuk menyeimbangkan berat badan, menjaga keselarasan organ tubuh bagian dalam dan mencegah sakit punggug atau leher, namun posisi tidur seperti ini tidak disarankan bagi mereka yang memiliki kecenderungan mendengkur. Pasalnya, bukannya mengurangi, tidur telentang malah semakin memperparah kebiasaan ini.
Hal yang tak jauh berbeda berlaku untuk posisi tidur tengkurap. Meski dianggap dapat menolong mereka yang memiliki kebiasaan mendengkur, namun tidur tengkurap tidak baik untuk kesehatan punggung. Pun demikian untuk saraf Anda, karena dinilai dapat memberi tekanan yang tidak perlu hingga akhirnya membuat Anda kesemutan. Lalu bagaimana dengan posisi tidur miring?
Memilih posisi tidur miring, baik itu miring ke kiri ataupun kanan pada dasarnya ada baiknya, ada juga buruknya. Namun jika Anda memang benar-benar merasa nyaman dengan posisi tidur ini, maka sebaiknya Anda miringkan badan Anda ke kanan. Seperti halnya tidur tengkurap, tidur dengan posisi miring ke kiri akan membebani jantung dengan berat badan Anda. Padahal pada saat yang sama jantung masih harus memompa darah. Selain itu, tidur pada posisi miring ke kanan juga akan menempatkan hati pada posisi yang stabil, meningkatkan pengeluaran getah dari pankreas, merangsang buang air besar – dimana dengan tidur miring ke kanan proses pengisian usus besar sigmoid (sebelum anus) akan lebih cepat penuh – dan mengistirahatkan kaki kiri.
Pada orang dengan pergerakan kanan, secara ergonomis guna menyeimbangkan posisi saat beraktivitas cenderung menggunakan kaki kiri sebagai pusat pembebanan. Sehingga kaki kiri cenderung lebih merasa pegal daripada kaki kanan. Apalagi kaki berada pada posisi bawah yang aliran darah baliknya cenderung rendah atau lambat. Jika tidur miring ke kanan, maka pengosongan vena kaki kiri akan lebih cepat sehingga rasa pegal lebih cepat hilang.