Impian Kelompok Bahasa Indonesia Di Tahun 2022

645
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Oleh Yoen Yahya 

If you talk to a man a language he understands, that goes to his head.
If you talk to him in his own language, that goes to his heart.

Kelompok Bahasa Indonesia yang didirikan atas gagasan Ibu Gery Yusuf
(Ibu Ressi) telah menginjak tahun ke 7. Bermula dengan mengajar 5 peserta, Ibu Erna Tan yakin bahwa kelompok ini akan menjadi besar di masa mendatang.

Tiap hari Selasa, Ibu Erna dengan mobil kecil yang dikemudikan sendiri meluncur dari North Ryde ke Konsulat Jenderal RI, Maroubra, tempat beliau mengajar dari jam 11 hingga jam 1 siang. Tumpukan berkas, materi yang akan diajarkan tersusun rapi dalam folder diletakkan disampingnya. 

Saat masih bekerja di Konsulat, walau hanya sebentar kusempatkan waktu untuk mengunjungi dan memberi salam ke ibu Erna dan para peserta kelas Bahasa. Ibu Erna secara rutin melaporkan perkembangan pesertanya kepada Bapak Konjen dan betapa gembiranya beliau setiap melaporkan adanya peserta baru yang bergabung.

Hadirnya Bapak Stephanus Dharmanto sebagai guru adalah saat yang tepat dengan makin bertambahnya jumlah murid yang sudah mencapai 20 orang. Kelas dibagi dua agar sistim mengajar menjadi lebih baik.

Adanya pandemi sejak Maret 2020, mengakibatkan kegiatan belajar terhenti. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat belajar. Atas kebaikan dan kerja keras Bapak Chris dan Bapak Allan kelas tetap berjalan melalui zoom. Saat pandemi pertama Bapak Chris bertindak sebagai host yang kemudian digantikan oleh Bapak Allan saat pandemi kedua.

Dengan dibukanya border dan penerbangan internasional di bulan Desember 2021 banyak yang mempunyai rencana merayakan Natal dan Tutup Tahun bersama keluarga. Maka kelompok ini mengadakan acara pertemuan akhir tahun pada tanggal 7 Desember di rumah makan Indo Rasa, dengan harapan semua murid dapat hadir sebelum mereka menjalankan libur panjang.

Walau 2 tahun tidak berjumpa, ditengah mereka serasa berada di keluarga besar yang akrab.
Tegur sapa yang ramah dan kecintaan mereka terhadap Indonesia terlihat dari banyaknya mereka memakai batik.

Keyakinan dan kerja keras Ibu Erna membuahkan hasil dengan jumlah murid yang mencapai
lebih dari 20 orang dan sudah dapat berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia.

Kehadiran Konsul Jenderal Bapak Vedi Kurnia Buana didampingi Bapak Abdul Nazar dan Bapak Tubagus Farih Mufti dari Bidang Penerangan, Sosial dan Budaya  disambut dengan hangat dan penuh suka cita. Merupakan suatu kehormatan karena ditengah kesibukan Bapak Konjen yang baru 4 bulan menjalankan tugasnya, beliau menyempatkan hadir bertatap muka dengan kelompok Bahasa ini.

Sambil menunggu hidangan makan siang, Bapak Konjen menyapa dan berbincang-bincang dengan semua yang hadir. Diantara menu yang dipilih ada kejutan sajian tumpeng cantik sebagai tanda syukur atas pertemuan yang hangat, yang dipotong oleh Bapak Konjen.

Acara dibuka oleh Ibu Wendy yang ceria dengan pidato singkat menyatakan terima kasih atas kehadiran Konjen Vedi beserta staff. Kemudian disusul sambutan oleh Konjen Vedi. Dalam sambutannya, beliau menyatakan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas kerja keras Ibu Erna dan Bapak Dharmanto dan mengharapkan kerjasama yang bisa semakin erat.

Sambil menikmati makan siang, acara diisi dengan pidato-pidato singkat dalam Bahasa Indonesia yang dibawakan dengan lancar oleh Ibu Helen, Bapak Barry dan ditutup dengan ucapan terima kasih oleh Ibu Erna.

Ibu Wendy dan beberapa peserta kelas Bahasa lainnya juga merupakan anggota Indolit Club (Indonesian Literature Club) dan anggota AIA (Australian Indonesian Association). Menurut mereka, ikut bergabung dengan Indolit, AIA dan kelas Bahasa dapat membantu memahami Sastra, Budaya dan Sejarah Indonesia. Hari Selasa adalah hari yang selalu dinantikan Ibu Wendy dan para peserta lainnya untuk mendapat tambahan ilmu baru dari guru yang berpengalaman dan penuh dedikasi seperti Ibu Erna dan Bapak Dharmanto.

Dalam pidatonya, Pak Barry Marshall sedikit mengulas sejarah berdirinya kelas Bahasa yang didirikan Ibu Ressi Yusuf tahun 2014 silam, serta menyampaikan terima kasih atas dukungan dan penghargaan KJRI kepada Ibu Erna dan Bapak Dharmanto pada acara Appreciation Day di Konsulat pada 8 Juni 2019.

Selain itu, disampaikan pula bahwa semua yang berada di kelompok Bahasa ini adalah sahabat dan pencinta Indonesia. Karena melalui dan dengan memperdalam Bahasa Indonesia mereka dapat ikut berperan dalam meningkatkan hubungan kedua negara, Indonesia dan Australia.

Kelompok Bahasa Indonesia ini seumpama sebuah rumah yang semula berlantai satu, dan dengan makin bertambahnya murid rumah pun diperbesar menjadi berlantai dua. Diharapkan jumlah murid akan semakin bertambah sehingga suatu saat rumah ini bisa mencapai pencakar langit. Impian yang luar biasa. Mari kita dukung bersama dan semoga impian luhur ini dapat terwujud. [IM]

Language is the road map of a culture. It tells you where its people come from and where they are going.

Previous article“FUN DAY” Bersama IWINA
Next articleFinalis Australia Indonesia Awards 2021