Home Lifestyle Health & Fitness Fakta dan Mitos Menyusui

Fakta dan Mitos Menyusui


Kaum perempuan memiliki banyak keistimewaan, salah satunya adalah melahirkan.
Hal istimewa lainnya adalah menyusui. Ada banyak anggapan yang berkembang di masyarakat di berbagai belahan dunia tentang menyusui hingga menjadi sebuah mitos, meski ada diantaranya yang menjadi sebuah fakta yang terungkap, bahkan oleh dunia kedokteran.
Nah, apa saja fakta dan mitos menarik tentang menyusui?

Dari waktu ke waktu, ilmu pengetahuan terus mengalami perkembangan. Saking pesatnya, ini bahkan telah sampai di tahap mampu mengubah mitos menjadi fakta. 

Dalam kaitannya dengan menyusui, juga demikian. Banyak hal yang berkembang di masyarakat yang sebelumnya dianggap sebagai mitos, kini menjadi fakta berkat ilmu pengetahuan yang berkembang. Apa saja?

Breastfeeding, menyusui, atau meneteki pada dasarnya adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu. Bukti eksperimental menyimpulkan bahwa air susu ibu adalah gizi terbaik untuk bayi. 

Namun, dalam perjalanan menyusui, adakalanya seorang ibu dihadapkan dengan berbagai tantangan, termasuk kurangnya informasi atau pengetahuan tentang hal itu. Untuk menambah informasi atau pengetahuan tentang menyusui, seringkali ibu mendapatkan nasihat atau informasi yang membingungkan dari keluarga atau kerabat. Meskipun mungkin maksudnya baik, tapi adakalanya beberapa informasi hanya bersifat mitos. 

Untuk itu, penting bagi ibu memahami mitos dan fakta mengenai menyusui. Nah, berikut adalah mitos dan fakta menarik mengenai menyusui yang harus diketahui:

1. Bayi menyusu banyak dan lama artinya tidak mendapatkan cukup ASI 

Mitos! Karena ASI sangat mudah dicerna, bayi umumnya lebih cepat lapar dibandingkan jika diberi susu formula. Itu sebabnya bayi menyusu lebih sering, yakni setiap dua hingga tiga jam, dan itu hal yang wajar.

2. Wanita yang memiliki puting datar tidak bisa menyusui anaknya

Mitos! Anak tetap bisa menyusu dan mendapat ASI dari ibunya, meski puting payudara ibu datar. Hal yang perlu diperhatikan adalah posisi kepala bayi ketika menyusu harus nyaman sehingga posisinya tepat untuk mendapatkan ASI.

3. Minum ASI di botol tidak sebabkan anak bingung dan berhenti menyusu

Fakta! Perbedaan antara kedua cara menyusu tersebut jarang akan membingungkan anak. Bagi ibu bekerja, mungkin perlu mengajari bayi minum ASI di botol, tapi tetap ingin menyusui langsung di payudara selagi bersama bayi. Maka ibu harus memperkenalkan bayi menyusui di botol antara usia dua sampai enam minggu. 

Gunakan botol untuk satu atau dua kali menyusui sehari, kemudian sisanya menyusu di payudara. Dengan begitu bayi akan memiliki keterampilan untuk menyusu di botol, tanpa kehilangan kemampuan untuk menyusu di payudara. Pastikan juga untuk menggunakan ASI perah saat menggunakan botol susu, dan dekatkan tubuh ibu dengan bayi.

4. Wanita dengan payudara kecil memiliki cukup ASI untuk anaknya

Fakta! Tidak masalah ukuran payudara ibu besar atau kecil. Hal itu tidak akan memengaruhi jumlah dan kualitas ASI. Perlu dipahami, ukuran payudara tergantung pada jaringan lemak yang ada di dalamnya.

5. Saat sedang sakit ibu tetap bisa menyusui

Fakta! Ibu tetap bisa menyusui anak meskipun sedang sakit flu atau batuk. Melalui ASI, anak bisa mendapatkan antibodi untuk melawan virus flu dan batuk. Agar sanak tidak tertular, sebaiknya gunakan masker ketika menyusui dan untuk sementara tidak menciumnya.

6. Ibu menyusui tidak boleh makan makanan pedas

Mitos! penelitian menunjukkan bahwa ibu boleh makan apa pun yang diinginkan saat menyusui. Masih menurut penelitian, bayi yang terpapar berbagai rasa di dalam rahim atau saat menyusui, cenderung menyukai rasa itu saat mereka disapih. Hal itu pada akhirnya akan mencegah anak menjadi pemilih makanan (picky eater) nantinya. 

7. Jenis payudara yang “lembek” artinya bisa memproduksi ASI

Fakta! Payudara bisa menjadi lembek karena pengeluaran ASI (saat menyusui secara langsung maupun memompa) berlangsung dengan lancar. Sedangkan, payudara yang terasa keras merupakan tanda bahwa ASI tidak keluar lancar.

8. ASI perlu dibuang agar tidak masuk angin

Mitos! Dalam kondisi apa pun ibu, ASI akan selalu baik untuk dikonsumsi oleh bayi.

9. ASI encer berkualitas buruk

Mitos! Tekstur ASI memang tidak selalu kental karena terdiri dari foremilk (ASI awal) yang kaya akan protein dan laktosa. ASI yang lebih kental disebut hindmilk (ASI akhir) yang banyak mengandung lemak. 

10. Memberikan ASI membuat payudara jadi kendur

Mitos! Payudara kendur disebabkan oleh perubahan hormonal. Saat hamil, payudara jadi lebih besar karena asupan makan yang meningkat. Lalu setelah melahirkan dan menyusui, jadi mengendur kembali. [IM]

Exit mobile version