Cita Rasa Indonesia di Tumbarumba High School

1004
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Siswa kelas 7 di Tumbarumba High School sudah belajar selama 8 bulan dalam Program Pendidikan Jarak Jauh (Remote Trial Program) dari NSW School
of Languages untuk memenuhi persyaratan mandatory 100 jam belajar bahasa asing di kelas 7/8.

Program Pendidikan Jarak Jauh ini sekaligus diharapkan dapat membangkitkan minat siswa terhadap budaya dan bahasa Indonesia.

Pada tanggal 28 August 2017, guru bahasa Indonesia Ida Harsojo dan Danielle Elvy dari NSW School of Languages berkunjung dan mengadakan Hari Pengayaan Budaya di sekolah mereka.

Ini adalah kesempatan bagi para siswa untuk mengalami dan melihat demonstrasi memasak masakan autentik Indonesia Nasi Goreng & Pisang Goreng serta berpartisipasi dalam permainan simulasi pasar Indonesia.

Wakil dari KJRI Sydney, Bpk Hermanus Dimara beserta staff, juga turut hadir pada kesempatan tersebut. Dalam sambutannya kepada para siswa, beliau menekankan tentang pentingnya semua siswa belajar bahasa asing. Beliau juga menjelaskan bagaimana belajar bahasa Inggris di Indonesia telah membuka pintu dan membawanya bekerja di departemen Luar Negeri di Indonesia.

Ibu Harsojo and Ibu Elvy mengajar siswa tentang pasar di Indonesia yang menjual makanan, buah-buahan dan barang-barang lain dan tentu saja mengajar cara tawar-menawar.

Siswa kemudian mengarang percakapan antara penjual dan pembeli, lalu mereka diberi uang rupiah mainan untuk melatih ketrampilan tawar-menawar dalam bahasa Indonesia. Ini cukup menantang bagi siswa karena ada banyaknya ‘nol’ dalam uang Indonesia!

Sesudah itu, Bapak Hari – suami Ibu Harsojo – yang juga pemasak handal, memberikan demonstrasi memasak. Siswa kelas 9 jurusan Teknologi Makanan bergabung bersama siswa kelas 7 bahasa dan memperhatikan dengan seksama karena mereka sendiri harus melakukan praktek memasak masakan Indonesia pada pelajaran minggu depan. Kebanyakan siswa belum pernah mendengar Nasi Goreng, apalagi mencicipinya. Siswa diajarkan langkah-langkah bagaimana memasak nasi goreng dan mendapat kesempatan untuk mencicipi 2 jenis nasi goreng.

Sesudah itu, siswa belajar membuat pisang goreng yang sudah dimodifikasi dan mencobanya sebagai makanan penutup. Untuk membuat pisang goreng, siswa diberi potongan pisang dan karamel yang dibungkus dengan kulit lumpia. Lalu sang guru yang menggorengnya.

Pelajaran tatap muka merupakan highlight dari kursus jarak jauh ini, karena siswa mendapat sesuatu yang berbeda dari rutinitas pelajaran dengan video conference dan pelajaran online. Diharapkan para siswa akan membawa pulang dan memperkenalkan cita rasa Indonesia kepada keluarga mereka.

Program Pendidikan Jarak Jauh ini bisa memajukan pemahaman antara Indonesia dan Australia, dan pada gilirannya mendasari hubungan yang berkesinambungan dan bermanfaat.

Previous articleThe Jungle Book
Next articlePerayaan Agustusan oleh Komunitas IAPC Melbourne