Dalam rangka promosi produk UKM Indonesia di Australia, KJRI Sydney menyelenggarakan pertemuan yang dilaksanakan secara daring dan luring yang melibatkan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan House of Indonesia (HoI) Sydney. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari rangkaian kegiatan kerjasama antara HIPMI dengan HoI setelah penandatanganan Nota Kesepahamanan Kerjasama pada Januari 2021 dan pengiriman produk pada April 2021. Dalam pertemuan ini juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT. Semeru Indonesia Maju (Goorita) dan HoI.
Pertemuan dihadiri secara langsung oleh Konjen RI Sydney, Heru Subolo, pendiri HoI, Suliyanti Sunaryo, Direktur HoI, Vidi Vinandar, Fungsi Ekonomi KJRI Sydney, dan perwakilan organisasi masyarakat, pelajar, dan diaspora Indonesia. Sementara itu, hadir secara daring, yakni Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemdag, Marolop Nainggolan, Kepala Bidang Perdagangan, Perindustrian, dan ESDM HIPMI, Iskandarsyah Rama Datau, Kepala ITPC Sydney, dan sejumlah jajaran Kemdag dan HIPMI, serta perwakilan Goorita, Rifki Edrus.
“Saya tidak akan bosan mendorong agar implementasi Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA) dapat dirasakan manfaatnya oleh pelaku bisnis Indonesia, terutama UKM yang memiliki pangsa sekitar 99,99% dari total keseluruhan pelaku usaha Indonesia dan menyerap sekitar 97% tenaga kerja nasional,” demikian disampaikan Konjen Heru Subolo dalam sambutannya di hadapan para peserta pertemuan. Konjen Heru Subolo menambahkan bahwa penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja Sama antara HoI dan Goorita merupakan inovasi yang dapat membantu UKM go global yang memungkinkan UKM melakukan tracking dan tracing produknya. “Saya mengajak para diaspora yang hadir untuk mencoba produk UKM yang telah masuk pasar Australia
di bawah kerangka kerja sama HIPMI dan HoI, sekaligus menjadi brand ambassador
dan marketer produk UKM Indonesia kepada jejaringnya masing-masing,” pungkas
Konjen Heru Subolo.
Sementara itu, Dirjen PEN Kemdag mengapresiasi kinerja KJRI Sydney dalam
memfasilitasi kerja sama antara HIPMI dan HoI yang turut mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam memperluas pasar ekspor produk Indonesia di Australia. “Saya harapkan pengiriman trial order ini dapat membuka pintu bagi produk makanan minuman lainnya
ke konsumen Australia, dan dapat dilakukan terus menerus, sebagaimana disampaikan Menteri Perdagangan saat melepas trial order ini di bulan April lalu,” kata Dirjen PEN. Selain itu, Dirjen PEN juga mengapresiasi peran diaspora Indonesia, seperti HoI,
yang telah membantu kurasi produk dan fasilitasi pengiriman produk yang lolos
kurasi ke pasar Australia.
Kepala Bidang Perdagangan, Perindustrian dan ESDM HIPMI, Rama Datau, menegaskan bahwa kolaborasi KJRI Sydney dengan HIPMI dan HoI dapat menjadi contoh untuk
diadopsi ke negara-negara lain. Ia menekankan bahwa berbagai kendala yang dihadapi UKM Indonesia untuk melakukan ekspor, seperti pemenuhan regulasi pasar internasional,
dapat dijembatani dengan peran diaspora Indonesia seperti HoI. Menanggapi hal tersebut, pendiri HoI, Suliyanti Sunaryo, menyatakan siap dukung HIPMI dan mengharapkan trial order ini dapat menyemangati UKM-UKM lain di bawah HIPMI untuk go global. Diaspora yang memilki 30 tahun pengalaman bisnis di Australia ini, termasuk mengimpor produk Indonesia, menambahkan bahwa masuknya produk UKM HIPMI di Australia merupakan kemenangan bagi UKM Indonesia.
Para peserta pertemuan yang hadir di KJRI Sydney berkesempatan untuk melakukan
uji cita rasa produk dan memberikan masukan mereka secara langsung kepada produsen produk yang hadir secara daring dari Indonesia. Produk UKM yang masuk, antara lain emping melinjo manis dan pedas serta keripik sanjay dan lado hijau dengan merek
Tastup, protein water dengan merek IsoPro23, dan bumbu dasar instan dengan merek Anaia dengan varian bumbu putih dan bumbu kuning yang diolah menjadi menjadi opor ayam dan nasi kuning. Masyarakat dan diaspora yang hadir pada pertemuan menyambut positif uji cita rasa produk tersebut dan siap mendukung promosi produk di jejaring masing-masing. Dukungan promosi tersebut diharapkan dapat menciptakan demand
di pasar yang pada akhirnya dapat meningkatkan ekspor produk tersebut.
Berbagai produk UKM binaan HIPMI kini dapat dijumpai di supermarket Indonesia dan
Asia di Sydney, seperti White Lotus, Randwick Oriental, Campsie dan Panda Supermarket. Dalam waktu dekat, produk-produk ini juga akan masuk ke Adelaide, South Australia. [IM]