Bahasa Merupakan Jembatan Hubungan Indonesia dan Australia

934
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Hal ini disampaikan Konsul Jenderal RI Sydney, Heru Hartanto Subolo pada saat melakukan kunjungan impromptu ke kelas Bahasa Indonesia yang diselenggarakan di gedung KJRI Sydney pada akhir Februari lalu. Pada kesempatan tersebut Konjen Subolo juga menyampaikan dukungan dan apresiasi kepada para peserta dan guru Bahasa Indonesia yang mengajar secara sukarela.

“Dengan mempelajari bahasa negara lain kita dapat memahami lebih dalam budaya negara tersebut, yang pada gilirannya dapat memungkinkan hubungan yang lebih erat orang per orang dari kedua bangsa yang berbeda”, tandas Heru Subolo. Konjen Subolo juga meluangkan waktu untuk melakukan bincang-bincang ringan dengan para peserta dan guru dalam Bahasa Indonesia sebelum meninggalkan kelas.

Kelas Bahasa Indonesia yang berlangsung seminggu sekali ini dilaksanakan setiap hari Selasa, dari jam 11.00am hingga 12.30pm di KJRI Sydney. Kelas tersebut diajarkan oleh Ibu Erna Tan, salah satu sesepuh Indonesia yang sebelumnya memiliki karir sebagai pengajar Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris di tingkat universitas di Australia. Kelas Bahasa Indonesia ditujukan kepada kelompok usia dewasa, dan saat ini dihadiri 12 orang WN Australia secara reguler.

Kelas ini sudah berlangsung selama tiga tahun, merupakan sebuah kelas Bahasa Indonesia gratis bagi WN Australia dan WN lainnya yang berminat untuk belajar Bahasa Indonesia. Kelas Bahasa Indonesia ini sejalan dengan salah satu program prioritas KJRI Sydney untuk mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia di Australia, khususnya di tiga wilayah kerja KJRI Sydney, yaitu NSW, Queensland, dan Australia Selatan.

Salah satu program yang digiatkan KJRI Sydney adalah Indonesia Goes to School. Dalam program tersebut dilakukan workshop seni dan tari Indonesia maupun kelas memasak makanan khas Indonesia bagi para siswa.

“Untuk program Indonesia Goes to School ke depan, agar para siswa di sekolah yang dikunjungi dapat melakukan interaksi dan percakapan melalui, misalnya Skype, dengan para siswa di salah satu sekolah di Indonesia. Cara demikian dapat berkontribusi pada penguatan hubungan bilateral Indonesia dan Australia di bidang pendidikan dan pengajaran”, Konjen Subolo menyampaikan gagasan dan arahan kepada staf setelah kunjungan ke kelas Bahasa Indonesia tersebut.

Previous articleHarmony & Cultural Diversity Day
Next articlePeresmian Kantor Perwakilan Pertamina Lubricants di Australia