GEBYAR SENI ISLAMI 2016

2355
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

‘Paradise Lies at the Feet of Your Mother’

ODOJ (One Day One Juz) Sydney – Australia sudah berjalan lebih dari 3 tahun. Kegiatan-kegiatan positif sudah berjalan dan banyak membuahkan hasil; seperti misalnya pengajian anak-anak dan dewasa, ataupun seminar dengan mendatangkan pembicara kondang dari tanah air.

Di bulan Juli 2016, mengawali acara peringatan hari kemerdekaan RI ke-71, ODOJ Sydney melangkah setapak lebih maju dengan mengadakan drama musikal oleh para ibu dan anak-anak. Suatu hal yang tidak mudah mendidik anak-anak agar mempunyai kepercayaan diri tampil di depan publik, sehingga di sini peran para ibu sangat diperlukan. Dengan kesabaran dan ide-ide kreatif yang diterapkan, anak-anak kemudian menjadi betah menikmati latihan demi latihan.

Pada tanggal 31 Juli 2016, Gebyar Seni Islami dengan tema “Bait Bait Cinta” digelar di Hurstville Entertainment Centre (HEC) di Hurstville, NSW. Sebagai salah satu anggota, saya ikut bangga bahwa ODOJ Sydney mampu mengadakan acara secara professional, terlebih even ini mampu menarik minat calon penonton dengan lebih dari 200 lembar tiket terjual.

Gedung HSE yang cukup luas dihias dengan nuansa Islami yang cantik. Hasil karya seni Islami berupa kaligrafi, miniatur, poster, kerajinan dan lukisan para peserta yaitu para remaja, ibu dan bapak yang berbakat, ditampilkan di sepanjang koridor yang menambah semarak ruangan (perlu dicatat karya seni yang ditampilkan ini terbuka bagi siapa saja yang mempunyai bakat seni).

img-20161011-wa0008

Acara dibuka oleh ibu Elita sebagai ketua acara ini. Sebagai wakil dari Dharma Wanita Persatuan KJRI Sydney adalah ibu Vika, sebab ibu Irene Mulyana sebagai Ketua sedang tidak berada ditempat. Berikutnya adik kita Aisyah Yustika yang masih berumur 9 tahun melantunkan ayat suci Al-Quran dengan surat “Ar Rahman”. Suaranya yang merdu membuat semua yang hadir menitikkan air mata.

aisyah-yustika

Event yang baru dirintis beberapa bulan yang lalu atas kerja keras ibu-ibu ODOJ tersebut dapat terlaksana dengan baik. Perlu diakui bahwa masih ada kekurangan di sana-sini, karena gebyar seni seperti ini adalah baru pertama kali diadakan oleh ibu-ibu ODOJ. Wajarlah jika perlu penanganan yang lebih matang lagi. Banyak waktu kosong yang seharusnya dapat diisi oleh lagu-lagu Islami sehingga para tamu tidak bosan. Suasana kembali hidup berkat kelincahan dan jelinya peran seorang MC yang memegang peran penting dalam acara seperti ini.

img-20161011-wa0009

Kritik dan masukan perlu dicatat dan diterima, dan hendaknya menjadi cambuk untuk dapat mencapai hasil yang lebih baik lagi; sebab bukankah pengalaman adalah guru terbaik? Suatu hal yang sangat menarik dan patut menjadi contoh dari acara ini adalah kerjasama yang solid bukan hanya dari para ibu tapi andil para bapak yang dengan rela menanti sampai acara selesai.

Drama yang dibawakan memang belum sempurna, tetapi sudah menyampaikan message dengan baik. Alur cerita yang dibawakan menampilkan sosok seorang ibu yang sibuk. Di tengah kesibukannya, sang ibu masih menyempatkan diri untuk membaca Al Qur’an dan berdoa, serta menemani sang anak untuk meniti masa depan dengan baik.

Pesan yang disampaikan melalui kebudayaan ini semoga dapat diambil hikmahnya oleh ibu-ibu yang menetap di luar negeri yang memang selalu super sibuk, dengan tanpa meninggalkan citra seorang ibu. Seperti kata bijak: “Mother is amazing. She can put smile on her face, act like everything is fine, when really the world is on her shoulder and her life is slipping through the cracks of her fingers.”

Oleh: Yoen Yahya

Previous articleProfil PPIA: Dhimas Utomo
Next articleSoundquriang 3 – Symphony of Indonesia