Gemulainya Gerakan Canting Peserta Workshop Batik di Canberra

1159
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Canberra: Siapa sangka membatik jadi kegemaran baru para peserta dan tamu undangan dalam Indonesian Cultural Circle (ICC) yang bertajuk “Central Java: the Heart of Javanese Culture” yang diadakan di Wisma Indonesia Canberra.

Promosi pariwisata yang rutin diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan KBRI Canberra ini terasa spesial. Pasalnya, acara yang dibanjiri anggota Women International Club of Canberra (WIC) juga menyuguhkan workshop membatik. 

Acara dimulai dengan sambutan pembukaan Ibu Caecilia Legowo, Ketua DWP KBRI Canberra, yang menyampaikan pesona Jawa Tengah sebagai pusat dari kebudayaan Jawa. Disampaikan pula ragam budaya dan sejarah singkat Jateng. “Pesona Jawa Tengah tentunya beragam dan tidak akan habis diceritakan. Setiap kota di Jateng memiliki cerita dan budayanya masing-masing yang selalu menarik untuk diceritakan” ujarnya.

Sementara itu, Fatimah Marilyn, Sekretaris III KBRI Canberra menyampaikan presentasi destinasi wisata menarik di Solo dan Semarang, mencakup sejarah, kebudayaan Jawa dan melting pot berbagai pengaruh budaya luar Jateng sehingga melahirkan budaya baru yang khas. Para hadirin tamu berkesempatan melihat langsung wayang kulit Jawa Tengah, serta berkelana ke berbagai destinasi pariwisata Jateng melalui video Wonderful Indonesia.

 

Tak kalah menariknya, antusiasme para peserta akan batik terobati dengan presentasi singkat oleh Ibu Penny D. Herasati, Wakil Ketua DWP KBRI Canberra, bersama Ibu Isti, seorang seniwati batik senior yang menetap di Canberra. Sebagai seniwati, karya dan koleksinya seperti batik tradisional serta lukisannya telah kerap ditampilkan di depan publik Australia pada berbagai acara seni budaya.

Pada sesi berikutnya, hadirin mengikuti workshop batik dengan peralatan canting dan kain yang telah disediakan. Antusiasme peserta terlihat dari semangatnya untuk mencoba gunakan canting berisi lilin panas ke permukaan kain batik.

Tak kalah pentingnya, suguhan khas Jawa Tengah yakni gudeg dan sambal krecek menutup kegiatan promosi batik. Pada penyelenggaraan sebelumnya, promosi mengangkat  potensi Sulsel, DKI, Sumut, Sumbar dan Sumsel. Diharapkan melalui kegiatan promosi ini, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia, khususnya Australia dapat terus meningkat dari 1,3 juta pada 2018 menjadi 1,5 juta pada tahun 2019. 

(Sumber: KBRI Canberra)

Previous articlePelajar Indonesia Berbagi Pengalaman Belajar Di Sydney
Next articleCap Mingguan $50 Untuk Opal Dimulai 1 Juli 2019